Getaran ponsel mengisi ruangan seorang gadis yang masih terlelap di pagi hari. Sudah berulang kali ponsel itu berbunyi namun sang pemilik masih enggan untuk mengecek benda pipih itu. Hingga pada akhirnya gadis itu menyerah,gadis itu sudah mulai terusik dengan berisik itu.
Gadis itu bangkit mendudukkan diri. Tangannya meraba-raba nakas di samping tempat tidur. Setelah mendapati ponselnya gadis itu bergegas menekan tombol berwarna hijau lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.
"Halo." Ucapnya dengan kesadaran belum sepenuhnya kembali. Suara gadis itu terlihat serak. Khas orang bangun tidur.
"Pagi sayang. Baru bangun ya?" Seseorang dari seberang sana bertanya. Sedangkan yang di tanya hanya berdeham.
Cowok itu terkekeh." Kebiasaan banget sih. Ini udah pagi loh. Emang kamu nggak mau berangkat? Coba deh liat jam."
Sang gadis menurut. Melirik sebentar jam dinding di kamarnya. Jarum menunjukan pukul 06:15. Karna kesadaran gadis itu belum sepenuhnya kembali ia hanya mengangguk.
"Jam berapa?"
" jam enam lebih lima bel-. APA! GUE TELAT!" Sambungan di putus oleh gadis itu.
Sementara Cowok di seberang sana malah terkekeh. Kebiasaan buruk yang selalu melekat pikirnya.
Gadis itu beranjak dari tempat tidur nya kemudian bergegas lari menuju kamar mandi. Gadis itu hanya membutuhkan kan waktu 7 menit untuk mandi. Ya sebenarnya itu bukan mandi sih,hanya membasuh badan. Setelah selesai mandi cepat,gadis itu bergegas memakai seragam lalu menyisir rambut. Gadis itu hanya menggunakan bedak bayi untuk make up. Yah,bersyukur ia terlahir dengan anugrah wajah yang cantik.
Gadis itu keluar kamar lalu sarapan. Hari ini gadis itu hanya memakan roti. Yah,memang sehari-hari sarapan utama nya roti sih. Itu di sebabkan gadis itu tidak tinggal bersama orang tuanya,melainkan tinggal sendiri di apartemen. Untuk mandiri katanya. Jauh dari orang tua membuat gadis itu harus melakukan apapun dengan sendirinya. Seperti bersih-bersih,beres-beres,nyapu,memasak dan lain-lain.
Gadis itu mengoleskan selai coklat pada roti tawar yang baru ia beli kemarin. Setelah selesai gadis itu menggigit nya dengan cepat agar tidak memakan waktu. Setelah sarapan gadis bergegas memakai sepatu. Saat sedang memakai sepatu ponsel nya kembali berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk. Dengan cepat gadis itu merogoh saku roknya dan mengangkat telpon.
"Halo."
"Aku udah di parkiran apartemen kamu nih. Oh iya! Jangan lupa sarapan."
"Iya-iya bawel." Sambungan di matikan.
Gadis itu menggendong tas nya lalu beranjak dan membuka pintu. Kemudian lari sampai pada akhirnya gadis itu menemukan Cowok berperawakan tinggi sedang bersender di mobil berwarna hitam. Cowok itu melambaikan tangan. Gadis itu mengangguk lalu mendekat.
"Jangan lari-lari ah. Ntar jatuh." Gadis itu mengangguk.
"Mempersingkat waktu biar gak telat aja."
"Udah sarapan Ra?" Tanya nya. Cewek bernama Lee Sora tersenyum melihat perhatian yang Sang pacar berikan.
"Udah dong! Ayuk berangkat! Nanti telat di hukum berabe." Ucap Sora.
"Aku nggak bakal biarin kamu di hukum. Nggak ada yang berani ngehukum kamu. Kalaupun ada,siap-siap hidupnya nggak tenang." Ucap Hyunjin. Sora diam-diam tersenyum.
"Dih,dasar orang kaya. So berkuasa."
"Biarin. Yang penting ganteng." Hyunjin membukakan pintu mobil untuk Sora,kemudian gadis itu masuk. Setelah mereka sudah masuk mobil,Hyunjin menancapkan gas menuju ke sekolah.
Akhirnya mereka pun sampai di sekolah,setelah sampai mereka berjalan beriringan dengan Hyunjin yang selalu menggenggam erat tangan sang kekasih. Para siswa-siswi menatap mereka kagum dan kesal. Agak risih sih menurut Sora,yah walaupun ini sudah lama gadis itu rasakan dari awal masuk satu sekolah yang sama dengan Hyunjin.
"Belajar yang bener,jangan tidur apalagi bolos." Hyunjin menepuk nepuk pucak kepala Sora sayang saat sudah berada tepat di hadapan kelas kekasihnya. Sora mengacungkan jempolnya pertanda setuju.
"Kamu juga,jangan bolos. Udah kelas dua belas gak boleh kayak gitu." Katanya menasehati sang pacar.
"Oh siap ibu negara! Tugas di selesaikan." Hyunjin hormat pada kekasihnya. Sora terkekeh.
"Yaudah aku masuk dulu ya?" Pamitnya.
"Oke,mau cium dulu gak?" Sora terputus malu. Dasar kerdus,tapi untung cuman pada dirinya. Coba kalo sama orang lain? Udah Sora tendang ke Atlantik.
"Dih apaan sih! Udah ah aku mau masuk! Sana kamu pergi." Gadis itu mendorong tubuh kekasihnya mejauhkan, saat sudah beberapa langkah mejauh Hyunjin membalikan badan lalu meneriaki nama kekasihnya. Yang terpanggil pun terpaksa menoleh. Tanpa dugaannya Hyunjin melayang kan fliying kiss dari jauh. Rasa hati Sora hampir meledak. Dengan pipi bersemi gadis itu memasuki kelas dan di sambut sorakan para penghuni kelas.
"Cie - Cie yang pagi-pagi udah mesra-mesaraan sama pacar."
"Mau ih di kayak gituan. "
"Sora,tukeran pacaran yuk?"
Heejin menghampiri Sora yang baru memasuki kelas." Ekhem. Gue iri nih,boleh buat gue aja gak Hyunjin nya?" Sora melotot tajam. Sahabatnya ini selalu saja berbicara ngawur.
"Dih apaan? Gak boleh! Hyunjin punya gue! Jangan nikung temen dong." Sora berjalan menuju bangku nya dan di ikuti Heejin si belakangnya.
"Lo gak takut apa Hyunjin nyantol sama yang lain?" Sora mengerutkan kening.
"Nyantol gimana maksud lo?"
"Selingkuh gitu? Secara Hyunjin kan perfect udah ganteng,tajir,romantis lagi! Uhhh idaman semua orang banget tuh!"
"Selingkuh? Hyunjin gak akan setega itu sama gue. Dia cinta sama gue." Katanya cuek.
"Yaelah jaman sekarang susah cari Cowok yang setia. Kebanyakan Cowok ni yaaa,kalo udah ketemu yang baru,yang lebih fresh pastilah kecantol. Mending mulai sekarang lo kudu hati-hati."
Sora memutar bola mata malas. Untuk apa ia peduli? Gadis itu percaya pada kekasihnya. Ya memang itu yang harus dilakukan setiap pasangan bukan?
"Diem deh. Matematika udah belum? Bacot mulu lo ah."
"Hah? Matema-ANJIR GUE BELUM NGERJAIN. WOY NYONTEK WOY!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL {Hwang Hyunjin}
FanfictionBagaimana jika kalian merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia? Memiliki pacar tampan,perhatian,humoris idaman semua orang bukan? Begitu pun yang yang di rasakan Lee Sora. Ia merasa manusia paling spesial jika berada di dekat kekasihnya. Hw...