Nethink

377 66 11
                                    

Yuki POV

Aku sangat bahagia dengannya, hari-hari terasa lebih berwarna jika bersamanya. Aku tidak tahu mengapa kita bisa sedekat ini. dan jujur saja, aku mulai menyayanginya, mulai merasa takut kehilangannya. Orang yang kumaksud ialah Al.

Esa adalah sahabatku sampai kapanpun walau aku tahu ternyata ia mempunyai perasaan melebihi sahabat. Lalu Al adalah seseorang yang spesial. Al dan Esa itu berbeda, jadi aku tidak bisa memilih salah satu diantara mereka jika ada yang memberi pilihan. Mereka berdua menjadi bagian penting dalam kehidupanku.

Sudah hampir setahun hubunganku dan Al berjalan, banyak suka duka yang kita lalui bersama. Ia selalu ada untukku, bahkan disaat aku masih dilanda kesedihan akibat kepergian Esa.

Saat itu, setiap hari ia mengetuk pintu rumah ku dengan tangan membawa coklat. Katanya coklat itu dapat memperbaiki suasana hati. Tidak jarang juga memberikan susu coklat, roti coklat, es krim coklat. Mengingatnya saja membuat aku tersenyum.

Dia itu tidak peka, sangat menyebalkan dan jail. Al selalu mengatakan jika ia ingin menjadi cowo yang romantis, padahal menurutku dia sudah romantis.

POV End

"Yuki!"

Keyna membuyarkan lamunan Yuki dengan menggebrak meja, cewe itu tersenyum sambil melambaikan tangan kemudian duduk di kursinya.

"Pagi-pagi udah ngelamun aja Lo. Mikirin siapa sih? Siapa lagi kalo bukan Al" tambahnya.

"Ih engga kok," Elak Yuki sambil berusaha menyembunyikan pipinya yang merah karena malu.

"Ah masa sih? Oh iya Ki, gue nanti malem ke rumah Lo ya. Mau nginepppp" Ucap Keyna dengan antusiasnya.

"Okee sipp.. nanti kita begadang," Sambut Yuki sama antusiasnya.

"Nih gue udah bawa persiapan buat tempur,"

Yuki melongo melihat Keyna menunjukkan semua koleksi Drakor yang ia punya.

***

Al berjalan di koridor kampus agak terburu-buru, beberapa menit yang lalu ia diberi tahu oleh Max jika Pak Yudi memanggilnya ke kantor. Namun saat ia berbelok, Al tidak sengaja menabrak cewe tak dikenalnya. Al dengan sigap langsung menahan tubuh cewe itu agar tidak terjatuh, mengakibatkan mata mereka saling bertemu. Al langsung memutus pandangan tersebut.

"Sorry. Gua lagi buru-buru. Permisi," Namun Al terkejut dengan sikap cewe ini yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Eumm sebentar Al," Cewe itu buka suara.

"Ada apa ya? Kalo gak penting-penting amat nanti aja deh," Al bermaksud melanjutkan langkahnya.

"Ini penting," Cewe itu meraih lengan Al. Mencegahnya untuk pergi.

"Sorry.." Tambahnya setelah sadar jika Al kelihatan tidak suka disentuh olehnya, sesegera mungkin ia melepaskan tangannya dari Al.

"Yaudah ada apa?" Tanya Al. Kemudian ia dikejutkan lagi dengan sikap cewe asing dihadapannya ini yang tiba-tiba memeluknya.

"Akhirnya gue ketemu juga sama Lo. Gila Lo udah beda banget, tambah tinggi, tambah ganteng lagi,"

Mendengar itu, Al langsung melepaskan pelukan cewe tersebut.

"Lo siapa?" Tanya Al penuh keheranan. Sedangkan cewe itu tersenyum geli mendengar pertanyaan Al.

"Gue Lisa. Alisa Febriana, anak Pak Budi. Gue temen kecil Lo,"

***

Hari sudah mulai sore, Yuki dan Keyna melangkahkan kaki menuju parkiran, sebelumnya ia sudah mengirim chat ke Al jika ia akan pulang dengan Keyna. Namun pandangan Yuki tak sengaja tertuju pada Al yang sedang bersama cewe tidak dikenalnya. Al memberikan helm kepada cewe tersebut. Apa mereka akan pulang bersama?

Hey You! (ALKI) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang