Story 3

397 66 3
                                    

Kring...kring...

Suara bel cafe berbunyi, langkah kaki jenjang nya memimpin untuk memasuki cafe klasik yang cukup luas untuk cafe di pinggiran jalan. Mata tajam itu menyapu ke penjuru cafe dan menemukan sudut yang pas kiranya untuk duduk bersama seorang gadis cantik yang sedari tadi mengekorinya.

Seulas senyum ia persembahkan untuk gadis dibelakangnya yang hanya di balas senyum canggung dari sang gadis.

"Bagaimana dengan duduk disitu? kau sangat menyukai sudut ruangan dengan pemandangan jalanan sepi"

"Baik Chan"

Kini keduanya tengah duduk sembari menunggu pesanan, Chanyeol nampak terus mengulas senyum bahagia.

"Kau semakin cantik Kyung" ujar Chanyeol tiba tiba tanpa melepaskan pandangannya.

"Kau juga tuan Park yang pernah gendut" jawab Joy yang masih menyamar menjadi kyungsoo.

Keduanya pun tertawa sesaat, mencoba mencairkan suasana yang memang dari awal pertemuan sudah sangat canggung.

"Bukan kah aku mengejutkan mu? Ku kira kau akan lupa dengan ku dan tak ingin menemu ku"

"Sedikit, tidak akan Chan, ku kira kau yang melupakan ku, bahkan kau tak pernah berkunjung ke Korea"

"Waktunya yang belum tepat"

"Lalu sekarang waktu yang tepat?"

"Hem, mungkin?" Jawab Chanyeol sembari menatap manik Joy dalam, membuat Joy salah tingkah dan memilih menyesap kopi hangatnya.

"Kau ada pekerjaan di Korea?" Tanya Joy mencoba mengganti topik

"Yups, perusahaan pusat dari tempat ku bekerja mengirimku untuk membantu unit perusahaan disini, beberapa masalah terjadi, jadi mau tidak mau, aku harus kemballi bukan?" Jelas Chanyeol dan hanya dijawab anggukan oleh Joy.

"Dan.."

"Dan?"

"Aku merindukan mu kyungsoo yaa"

Keduanya terdiam saling menyelami perasaan masing masing.

Tes..

Setetes air jatuh tepat ke dalam kopi dihadapannya, entah sejak kapan hatinya juga mulai merasa sangat rindu pada sahabat lamanya itu.

Dibalik buku menu yang ia pegang untuk menutupi wajahnya yang sedari tadi duduk di seberang meja Chanyeol dan Joy, ia mulai terisak dengan rindu yang sudah tertanam dalam lubuk hatinya. Seandainya ia seperti kyungsoo yang dulu, ia tidak akan bersembunyi dan memendam rindu yang sudah terlanjur membuncah bukan?

"Jadi, sekarang kau sudah bekerja?" Tanya Chanyeol

"Hem, aku bekerja di NR, salah satu perusahaan kosmetik di sini" jawab Joy

"Ah, perusahaan ku bekerja sama dengan NR, sepertinya kita akan sering bertemu Kyung" ujar Chanyeol sumringah.

Berbeda dengan Joy dihadapannya yang tengah tersenyum masam.

"Emm, sepertinya itu sulit terjadi Chan, aku baru saja akan dipindahkan disalah satu cabang NR di Singapura"

Bagaikan di hantam batu, hati Chanyeol merasa tercubit, entah mengapa ia sakit mendengar penuturan Joy yang ia kira adalah kyungsoo. Takdir benar tak berpihak padanya, pikir chanyeol

"Begitukah? Sepertinya aku terlambat untuk kembali ke Korea" Chanyeol mencoba tersenyum dalam setiap kalimatnya.

"Mungkin" jawab Joy merasa tak enak hati kala melihat senyum paksa pria dihadapannya.

She's My Pretty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang