Perkenalan

1.8K 110 2
                                    

Aku masih mengekor dibelakang ayahku menyusuri lorong panjang di dalam kastil ini.
Sungguh aku terkesima melihat setiap sudut kastil ini, indah, rindang , dan sejuk.
Aku sungguh menikmatinya dari awal masuk gerbang mataku tak henti henti berherilia menyusuri tempat ini.
Aku dan ayah berjalan tak begitu saja kami dipandu oleh seorang pelayan atau penjaga sekolah ya ... ? 🤷🏻‍♀️ entah lah aku tak terlalu mengerti.

Hingga didepan sebuah ruangan berpintu ukiran - ukiran kuno yang berhasil membuat nyaliku ciut kami berhenti dan pelayan itu mendekatkan wajahnya kedekat pintu sambil berkomat kami seperti melafalkan sebuah mantra, dan tak lama pintu itu terbuka .

"Silahkan tuan, pangeran atten sudah menunggu"

Begitu ucap nya ramah kepada kami mempersilahkan kami masuk keruangan dibalik pintu besar itu.

"Arttur ??"

Salam hormat hamba pangeran sapa ayah sopan kepada laki laki berkulit putih pucat itu

"Tak perlu terlalu sopan art kau sahabatku lagi pula kita bukan di istana "

"Terima kasih pangeran ."

Aku masih berada di balik tubuh ayah ku sesekali aku memunculkan kepalaku seraya mengintip seseorang yang ada di hadapan ayahku aku heran kenapa ayah begitu hormat padanya bukan kah ayah bilang ia adalah sahabatnya ?? Lalu kenapa ayah begitu sopan kepada peria itu .

***
Author pov

Arttur memasuki ruang besar itu, ruang dimana telah ada pangeran atten didalam nya, atten atau admon adalah seorang putra mahkota dari kerajaan Demon terkuat di dunia bawah.

"Siapa yang ada di belakang mu artt ?"

Sambil berusaha melirik sosok yang ada di balik arttur, atten memicingkan sebelah matanya heran.

"Ahh iya aku sampai lupa , "ayo perkenalkan dirumu char" intrupsi arttur kepada putri semata wayangnya itu.

Tak lama charezz memunculkan kepalanya seraya ingin tau siapa sosok teman sang ayah.

Mata beriris biru safir dan mata merah lekat itu bertemu saling bertatapan, dan charezz gadis berusia 10th itu mengedipkan kedua matanya polos membuat atten lagi lagi mengangkat kedua alisnya heran.

"Acacia Charezza Dafan paman", sambil merundukan kepala tanda pemberian hormatnya kepada atten charezz memperkenalkan dirinya.

"Manusia ... " batin atten

"Tidak, dia bukan seperti yang kau fikirkan"
Seolah mengerti apa yang atten fikirkan arttur langsung menjawab fikiran atten cepat .

Haiii jangan lupa vote dan comment biar aku makin semangat nulisnya
Maaf kalo typo masih bertebaran
See you on chapt 😉

Last MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang