°•1•°

302 11 2
                                    

Happy reading!

Kiran turun dari bus ia berlari menuju gerbang sekolah yang hampir di tutup. Pagi ini ia kesiangan. Beruntung satpam masih membukakan gerbang untuknya.

Saking buru buru nya Kiran tidak melihat seseorang di hadapannya ia di tabrak hingga terjatuh. Ia hanya meringis lalu mendongak melihat siapa yang baru saja menabraknya.

Laki laki itu segera pergi berlari tak lama ada satpam yang mengejar nya.

"Oh lagi di kejar kejar satpam pantesan lari lari gitu, tapi sakit nih kaki gue". Kiran mencoba berdiri lalu berjalan menuju kelasnya.

Beruntung guru nya belum datang jadi ia bebas dari hukuman karena terlambat. Ia menghampiri ketiga sahabat nya yang sedang asyik nge ghibah:'v.

"Tumben telat". Ucap Caitlin saat Kiran duduk di sebelahnya.

"Kesiangan gue"

"Btw, muka lo kenapa dah lo tekuk gitu?cacingan lo?". Celetuk Ella

"Gaada hubungannya muka gue tekuk sama cacingan Maemunah!!". Kiran menatap sengit Ella.

"Yaudah terus kenapa kalo bukan cacingan?"

"Tadi pas gue lari gue ditabrak sama cowok dia juga lagi lari sih tapi dia gaada nolongin gue! Boro boro mau nolongin minta maaf aja kagak". Kiran mendengus kesal.

"Mungkin dia buru buru kali Ran". Acha mengangkat bahu nya. Siapa tahu kan?.

                             -oOo-

Kini Kiran dan tiga orang human lainnya berada di kantin seperti biasa mereka memesan bakso dan lemon tea favorit mereka.

Acha, Ella, dan Caitlin sedang sibuk memperebutkan pak guru ganteng. Kiran sudah terbiasa dengan pemandangan ini mereka bertiga selalu saja mempeributkan sesuatu bentar lagi juga baikkan lagi.

Kiran asyik menyantap bakso nya. Tanpa disengaja mata nya menangkap seorang laki laki bertubuh jakung tengah berkumpul dengan teman temannya dengan rokok di sela sela jari laki laki itu. Kiran menatap laki laki itu lekat lekat.

"Cowok itu kan, yang tadi nabrak gue". Seketika ketiga teman Kiran berhenti berdebat saat mendengar gumaman Kiran mereka beralih menatap apa yang mata Kiran tatap.

"Jadi yg mana yang nabrak lo tadi?". Tanya Acha sedikit berbisik.

"Huh?!". Kiran mendongak menatap Acha. Ia segera menggeleng cepat.

"Nggak kok nggak"

Setelah selesai makan mereka kembali ke kelas memulai jam pelajaran berikutnya.

                             -oOo-

"Gue duluan ya Ran". Pamit Caitlin saat supir nya datang menjemput. Kiran tersenyum pada Caitlin hari ini ia tidak membawa kendaraan. Ia berjalan ke halte bus. Sekitar 15 menit menunggu akhirnya bus datang.

'Damn'. Batinnya saat melihat tak ada satu pun kursi kosong. Ia harus pulang naik apa sekarang?. Ia memutuskan memesan jasa ojek online. Lagi lagi ia sial ponsel nya low batt.

Terpaksa Kiran berjalan kaki walaupun cuaca sore ini sangat mendung. Di tengah tengah perjalanannya sebuah motor sport berwarna hitam berhenti di sebelah nya.

"Bareng gue aja". Laki laki itu menggunakan helm full face. Hanya mata nya yang dapat terlihat.

Kiran memiringkan kepalanya lalu mengernyitkan dahinya menatap mata itu lekat lekat

'Siapa dia?'. Batin Kiran bertanya tanya

"Gue Arsen". Seakan sudah tau batin Kiran laki laki itu memperkenalkan dirinya seraya membuka helm nya.

"E--ee lo". Kiran menunjuk pria itu sambil mengernyitkan dahi nya.

Tanggal publish : Minggu, 22 Desember 2019

Selamat hari ibu untuk ibu di seluruh dunia. Terutama mama ku:)😚💞

Jangan lupa Vote dan Komen guys!! Supaya author rajin up:)♥️

Nah guyss aku lagi mood nulis tengah malem padahal mata ku udah berat banget pengen merem tidurrr mimpiin Arsen:'v

Oh iya cerita ini dari ide aku ya apa yang ada di otak aku, ya aku tulis di sini. Kalo jelek ya maklum penulis amatir yang masih belajar:)

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang