Descendants Of The Sun

6

Annyong balik lagi sama author yang cans ini huhu. Budayakan vote+coment ya biar author lebih semangat bikinnya

[RS. Myungsei]

Jennie pov

Gue lari larian masuk ke dalem rumah sakit sambil buru buru

'Apa kau menelponnya ?'tanya seo woo
'Tentu saja. Dunia harus tau, bahwa dialah yang akan terpilih'jawab taemin
'Tidak, yang dunia akan tau adalah Joe yang akan terpilih. Orang yang mengalahkannya bukanlah senior tapi malah rekannya sendiri. Kim Jennie pasti sangat kesal'jelas seowoo
'Hidupnya seperti hanya untuk ruang operasi'timbal minjae
'Dan itulah yang lebih menyedihkan. Dia harusnya tak hidup seperti itu. Keluarga Joe adalah pemegang saham terbesar si Haesung Group. Jennie tak mungkin terpilih'terang seo woo
'Kenapa mereka tak adil sekali ? Dokter harus memiliki kemampuan'ucap taemin tidak terima
'Siapa bilang ? Kemampuan bukanlah tujuan utama. Dokter itu berbicara tentang kekayaan setelah itu baru kemampuan'cakap seo woo
'Jadi, kau setuju dengan keputusan ini ?'tanya minjae
'Aku kan hanya bicara realiti saja'bela seo woo

Gue langsung masuk ke dalem ruangan

"Anda bilang, aku yang akan mendapatkan posisi itu. Anda bilang, aku akan berhasil kali ini. Aku sudah interview sebanyak 3 kali."

"Interview pertama, aku gagal karena aku masih muda. Yang kedua, karena aku tak bisa mengerjakan makalah dari anda."

"Apa ? Apa aku yang memutuskan kelulusanmu ?"potongnya

"Ya, aku tahu aku tak bisa menuntut apa apa. Aku tahu, koneksi adalah bagian penting dalam kompetisi ini. Tapi, siapa yang akan lulus selanjutnya ? Menantu mentri ? Keponakan Direktur rumah sakit ? Apakah tidak bisa sekali saja, koneksi itu tidak berlaku ?"tanyaku bertubi tubi

"Sepertinya kau tak akan percaya diri mengulang interview-mu ?"

"Kepala"

Tok tok tok
Pintupun terbuka

"Oh, Prof. Hyun. Kami sudah selesai bicara. Aku hanya memberikan instruksi mengenai broadcast pada Jennie. Kita bisa bersama sama menuju ke mobil Prof. Park"

"Nee, aku akan menyusul"

"Kepala"

"Heiii.Kau harus menggantikanku untuk broadcast besok. Karena Profesor mengajakku makan malam"

"Kau memintaku menggantikanmu ?"

"Iya. Aku adalah profesor sekarang, kau harus mendengarku. Karena ini adalah live, jangan sampai ada yang salah, ya. Kau harus menghafal kata demi kata. Rumah sakit membayar banyak untuk broadcast ini"

"Bagaimana jika aku tidak mau ?"

"Kau akan tau akibatnya nanti"

"Jadwal makan malammu dan syutingnya tidak bersamaan, kenapa kau mau digantikan ?"

"Aku mau berpesta sepanjang malam. Pesta kelulusanku menjadi profesor. Aku rak bisa bangun pagi besok"

"Kau memang licik ! Apa kau ini tak punya malu ?"

"Mungkin saja sih. Meskipun memalukan, setidaknya aku sudah menjadi profesor. Tapi, kau juga pasti merasa malu karena tak bisa menjadi apa apa"

"Bocah tengik"
"Apa ?"

"Kau dengar kan ? Aku mengataimu bocah tengik. Aku merasa kasihan pada pasienmu nanti"

"Jangan membuatku marah"ucapnya sambil menjambak rambutku

"Ya ! Kau tahu apa yang memalukan ? Tindakanmu yang membuatku semarah ini"

Dan terjadilah saling menjambak diantara gue dan Joe, hingga teman temanku datang menyelamatkanku