“Magic?” ucap ku menatap nya. Ia mengangguk. “Lalu ? Hanya itu jawaban mu ?” ucap ku lagi. “Ya… Selebihnya, kau akan tau sendiri.” Balasnya tersenyum.
“Kau bisa mengendalikan barang, iya kan ?” ucap nya. Aku tak menjawab, entah kenapa aku benar-benar bingung harus menjawab apa.
Lalu ia berdiri di belakang ku, menempelkan dadanya di punggung ku, lalu mengarahkan tangan ku ke kursi di halaman belakang.
“Rileks.. Kau tau bukan bahwa badan mu sungguh tegang dan kaku ? Sekarang buatlah tubuh mu santai dan rileks.” Jelas Harry.
Aku mengikuti apa yang ia katakan, ku rileks-kan tubuh ku, ku tarik nafas ku dalam-dalam, me-rilekskan sekujur tubuh ku.
“Fokuskan pandangan mu ke arah bangku itu..”
“Lalu, arahkan tangan mu ke bangku itu, dan regangkan jari-jari mu.”
“Sekarang pejamkan mata mu, tarik nafas dalam-dalam. Ingat… Setelah kau mendengar aba-aba ku untuk membuka mata, langsung dorong sedikit tangan mu ke arah bangku itu sambil mengucapkan ‘revorse’ lalu gerakan tangan mu ke atas, mengerti ?” perjelas Harry. Aku mengangguk pelan.
“Buka matamu.” Aku membuka mata, mendorong tangan ku sedikit, “Revorse.” Ucapku berbisik, lalu ku gerakan tangan ku ke atas. Aku berhasil ! Aku berhasil mengangkat bang ku itu.
Astaga akhirnya aku bisa….Untuk pertama kali aku bi-
‘BUK!!’ Tapi… lagi-lagi, bangku itu terjatuh di atas tanaman yang menyebabkan segalanya berantakan dan pecah. “Kau harus mengontrol emosi mu, lebih tepatnya perasaan mu.” Ucap Harry terkekeh.
“Sepertinya cukup sampai disini saja, Elz…” Harry menaruh tangan nya di depan mata ku. Lalu…
Ku buka mata ku perlahan…. Sinar matahari yang terik menusuk mata ku. Aku menatap langit-langit.. Huh ? Aku di rumah ? Bagaimana bisa ? Bukankah aku di sekolah tadinya ? Bersama… Harry ?
Pandangan ku beralih ke arah jam yang menunjukan pukul 6 pagi. Sesuatu baru saja melintas dalam otak ku.
Aku mengarahkan tangan ku ke gelas di atas meja dekat kasur ku. Melemaskan tubuh ku, memfokuskan padangan ku ke gelas, meregangkan jari-jari ku, menutup mata lalu membuka nya kembali, mendorong tangan ku pelan sambil berkata ‘revorse’ lalu mengepal tangan ku.
Kalian mau tau apa yang terjadi ?
Gelas itu pecah. PECAH. P-E-C-A-H. Ku ulangi PE-CA-H, PECAH ! ‘Huh ? Ba-bagaimana bisa ?’ batinku. Aku masih mengepal tangan ku, lalu ku buka kembali tangan ku, dan gelas itu kembali ke bentuk semula. ‘Astaga.. Apa yang barusan terjadi???’ batin ku terkejut.
Aku mengarahkan tangan ku ke arah tv. ‘PRANG!’ Layar tv itu seketika pecah. Ku arahkan tangan kiriku ke meja samping kasur, tiba-tiba meja itu terbalik.
Aku ingin memegang baju ku, namun tiba-tiba selimut ku terlempar. Aku ingin mengambil bantal, namun seketika sarung bantal itu robek. ‘HAH ?? APA YANG SEBENARNYA TERJADI???’ Gadis batinku sepertinya sudah menjambak-jambak rambutnya sedari tadi karena kebingungan.
Aku tak tau lagi apa yang harus ku lakukan. Aku mengepal kedua tangan ku, ‘PRANG!!!!’ Segalanya pecah dan jatuh. Aku menutup mata ku dengan kedua tangan ku, menggeleng-gelengkan kepala, tak tau apa yang baru saja ku lakukan.
“Revorse…” ucapku dengan nada suara yang sangat pelan. “Ku mohon… Hentikan ini…” ucap ku berbisik. Ku buka mata ku perlahan, seketika itu juga, segalanya kembali seperti semula.
VOMENTS ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET # H.S
Fanfiction[CHECK THE TRAILER] "Its just about me. And how i controllled this thing." -Elzandria Feln Dreck Cover made by Safira_NGP Trailer made by arsvee_cullen Copyright © 2014 by Safira_NGP