Moments 2

0 0 0
                                    

Bugh

Aku merintih kesakitan, tidak terlalu sakit sebenarnya hanya saja aku sedikit terkejut dengan apa yang aku alami barusan. Aku langsung berusaha untuk bangun dari lantai. Sial tiba-tiba saja pantatku terasa nyeri."Awh.." Padahal hanya tabrakan sederhana tapi entah kenapa terasa seperti hantaman yang sangat kuat.

" Maaf " Lelaki yang menabraku tadi ternyata ia masih berdiri di depanku, mungkin dia juga shock  dengan apa yang terjadi. Ia terlihat panik, aku bisa melihat itu dari matanya. Ia langsung membantu ku untuk berdiri. "uhh.. " sial pantatku sakit sekali. Sepertinya ia menyadari keadaan ku  yang merintih kesakitan. Tae Ra ia sudah berada di sampingku entah sejak kapan ia sudah di sebelah ku. Ia menuntunku untuk keluar dari mini mart dan mengajak ku duduk di depan.

Tae Ra terlihat sedikit panik karena melihat keadaanku, bahkan mata ia sudah berkaca-kaca seperti ingin menangis. Melihat hal itu aku langsung menegang tangannya untuk menenangkan nya. Sepertinya ia paham dengan tingkahku, Tae Ra bernafas lega.

" Eonni.. aku ingin makan es krim ." Aku sedikit terkejut. "Phfft" Aku menahan tawa, bisa bisanya dia masih memikirkan tentang es krim nya. Oh iya, aku baru ingat bahwa lelaki ini masih setia berdiri di hadapan ku.

" Gomawo ." Ucapku sembari tersenyum, ya walau dia yang menabraku tapi setidaknya ia tidak melarikan diri karena menabraku. Bahkan ia menolong ku berdiri dan keluar dari Minimart.

Aku melihat tatapan itu tatapan khawatir, bahkan aku sempat terpana melihatnya. Jujur saja, ia sangat menawan iris mata itu coklat dan sedikit ke abu an. Dari postur tubuhnya dia terlihat ehmm manly dengan baju hitam yang ia pakai saat ini.

" Gw gak papa kok. Makasih dah nolong, eng. Gw mau pulang dulu." Entah kenapa aku jadi merasa kikuk di hadapannya.. wah yang benar saja, aku gugup saat berhadapan dengannya.

" Tae Ra, ayo. " Aku langsung mengangguk dengan pria itu dan menarik Tae Ra untuk pergi meninggalkan Minimart itu. But, sebelum itu aku harus membayar es krim yang Tae Ra minta.

Aku berjalan menyusuri beberapa rumah dengan menggandeng tangan Tae Ra, jujur saja aku masih tidak bisa melupakan kejadian tadi. Aku tidak bisa melupakan lelaki itu, aku terpana. Bahkan aku berharap bisa bertemu lagi dengannya.

Tak kusadari aku sudah sampai di depan rumah, aku langsung bergegas menuju kamar tidur ku. Aku menghela nafas panjang, entah kenapa tiba-tiba mataku terasa berat hingga tak mampu untuk menahannya lagi.

Pagi telah tiba,
Aku bersiap untuk berangkat ke sekolah, saat ini pukul 7 pagi. Dan tanda masuk jam pelajaran itu pukul setengah 8.

Kini aku sedang duduk bersantai di kursi mobil dengan bersebelahan pada Taehyung. Aku diam-diam mencuri pandang dengan kakakku ini. Dia sangat serius saat mengendarai mobil, ingin sekali aku menggoda nya.

" Liatin aja terus ampe puas, percaya dah gw tuh emang ganteng." Damn, aku ketahuan oleh dirinya. Sial. Bahkan dia dengan sangat pd nya berkata seperti itu.

" Handsome? Haha, in your dream. "

Tak

"Aww " Gila, sakit banget rasanya dahiku disentil dengan jari tangannya. Kakak tidak tau perasaan, aku menggosokkan dahiku sambil menatapnya dengan tajam.

" Aigo, tatapan Lo itu nakutin tau ga sih. " Aku hanya diam tidak menanggapi ucapannya, jujur saja aku masih sebal. Bagaimana bisa dia dengan tega menyentil dahiku dengan tangannya itu. Itu sangat sakit, dibandingkan dengan diriku yang jatuh semalam.

Ahh tiba-tiba saja aku teringat hal itu lagi, astaga sepertinya aku sudah kena pelet karena terus memikirkan lelaki itu.

°°°

SMA Taesa

Bangunan megah dan juga luas itu sekarang sudah didepan mataku. Lagi-lagi aku menghela nafas panjang, entah kenapa aku jadi malas untuk masuk ke sekolah ini. Rasanya ingin melarikan diri saja dari tempat ini,sedari tadi sebenarnya perasaan ku sudah tidak enak. Seperti nanti akan ada terjadi hal buruk yang menimpaku.

Dengan langkah berat aku berjalan masuk ke dalam sekolah itu, baru saja beberapa meter dari gerbang utama ada bola yang hampir saja mengenai kepalaku.

Oh God baru saja aku melangkah sudah ada hal sial yang akan menimpaku. "Hufft"

Ku melanjutkan perjalanan ku menuju ke ruang KS, Bu Hana selaku KS di SMA Taesa langsung menuntunku untuk menuju ke kelas yang akan ku tempati dalam 1 tahun ini. Kelas terakhir atau bisa dibilang kelas 3 SMA.

Kelas 3-2

Disinilah kelas yang akan aku tempati, sebelum aku masuk ke kelas itu. Bu Hana masuk terlebih dahulu bersamaan dengan tanda bel masuk. Sedangkan aku, aku menunggu di luar untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh Bu Hana.

" Perhatian!! " Lantang Bu Hana untuk menenangkan siswa siswi nya yang masih berisik untuk duduk di tempatnya masing".

" Loh Bu, kok ibu masuk sini. Bukannya sekarang pelajaran seni bu. " Seorang siswa dengan nada sedikit lembut bertanya.

" Ya memang benar hari ini adalah pelajaran seni, tapi berhubung karena ada siswi baru yang masuk di kelas kalian ibu meminta waktunya sedikit. " Tiba-tiba suasana kelas menjadi sedikit ricuh dan saling bertanya-tanya siapa siswi baru tsb. Aku masih setia berdiri di depan kelas sambil memainkan kakiku dan melihat-lihat sekitaran lorong kelas.

Yuqi POV end

Author POV

Setelah Bu Hana menenangkan muridnya untuk tenang, barulah ia menyuruh Yuqi untuk masuk ke dalam kelas. Semua orang tiba-tiba menjadi tenang dan hening melihat Yuqi masuk ke dalam kelas. Dan beberapa orang mengucap kalimat pertama saat melihat nya adalah "cantik." Itu yang pertama kali mereka katakan ketika melihat Yuqi berdiri di hadapan mereka.

Dengan panjang lebar Bu Hana menjelaskan dan Yuqi di persilahkan untuk memperkenalkan dirinya di hadapan teman barunya.

Yuqi sedikit membungkuk untuk tanda hormat nya. " Perkenalkan nama ku Yuqi, saya pindahan dari Seadney. Mohon bantuannya teman-teman." Setelah perkenalan yang singkat itu, Bu Hana menyuruh Yuqi untuk duduk di bangku kosong dekat dengan jendela.

Bu Hana akhirnya meninggal kelas setelah menyuruh Yuqi untuk duduk, tak lama kemudian guru seni pun datang dan memulai pelajaran nya.

Skip

Jam pelajaran telah selesai, Yuqi yang hendak memasukan bukunya ke dalam laci tiba-tiba saja ada seorang anak duduk di depan nya. Dan tersenyum,

" Hai Yuqi... Kenalin nama gw HaeJin." HaeJin mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Yuqi sebagai tanda pertemanan.

" Btw, ke kantin yuk. Gw mau ngajakin Lo ke tempat makan yang enak di kantin, dan juga tempat tongkrongan gw sama anak" ntar di sana gw kenalin Lo ke temen-temen gw. " Lanjut nya. " Boleh kok, yuk."

Yuqi dan HaeJin langsung menuju kantin, seperti yang di bilang HaeJin. Dan tanpa basa basi HaeJin menarik Yuqi untuk duduk di tempat kosong dan menyuruh nya untuk duduk diam dan menurut saja. Tak lama kemudian datang 3 orang yang duduk di hadapan nya, bahkan terkejut tiba-tiba ada seseorang yang tidak di kenali nya duduk di samping HaeJin.

" Eh eh mata Lo santae aja kalik ngeliatin nyaa, minta di colok sumpit Lo." Ujar HaeJin dengan menunjuk nunjuk sumpit di depannya ke arah mata salah satu di antara 3 orang itu.
Tapi lain hal dengan salah seorang lelaki, yang hanya diam menatap Yuqi. Ia seperti sedang menyelidiki Yuqi dengan serius.

Yuqi yang saat itu hanya fokus melihat seseorang yang ditunjuk HaeJin, ia mengalihkan pandangannya ke arah lelaki yang menatapnya saat ini.

Eh

" Yuqi.. -

" Hyun..

°
°
°
°
°
°
°
°

Okay sampai Disni dulu ceritanya

Di lanjut besok..

Semoga suka.

Aku akan berusaha untuk menjadi lebih baik. Jalbuthakeyo.
Gomawo 😍🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moments Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang