Ketidaksengajaan

33 5 3
                                    

Sebelumnya ...

"Hehehe, gapapa. Btw, mas sama temen-temen mas mau nginep di villa. Kamu mau ikut gak?" Tanya mas Dimas. Ke villa, sama dengan liburan. Asik dong, horeee.

"KAPAN TUH MAS?" Tanyaku, siapa sih yang gak mau liburan??

"Minggu depan, Sabtu sama Minggu. Ayah sama ibu juga ikut kok." Kata mas Dimas lagi sambil senyum. Asik deh!

***

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Akhirnya, HARI SABTU! Hari yang paling aku tunggu. Liburan bareng keluarga plus temen-temennya mas Dimas yang ganteng hehehehehe. Aku udah prepare semuanya, termasuk makanan dan perlengkapan buat kita semua disana. Gak lupa juga, mas Dimas bawa gitar kesayangannya. Emang mas Dimas ini lebih sayang gitarnya daripada adeknya, huh! Gitarnya aja sampai punya nama, gila gak tuh.

Kita-kita berangkatnya masih nanti siang sih, tapi temen-temen mas Dimas udah stay di rumah dari pagi, takut ada yang ketinggalan katanya. Tapi mas Yudha belum dateng, katanya masih ada urusan, kalau siang dia belum datang suruh tinggal aja, dia nyusul pakai mobilnya sendiri. Kata Daffa sih gitu, gak tau juga deh.

"Kenapa deh nanyain mas Yudha?" Tiba-tiba Daffa menanyakan hal yang tidak terpikir olehku.

"Hah? Engga nanya aja. Kan kalian biasanya berlima, kok mas Yudhanya gak ada." Kataku, sedikit alibi biar gak ketahuan. Ketahuan apa emangnya?

"Mas Yudha tuh udah kerja, Dan. Jadi mungkin ngurus pekerjaan di kantornya yang belum kelar." Jelas Daffa, aku cuma 'oh' doang.

"Terus, mas Juan sama mas Bagus?" Tanyaku ke Daffa, kepo-kepo dikit bolehlah.

"Mas Juan dia punya online shop sepatu, sama store juga di daerah deket kampus kita. Mas Bagus masih kuliah, semester tiga." Jelas Daffa lagi. Wah, keren ya berarti.

"Oiya, terus kalian kok bisa ketemu gimana sih ceritanya? Mas Dimas nih diem-diem aja gak pernah bilang kalo punya temen-temen yang ganteng."

"OH JADI AKU GANTENG?" Kata Daffa tiba-tiba teriak di samping telingaku, pas.

"Gak jadi deh, tarik ucapan. Jadi geer begini." Kataku, si Daffa jadi manyun.

"Yeu, gitu lo sama gue."

"Iyadeh, ganteng semuanya. Puas?"

"HAHAHA, oke-oke jadi gini ceritanya." Daffa mulai menceritakan pertamuan mereka berlima.

***

"Oh, jadi lo yang jadi temen sekamar gue?" Kata Bagus. Daffa yang berbaring nyaman di atas tempat tidurnya langsung beranjak berdiri. Kaget.

"KAGET. Oh iya mas, saya yang nempatin kamar ini, yang dateng pertama." Kata Daffa sambil menjulurkan tangannya, mengajak salaman.

"Kenalin saya Daffa, mas. Anak kelas dua. Mas namanya siapa?" Tanya Daffa yang dibalas salaman juga oleh Bagus.

"Kenalin gue, Bagus. Baru pindah." Daffa yang mendengar jawabannya Bagus mengangguk-angguk.

"Mas Bagus pindahan darimana? Kok masuk asrama?" Tanya Daffa yang emang punya jiwa humble dan kepo yang beda tipis.

Mas YudhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang