27

2K 269 1
                                    

Selagi aku dan Zoro mempersiapkan kapal untuk berangkat, Luffy sudah muncul dan membawa, bukan, menyeret Ussop dan Sanji.

"Oe, aku sudah sampai!"

"Disini juga sudah siap!" jawabku.

Luffy pun menoleh ke arah Ussop dan Sanji yang terlihat mengenaskan

"Are?? Mereka ini, masih tertidur??"

Pandanganku teralihkan pada bebek? Anggap saja bebek yang ada di samping Zoro, aku pun melompat dan memeluknya, mengusap-usap kepalanya.

"Aww, kau imut sekali" gumamku.

"Oe ada apa?" Tanya Zoro.

"Karu, hewan peliharaannya tidak ada. Bila bersiul biasanya dia sudah datang, tapi sekarang dia tidak datang" jawab suara Nami.

"Ah! Apa makhluk ini?" tanyaku sambil berjalan dan memperlihatkan bebek tadi pada Nami dan Vivi.

"SEJAK KAPAN KAU ADA DI SITU!?" Teriak Nami dan Vivi dengan geram

"Sebelum aku ke sini dia sudah ada di sini dan Orlyn bermain dengannya" jelas Zoro.

"Jika kita mengarungi sungai ini, kita akan sampai di laut. Percayalah kita akan sedikit lebih cepat" kata Vivi sambil naik ke kapal.

"YOSHA! AYO PERGI!" Teriak Luffy.

"Oe!"

"Mr. Bushido"

"Berapa banyak pemburu bayaran yang akan memburu kita?" tanya Zoro yang membuatku ikut menoleh ke arah Vivi, mengabaikan Karu.

"Aku tidak tau, tapi Baroque Works mempunyai anggota 2.000 orang. Tapi aku dapat informasi kalau ada sarangnya lagi selain kota ini" jelas Vivi.

"Benarkah 2.000 orang?" tanya Nami.

"Jumlah yang bagus untuk pemasan" kataku sambil tersenyum miring.

"Heh.. " kata Zoro sambil menaikkan alisnya.

"Are?"

"Kapalnya bergerak!"

"Akhirnya kalian bangun juga" kata Nami sambil melihat Sanji dan Ussop.

"Tunggu dulu! Ayo tinggal di sana sehari lagi!" kata Sanji, kekeh.

"Itu benar!" kata Ussop mengiyakan.

"Di sana banyak gadis-gadis cantik yang sangat menghiburku!"

"Kau tidak mungkin bisa menemukan kota seperti itu lagi!"

"Ayo kita kembali lagi! Kita memang bajak la-"

Aku terlalu malas untuk mendengar perdebatan mereka, aku pun kembali mengelus kepala Karu.

"Dia imut sekali!" seruku sambil memeluk leher Karu.

"Kau menyukainya?" tanya Vivi sambil tersenyum.

"Tentu! Semua makhluk imut, terutama hewan pasti aku suka!" seruku sambil tersenyum.

Vivi hanya bisa melihatku sambil tersenyum, aku melepas pelukanku pada Karu dan menatap Vivi dengan serius.

"Kau tau? Kau itu seorang tuan putri yang kuat, begitu pun orang-orang kerajaan yang ada di sekitarmu. Igaram adalah orang yang kuat dan dia pasti bisa selamat dari ledakan tadi, percaya padaku" kataku sambil memegang kedua bahunya.

"Kau.... Yakin?"

"Tentu saja! Nah sekarang ayo kita makan es krim!" kataku sambil tersenyum senang dan berlari ke arah dapur. Namun, sebelum sampai di dapur aku merasakan seorang wanita asing sedang berada di kapal kami.

One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang