Story 4

335 64 6
                                    

Langkah kakinya beranjak dengan cepat tanpa suara, meninggalkan ruangan yang begitu terlihat begitu sibuk. Deru nafasnya memburu cepat, detak jantungnya berpacu layaknya kuda yang sedang diacu. Tanpa ia sadari kaki mungilnya melaju cepat layaknya pelari maraton.

Didudukan tubuhnya kala ia merasa sudah cukup jauh. Dengan nafas yang tersengal, pikirannya melanglang jauh. Bagaimana bisa ia bekerja di kantor yang sama dengan Park Chanyeol setelah semua tipuan yang ia buat? Takdir macam apa ini.

"Ya Do Kyungsoo!!" Panggil seseorang dengan suara beratnya.

Gadis itu terlonjak kaget, belum cukup detak jantungnya kembali normal, kini ia kembali di buat jantungan.

"Aah sajangnim, wae?"tanya Kyungsoo polos.

"Wae? kau bertanya kenapa? Astaga ini hari pertama mu kau sudah lupa tugasmu?" Ujar sajangnim dengan wajah yang sudah memerah. Kyungsoo mengetukkan jari telunjuknya pada dagunya mencoba mengingat tugas apa yang ia lupakan.

"Oh sial" gumam gadis itu sembari melirik pria paruh baya disampingnya yang kini menatap tajam kearahnya.

"Emm, kalo begitu saya permisi dulu sajangnim" ujar Kyungsoo pelan, dan segera berlalu sebelum pria di depannya benar-benar memakannya hidup hidup.

~❤️~

Pria itu mendudukkan dirinya, menyamankan tubuhnya pada kursi empuk itu. Helaan nafas keluar dari Indra pembauannya, entah apa yang mengganggunya. Pikiran dan raganya tak berada ditempat yang sama.

Tok..tok.. tok..

Ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Mempersilahkan untuk membiarkan gadis itu memasuki ruangannya.

"Maaf sajangnim saya mengganggu istirahat Anda" ujar gadis berpawakan ramping dan tinggi. Celana jins dengan kemeja berwarna soft blue serta jaket denim yang bertengger di bahunya menampbah kesan modis namun tetap casual di mata yang melihat.

"Nee, tak apa, ada apa?"

"Ini adalah desain terbaru baju yang akan di pakai untuk pemotretan bulan depan yang mana kita langsung bekerja sama dengan Label LV" ujarnya sembari menyerahkan map tebal.

"Arasso, nanti saya akan memeriksanya" jawab pria

"Kalo begitu saya permisi" gadis itu pun berlalu meninggalkan pria yang kini tengah serius memeriksa dokumen dihadapannya.

Jari besarnya terhenti, kala desain baju wanita yang tengah dilihatnya begitu menarik perhatiannya. Mengingatkan dirinya akan seseorang.

Dress panjang berwarna maroon dengan desain pernak pernik yang sederhana namun terlihat begitu elegan. Tak terlalu terbuka namun terdapat kesan yang begitu seksi.

"Ini akan cocok jika kyungsoo yang memakainya" gumamnya tersenyum dan kemudian ia kembali hanyut dalam dunianya.

~❤️~

Pria itu terus berlari kencang, tak mempedulikan orang orang yang tertabrak oleh dirinya.

"Sialan seharusnya semalam aku tak main PUBG" rutuknya pada diri sendiri.

Bruk...

Syur...

Adakah hari yang lebih sial dari hari ini? Batinnya kala merasa kemeja yang ia gunakan basah tersiram kopi.

"Maafkan saya, maafkan saya tuan" ujar gadis didepannya sembari membungkuk dan menyodorkan sapu tangan yang selalu ia bawa.

Pria itu pun berdiri, meraih sapu tangan yang dijulurkan gadis di depannya. Membersihkan cairan kopi yang terkena di kemeja putihnya.

She's My Pretty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang