Mas Reno Lagi

576 5 2
                                    

Setelah kejadian ena-ena sama mas Reno seperti makin membuka sisi lainku yang ingin eksplorasi dunia sesama ini. Di lain sisi hatiku merasa tak terima dengan kenyataan bahwa aku sudah salah jalan, bingung tapi ingin tau lebih dalam. Ah labil sekali masa itu.

Hari berganti, aku masih tetap memainkan Facebook yang pake akun khususku. Ya, waktu itu pake Facebook lagi rame banget dan tentu online lewat pc ya, masih rame warnet pula hehe (jadi pengen ke warnet aku). Masih sering sms an sama Andre dan mas Reno juga, lebih intens ke mas Reno. Mungkin Andre kurang tertarik juga sama aku karena aku item kurang menarik hehe.

Kehidupan di kampus pun berjalan seperti biasa, kuliah dan tugas yang selalu ada tiap harinya. Ya kebetulan aku masuk jurusan desain yang ndak lepas dari tugas dan latihan. Tapi, untungnya dari sekian tugas banyak yang tugas kelompok jadi ya dikerjain bareng-bareng agak ringan. Dengan kesibukan itu lumayan sedikit mengalihkan perhatianku dari sisi lainku.

Suatu hari mas Reno mengajak ketemuan lagi dan ku iyakan setelah mencari waktu yang pas. Aku menuju langsung ke rumahnya dan kemudian kami jalan ke mall. Selama jalan aku sedikit memperhatikan mas Reno ternyata orangnya agak sedikit lemes ternyata, jadi bikin kurang nyaman dan malu. Setelah keliling-keliling tak jelas aku mengajak pulang saja, dan dia mengajak mampir ke salah satu distro yang tak jauh dari kampus. Sesampainya di distro dia cuma melihat-lihat dan tak ada yang cocok. Akhirnya kami pulang, tentu ke rumah mas Reno karena aku yang jemput dia tadi.

Sesampainya di rumah kami langsung masuk ke kamar dan beristirahat sambil menonton tv. Ngobrol ngalor-ngidul yang kebetulan bahas ponsel keluaran Tiongkok yang buanyak dimuat di majalah ponsel yang ada di kamar mas Reno. Ya sampe sama-sama terdiam kemudian mas Reno mulai mendekat dan memeluk badanku. Bibirnya pun tak tinggal diam merayap di sekitar leherku melancarkan rangsangan. 

Aku sedikit kegelian tapi kurang bernafsu untuk meladeni mas Reno kali ini, gara-gara sikapnya yang agak lemes sebagai laki. Akhirnya aku menolak dengan halus keinginan mas Reno. Tapi sepertinya dia sudah naik birahi jadi dia tetap melanjutkan serangan-serangannya. Lama-kelamaan aku terangsang juga setelah dijilat dan grepe sana sini.

Entah bagaimana dia sudah berhasil melucuti pakaianku dan dia sendiri pun sudah tak berpakaian. Aku ditindih dan dicium dengan lahapnya seperti sedang memakan makanan akibat kelaparan. Aku pun membalasnya dan cukup menikmati permainan ini. Sambil mencium dia menggesek-gesekkan selangkangannya ke selangkanganku. Terasa licin oleh precumnya yang sudah meleleh saat digesekkan.

Setelah puas saling menggesek mas Reno mulai meraba-raba lubangku, tapi aku menolaknya dengan dalih aku tak mau dimasuki lagi dan aku lagi pengen masukin. Nampak kecewa mas Reno tapi dia tetep membujukku untuk bisa dimasukinya. Setelah lama dia membujukku akhirnya dia menyerah dan kemudian dia memintaku untuk dicoliin, dan kami saling mengocok kontol milik lawan main.

Lama kami saling kocok belum ada tanda-tanda klimaks akan tiba. Malah aku merasa kurang nyaman dengan kocokan yang dilakukan mas Reno dan membuatku semakin tidak terangsang walau batang masih keras. Tak lama mas Reno minta dicepetin kocokannya karena merasa akan segera muncrat. Dan benar saja dengan kerasnya tembakan maninya sampai ke dada. "Aarrrgghhh oughhh hsshhh" desah mas Reno mengakhiri kocokanku pada batang kontolnya.

Pulih kesadaran mas Reno setelah dilanda orgasme dia melanjutkan mengocok batang kontolku yang masih tegak berdiri. Lama aku dikocoknya tapi tidak ada tanda-tanda klimaks. Akhirnya aku minta disudahi karena merasa pegal di batangku. Mas Reno pun terlihat kesal melihatku belum klimaks dan menanyaiku gimana caranya biar cepat klimaks. Aku dengan asal menjawab kalo dimasukin cepat keluar.

Entah apa yang dipikirkan mas Reno dia kemudian memasangkan pengaman pada penisku dan melumurinya dengan pelumas, begitupun lubangnya. Dengan pelan tapi pasti dia mengangkangi badanku dan mengarahkan batang kontolku pada lubangnya. Dengan menahan sakit dia terlihat mencoba memasukkan batangku yang kecil itu pada lubangnya. Meringis dia merasakan batang kontolku akhirnya menancap penuh di lubangnya. Sambil kesakitan dia mencoba menaik turunkan badannya, aku tidak merasakan kenikmatan hanya ingin menyudahi adegan ini dan pulang ke kos. Aku mencoba menusukkan batangku dari bawah secara pelan tapi lagi-lagi aku tidak merasakan nikmatnya. Akhirnya mas Reno melepasnya karena dia merasa sakit dan dia mengomel katanya baru pertama ini dia merelakan lubangnya dimasuki batang kontol.

Kami saling diam dan saling membersihkan diri setelah adegan seks tanpa aku mencapai klimaks. Aku tinggal sebentar sebelum meninggalkan rumah mas Reno. Setelah aku di jalan saat menuju pulang aku merasa lega entah karena apa. Aku cuma merasa jadi kurang nyaman dekat dengan mas Reno.

Sesampainya di rumah aku langsung tidur tidak memberi kabar pada mas Reno. Keesokan harinya aku aku masih sms an dengan mas Reno dan mulai mencoba untuk mengurangi intensitas hubunganku dengannya. Di lain sisi, aku juga masih sms an dengan Andre, ya setidaknya buat teman sms an kan lumayan punya teman cerita.

Berjalannya waktu aku sudah cukup jarang sms an dengan mas Reno, malah aku sedikit lebih intens dengan Andre. Sayangnya hanya sebatas tanya kabar, lagi ngapain, sudah makan hanya seperti itu, datar ya itulah aku yang tidak pandai pendekatan.

Suatu hari aku sms an dengan Andre seperti biasanya tapi kali ini aku sedikit banyak tanya tentang kos, ya lumayan kan kalau sewaktu-waktu membutuhkannya siapa tau bisa berguna. Hingga akhirnya aku menanyakan apa boleh main ke kosan dia. Dan dia pun mengiyakannya setelah dia pulang kerja. Jam 9 malam dia baru pulang kerja yang lokasinya tidak jauh dari kosnya.

Dia mengabari kalau sudah berada di kos dan memintaku segera datang kalau jadi main ke kosnya. Aku pun segera menuju kos dia yang terletak di gang kecil dekat pusat kota itu. Sampai di depan gang, aku sms Andre untuk menyusulku, dia pun datang dan mengajakku untuk mengikutinya. Beloklah dia di sebuah rumah dengan halaman samping yang cukup besar mengingat letaknya di dalam gang. Halaman itu difungsikan sebagai parkir motor yang sudah dipasang pintu di bagian depan.

Aku pun memarkir motor di halaman yang hanya ada beberapa motor saja, tidak banyak. Andre kemudian mengajakku untuk masuk ke dalam rumah melewati dapur dan kemudian naik ke tangga. Ternyata kamar kos yang disewakan berada di lantai atas sedangkan yang bawah ditempati keluarga pemilik kos tersebut. Sesampainya di lantai atas aku sedikit kaget karena lantainya ternyata adalah papan yang dilapisi karpet plastik. Jadi ketika jalan di koridornya sedikit menimbulkan bunyi, tapi tidak berisik. Kami melewati beberapa kamar, dan kamar Andre ada di ujung. Pintu dibuka dan dia mengajakku masuk ke kamarnya. Cukup luas dan yang keren ada jendela yang lebar di dinding depan, jadi sirkulasi udaranya bagus. Dinding penyekat antar kamarnya ternyata berbahan triplek, tapi tetap tertutup dan terjamin privasi antar kamarnya.

Di dalam kamar Andre terdapat kasur yang langsung digelar di lantai muat dua orang, lemari pakaian dan ada kursi, cuma itu. Selebihnya masih ada space yang cukup luas untuk bersantai atau bahkan senam lantai.

Kami duduk di kasur sambil ngobrol basa basi dan aku bertanya cukup antusias mengenai kamar ini. Setelah beberapa saat dia bilang sudah cukup mengantuk dan lelah, aku pun berniat pulang tapi dia menawariku untuk menginap. Aku mengiyakan karena memang aku cukup tertarik dengan Andre, hehe jadi pengen pelukan juga kan. Setelah memastikan motor dalam keadaan aman kami akhirnya mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

Tidak ada kejadian apa-apa menjelang tidur, hanya saling merebahkan diri sambil memejamkan mata sampai benar-benar tidur. Keinginan untuk memeluk pun tidak terlaksana karena aku juga masih sungkan untuk meminta atau memulainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nakal Masa RantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang