Tok.. tok.. tok..
"Assalamualaikum,"
Pagi-pagi sekali, Al sudah berada di depan pintu rumah kekasihnya. Siapa lagi kalau bukan Yuki.
Cklek
"Eh nak Al,"
Justru tante twina yang membukakan pintu, Al langsung mencium punggung tangan calon mertuanya dan ia yakin pasti..
"Yukinya belum bangun. Dari tadi dibangunin susah banget,"
Penjelasan Tante Twina menguatkan dugaan Al, padahal semalam ia sudah menyuruh Yuki untuk tidur lebih awal. Bahkan mereka berdua sudah saling mengucapkan selamat malam panjang lebar via whatsapp.
"Pasti semalem dia gak langsung tidur, tapi malah ngelanjutin drakornya sampe subuh"
Al hafal betul kebiasaan Yuki. Maklum, hubungan mereka sudah berjalan hampir setahun. Tante Twina mempersilahkan Al untuk masuk dan membolehkannya membangunkan Yuki, ini bukan yang pertama. Al lumayan sering seperti ini, alasan inilah yang membuat ia datang lebih pagi setiap hari.
Cklek
Al langsung masuk ke kamar Yuki, karena pacarnya itu tidak akan bangun jika Al hanya mengetuk-ngetuk pintu. Alarm yang dibelikan oleh Al saja tidak sukses membangunkannya.
Perlahan ia melangkahkan kaki untuk membuka gorden kamar agar cahaya matahari masuk kedalam dan mengusik mimpi indah Yuki. Dirasa belum ada pergerakan, Al berlanjut menarik selimutnya. Cara ini sedikit ada kemajuan, tapi Yuki belum bangun juga.
Yuki merasa wajahnya basah, apakah sedang hujan dan atap rumahnya bocor?
Cewe itu mengerjabkan matanya dan melihat Al sedang asyik mencipratkan air minum dengan senyum jailnya.
"AAAAALLLLL!!!"
***
Al, Yuki, dan Tante Twina duduk dimeja makan untuk sarapan. Yuki dengan rambut terurainya yang masih basah sengaja mengerucutkan bibirnya tanda merajuk dan kesal. Al yang melihatnya hanya bisa menahan tawa, dan Tante Twina menggelengkan kepala melihat kedua sejoli ini.
Yuki sudah berani menunjukkan sifat kekanakan nya, sama seperti waktu ia bersama Esa. Bedanya, sekarang Al yang berada disampingnya. Al berhasil membuat Yuki melupakan kesedihannya.
"Eh makan," Tegur Al
Yuki menyipitkan matanya kepada Al.
"Anda siapa ya?"
Perdebatan kecil pun dimulai..
"Ohh saya Alvaro Farez. Calon menantu Tante Twina,"
"Hah?? Apa saya gak salah dengar?"
"Kalau anda salah dengar. Korek dulu telinganya pakai linggis,"
"Ihhhh Al!"
Yuki semakin bete, sedangkan Al tertawa puas sekali.
"Shuutt udah. Sarapan dulu. Nanti kalian telat,"
Tante Twina menetralkan suasana.
***
Pagi ini adalah pagi yang paling membuat Yuki badmood, entah karena Al atau memang karena ia sedang datang bulan.
Di motor pun, Yuki sama sekali tidak memegang pinggang Al.
"Beneran ngambek nih ceritanya," Ucap Al dalam hati.
Al tiba-tiba menggas motornya dan membuat Yuki terlonjak kaget. Refleks ia memeluk Al.
"Ihhh jangan ngebut-ngebutt," Yuki nampak kesal.
"Hah?? Apa?? Mau ngebut?" Al pura-pura tidak dengar. Cowo itu makin menambah kecepatan motornya, membuat Yuki semakin mengeratkan pelukannya.
Dan..
"AWW.." Al berteriak. Ia menurunkan kecepatan motornya lalu menepi kepinggir jalan.
"Aduhh kamu tuh main cubit-cubit aja. Kebiasaan," Protes Al seraya menggosok-gosok pinggangnya. Panas sekali rasanya, seperti digigit semut api.
"Lagian ngebut. Ini tuh masih pagi. Kampus juga pasti masih sepi. Buru-buru amat sih," Yuki tak mau kalah, ia juga ikutan protes.
Al mendongakan kepalanya kebelakang dan seperti agak menyender ke Yuki.
"Gapapa. Kalau masih sepi kan kita jadi punya banyak waktu buat berduaan," Jawab Al dengan senyuman mautnya yang sedikit terlihat oleh Yuki.
Yuki tidak ingin dilihat salting oleh Al, ia segera mendorong pelan tubuh Al dan masih pura-pura bersikap jutek.
"Udah cepetan jalan,"
Yuki mulai melingkarkan tangannya dipinggang Al, membuat Al tersenyum penuh kemenangan.
"Siap nyonya,"
***
Setibanya dikampus, Al dan Yuki berjalan sambil bergandengan tangan. Membuat siapa saja yang melihatnya iri. Banyak yang mengatakan jika mereka berdua itu Relationship goals banget.
Seperti biasa Al mengantarkan Yuki sampai kedepan kelasnya.
"Udah ya," Ucap Al.
"Oke dadahh,"
Baru berbalik dan ingin melangkah, Al menarik tangan Yuki dan membuat Yuki berhadapan kembali dengannya. Al perhatikan Yuki tidak ingin melihat wajahnya, karena itu ia menarik lembut dagu Yuki agar mata mereka saling bertemu. Kemudian, Al menangkup kedua pipi Yuki dengan telapak tangannya.
"Jangan cemberut terus dong. Aku minta maaf ya ma cherie,"
Yuki tersenyum malu-malu dan mengangguk pelan, ia sangat suka dipanggil oleh Al dengan sebutan itu. Ma cherie yang artinya 'sayangku' dalam bahasa perancis.
Bersambung...
Hai haiii..
Sesuai janji aku duluu (iya dulu, udah lama banget ya gak dilanjut huhuhu, maaf yaaaa)Sekarang Hey You (Alki) season 2 udah rilisss
Yeayyyyy..
Semoga kalian suka dan kritik saran yang membangun silahkan ditinggalkan di kolom komentar. Jangan lupa vote jugaa hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey You! (ALKI) 2
FanfictionAl dan Yuki semakin tak terpisahkan, semua suka dan duka mereka lalui bersama. Tapi lagi-lagi suatu masalah datang ditengah kebahagiaan mereka berdua. Bahkan, hubungan Al dan Yuki terancam kandas karena seseorang di masa lalu. Seseorang yang menyimp...