Mas Yudha

Ketidaksengajaan (2)

Sebelumnya ...

"Cantik ya bunganya."

Hah? Suara siapa tuh?

***

Aku menengok ke belakang. Seseorang berdiri di belakangku. Mas Yudha?

"Kok diem aja, Dan?" Tanya mas Yudha lalu aku bergegas berdiri. Mas Yudha tersenyum melihatku.

"Eh, iya, bunganya cantik mas. Pengen juga nanem di rumah tapi takut gabisa ngurusnya." Kataku. Mas Yudha lalu berjongkok, menyentuh bunga yang kulihat tadi.

"Masa gak bisa urusnya? Tinggal rajin rawat aja." Kata mas Yudha. Aku diam. Mas Yudha mengeluarkan HP-nya.

"Selfie yuk?"

Hah?

"Hah? Apa mas?" Tanyaku, kaget.

"Selfie? Atau mas sendiri aja deh." Jawab mas Yudha sambil membuka aplikasi kameranya lalu mulai berselfie dengan bunga mawar itu. Aku berdiri, masih diam melihat mas Yudha.

Ganteng ya.

Mas Yudha lalu berdiri, memasukkan HP-nya lagi ke kantong celananya.

"Yuk balik. Pasti semuanya udah pada bangun. Liat kita gak ada di villa pasti panik juga ayah sama ibumu." Kata mas Yudha lalu jalan mendahuluiku. Aku berjalan di belakang mas Yudha, gak ada percakapan diantara kami.

"Mas Yudha sekarang lagi kerja ya?" Tanyaku, biar gak sepi.

"Iya, kerja kantoran biasa. Kemarin ada kerjaan akhir tahun. Bikin laporan, makanya mas kemarin telat kesininya, hehe." Jelas mas Yudha.

"WOY! NGAPAIN TUH BERDUAAN?" Suara terdengar dari villa, kaya suara mas Bagus. Aku sama mas Yudha langsung berhenti berjalan, ngeliatin ke arah villa. Ternyata emang mas Bagus.

"Dia lagi, dia lagi. Capek gue." mas Yudha mengeluh.

"Mas aku duluan ya." Kataku ke mas Yudha sambil berlari mendahului mas Yudha.

Malu.

***

Hari ini aku jalan sendirian. Niatnya mau belanja sama temen, tapi dia batalin begitu aja. Yaudah deh mau gimana lagi.

"Males sih sebenernya, sendirian mulu." Omelku. Aku sekarang lagi di foodcourt. Duduk ditemani es teh. Kok es teh? Ya biar hemat lah.

"Kamu mau es krim gak?" Tanya seseorang, aku masih fokus sama HP-ku.

"Gak mau es krim nih? Yakin?" Tanyanya lagi, aku melihat ke orang itu.

Hah? Mas Yudha? Kok bisa sampe sini?

"Loh, Mas Yudha disini juga?" Tanyaku, heran, tapi juga seneng sih sebenernya.

"Iya buktinya mas disini, hehe. Ya masa mas di rumah tapi bisa menampakkan diri disini, kan serem. Kamu kok sendirian? Gak sama temen?" Mas Yudha balik bertanya, lalu ia duduk di kursi depanku.

Mas Yudha mengenakan kemeja putih kantorannya, lengkap dengan celana slim fit. Mungkin dia habis dari kantornya mampir?

"Temenku batalin janji tiba-tiba, jadi ya .... gini deh .... Mas lagi istirahat ngantor?" Tanyaku, lalu menyeruput es tehku.

"Iya mungkin? Atau emang mas sengaja kesini soalnya feeling kamu sendirian?" Ucapnya.

Apasih, gombal gembel.

"Idih, bisa ya gitu?" Tanyaku sambil senyum-senyum gak jelas.

"Bisa lah, apasih yang gak bisa buat Aditya Yudha Bagaskara? Nih es krimnya, buat kamu." Mas Yudha menyodorkan es krim yang dia beli tadi. Es krim rasa coklat, favoritku.

"Tau darimana aku suka coklat mas? Dari mas Dimas ya?" Tanyaku lagi, emang aku ini banyak nanya kaya Dora lama-lama.

"Ada deh, mas harus balik ke kantor lagi. Enjoy your time, Andani." Mas Yudha lalu berdiri, mengusap rambutku.

Blush.

Apa-apaan ini? Andani ayo sadar. Lalu aku memakan es krim yang dibelikan Mas Yudha. Bahkan rasa es krimnya masih manis walau Mas Yudha udah pergi.

Dari kejauhan, Mas Yudha keliatannya gak sendirian kesini, ada temen kerjanya? Atau siapa ya itu .... Akrab banget keliatannya sama Mas Yudha. Tapi kok, mereka gandengan tangan?

___________________________________________________

Pojok Penulis :

HAI HAI YA AMPUN. Udah setahun aja ga kerasa hiks, aku heran kenapa masih banyak yang baca, huhuhu makasihh yang udah mau baca sama vote ga nyangka huhuh. Ini sebenernya part yang udah aku tulis dari setahun lalu tapi ga di publish publish karena aku nomu nomu sibuk miane :( Next, aku bakal lanjutin insyaa Allah. See you!