Samatoki POV
Asa ka?
Aku benar-benar tidak sopan datang ke rumah perempuan selarut itu.
Begitu aku tertusuk, aku pura-pura mati di depan wanita gila itu.
Untung saja, aku memakai baju dalam yang kulapisi gabus dan spon agak tebal.
Sayangnya itu masih menembus meski tidak terlalu dalam.
Begitu aku menoleh, dia masih tertidur pulas.
Di pipinya ada bekas jejak air mata.
Dia menangis lagi.
"Uhh...sial"
Aku susahbergerak karena luka-luka sialan ini.
Cih, wanita tua gila.
"Hei, tukang tidur"
Kantong matanya hitam, apa lembur?
Kantor mana yang berani memberinya lembur (҂⌣̀_⌣́)?!
"Ukh!"
Mantap djiwa, luka tusuknya ketekan( ̄~ ̄;)
Tidak sakit sama sekali sih//dih :v
"...ki..."
Eh, dia manggil aku?
Meski dalam tidur?
A-aku nggak senang lho!
"Kaki...besar alaska..."
"Pfft, apaan itu?"
Ada-ada saja, kupikir dia memanggilku.
Lu-lupakan!
Aku harap lukanya tidak terbuka lagi.
Kalau terbuka lagi dia pasti menangis.
Aku bangunkan...jangan?
Biarkan saja dia tertidur.
Drrt!
Telpon dari ponselnya? Pagi begini?
Tulisannya teman kantor doang.
[Bangun! Kau lupa kita ada meeting?]
"Bodoh amat, ini Samatoki pacarnya. [Name] bilang izin soalnya demam kemarin kehujanan"
Bohong sih, tapi yang soal pacar belum sih.
[Eh!? Sa-Samatoki Aohitsugi!? Ma-maaf kalau begitu! Sa-saya akan buat izinnya!]
Nah gitu dong, aku matikan telponnya dan kuletakkan lagi di nakas.
Aku susah bangun.
"Samatoki...kau bicara dengan siapa?"
Oh, dia terbangun.
"Maaf aku membangunkanmu, manis", jidat nonongnya aku suka jadi kucium.
"Ng...aku buatkan sarapan"
Astaga! Imutnya muka bantalnya!
Bibirnya kenapa monyong begitu?
Kebiasaan bangun tidur atau minta dicium?
"Hoam...aku akan mengganti perbanmu"
"Mana morning kissnya"
"Hm, apa ning?"
"Ini lho"
Aku mencium bibirnya yanv kering karena baru bangun.
Oh, dia masih setengah sadar rupanya.
Lucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Copy Cat Mic || Yokohama Division
FanfictionAku tanpa sengaja menemukan sebuah mic di kamarku. Namun, mic itu bukan mic biasa yang ada di karaoke. Mic dari Chuo-ku. Anehnya milikku sedikit berbeda?