0.2

4 1 0
                                    

————————————————

Reasons why i should deny you :
get me in trouble

————————————————

Gue buka pintu dan anak kelas langsung natap gue dengan hening

"CIEEE CLAY CIEEE PJ DONG" Kelas tiba tiba riuh banget.

"CLAY DIEM DIEM TAPI GANAS YA"

"CLAY KENALIN SAMA COWOKNYA DONG?"

"CLAY GIMANA RASANYA DICIUM HEHEHE?" pokoknya semua suara sahut sahutan dan itu nyebelin banget ih!

"ITU XAVIER BUKAN CLAY?" Itu Tasyanjing. Rahangnya enteng banget.

"HAH? XAVIER? TADI GUE LIAT CLAY SAMA XAVIER DI PARKIRAN, BERANGKAT BARENG YA?" Itu Sia, sahabatnya Tasyanjing yang sama bacot.

"Xavier anak kelas MIPA 2?" Bacot banget anak kelasku.

"Xavier kan pinter kok mau sama lu?" Nah sialan nih bacotannya Ethan

"Apa hubungannya, sat?" Kesel kan gua

"Eh gua diem dari tadi" tiba tiba satya nyaut. Perasaan gue ga manggil dia.

"Bangsat bege, bukan Satya" Arin yang daritadi tidur aja paham anjir.

"YEEE KASAR BANGET LU CLA-"

"Claire Rose, ke kantor BK sekarang juga" tiba tiba kepala sekolah masuk dan manggil gue. Serem banget.

"Gila diajak ke BK sama kepsek, asik banget lu" bacot Austin. Anak anak yang lain langsung natap Austin "GILA LU YA?"

"Ke Burger King kan asik anjir" Fix Austin itu spesies paling aneh

"Bimbingan konseling, goblok" teriak anak sekelas. Kesel dengan kebodohan kelas ini gue akhirnya minggat ke ruang BK.

Sesampainya disana gue lihat ada orangtua gue, Xavier dan seorang gadis gak dikenal. Karna ada orangtua gue, jadi gue masuk dengan santai. Gue duduk diantara mama dan Xavier. Bukannya kenapa tapi hanya tempat itu doang yang tersisa.

Gue ga nggak tau mereka udah bahas sampai mana, padahal kayaknya gue baru sampai di sekolah baru 15 menit yang lalu.

"Tapi menurut pengakuan Sonia, Xavier memang mencium Claire" Oh jadi cewek itu yang ngaduin. Gue natap muka dia tapi rasanya kayak ga asing. Pernah liat dimana ya?

"Benar bu, saya lihat mereka saat keluar kantin" Oh gue inget nih orang siapa, dia kan kakak kelas yang bau badan itu. Jadi ini toh kerjaan dia.

"Eh, lo kan yang kemaren di kantin?" Tanya gue memastikan. Terus dia ngangkat salah satu alisnya. Kayaknya dia mau bales dendam sama gue.

"Jadi kemarin di kantin saya negur dia bu, saya minta kakak ini turunin tangan dia karena saya nggak tahan sama bau badan dia, eh tiba tiba dia dorong saya sampai jungkal kebelakang bu teru-"

"Dia mempermalukan saya bu!" Sergah si kakak kelas itu.

"Kan kamu sendiri yang mempermalukan diri? Saya negur kamu pelan pelan tiba tiba kamu yang beraksi berlebihan hingga menarik perhatian" dia keliatan gugup gitu.

Reasons why i should deny youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang