Hari yang menyebalkan💫

22 1 0
                                    

Airin terus berlari untuk menghindari cowo tersebut dan langsung menuju kelas.

"Anjir cape banget gua, ah dasar cowo gila! Kudanil gila! Gua gajadi makan gara-gara lo!!!" teriak Airin yang sudah sampai di kelas, seperti orang kesetanan aja.

"Ai ngapain si lo teriak-teriak gajelas, itu lo diliatin sama anak kelas." kata juling yang baru saja sampai.

"Tau lo Ai jangan gila deh plis, gara-gara lo juga kita pada ga makan nih kampret!" gerutu desdes yang menahan lapar hanya karena temen nya yang konyol ini.

"Itu cowo yang gua mau ceritain ke kalian! Ish sumpah parah, nyebelin banget, ganteng tapi gila arghhh!!!" emosi Airin yang tak kuat menahan sabar hanya karena cowo ber name tag si kudanil gila tadi.

"Dia banyak loh Ai penggemar nya, lo di bilang cantik aja banyak yang gasuka sama lo Ai, termasuk gua Ai, potek hati dede bang." kata linlin dramatis menahan gejolak cemburu.

"Jijik sumpah lin ga bohong, bukan temen gue lo." kata juling kejam.

"Tajem banget mba mulutmu." kata linda mencibir kan bibirnya sebal.

"Iya ganteng, tapi nyebelin!!! Arghh sial awas aja kalo ketemu lagi, langsung gua lempar sepatu di kepalanya, liat aja nanti."

"Udah lah Ai jangan berurusan sama dia, gue cuman takut lo kena php doang sama dia. Korban nya udah banyak Ai jangan sampe lo jatuh cinta sama dia." ujar desdes menengahi inti dari permasalahan tersebut.

"Ih danil sayang ga gtu des! Dia kaya gtu karena cewe nya yang kegatelan sama danil makanya cuman di php-in." kilah linlin yang kekeuh membela si cowo gila yang bernama Danil, sang most wanted sekolah.

"Ah Udahlah terserah intinya i hate u for kudanil gila!!!" ucap Airin lantang hingga terdengar sampai keluar kelas, tanpa sadar danil memperhatikan interaksi Airin dengan teman-temannya dan mendengarkan semua sumber ceritanya. Karena setelah Airin keluar dari kantin ga lama danil menghampiri kelas mereka dan langsung berhenti karena nama nya merasa disebut.

"But i like you Airin." sinis danil. Dia merasa tertantang sekarang, karena baru pertama kali dia nemuin cewe yang menolak pesonanya.

"And so, gue pastiin lo bakal bertekuk lutut sama gue Airin cantik." gumam danil seraya tersenyum devil dan pergi meninggalkan kelas tersebut.

🔸🔸🔸

Bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu, teman teman Airin memutuskan pulang duluan karena ada acara mendadak di keluarganya, dan tinggalah Airin sendiri dan berjalan melewati lapangan SMA lightstar yang luas itu.

Sebagian ada yang sudah memutuskan untuk pulang dan masih sebagian memutuskan untuk eskul.

Airin yang melewati lapangan hanya bisa melihat cowo itu bosan, karena sudah lama cowo itu menyimpan rasa padanya, tetapi perasaan Airin tak kunjung balas.

Iya cowo itu bernama Felix, dia tampan tapi masih lebih tampan Danil dibandingkan Felix, hanya saja Felix terkesan ramah dan jika Danil terkesan dingin tapi playboy.

"Hai Airin, kamu pulang naik apa Ai?" tanya Felix lembut yang melihat Airin berjalan di pinggiran lapangan.

"Hmm gue naik taksi, ah iya taksi. Soalnya kalo angkutan umum udah sore pasti jarang yang melewati SMA ini Felix." pungkas Airin bohong, karena ia ingin menjauhi dan tidak ingin berurusan dengan masalah hati cowo ini.

Ya sebenarnya ia memang ingin naik taksi tapi duitnya yang habis untuk membayar kas bulanan, jadi deh Airin memutuskan untuk jalan kaki, ya walaupun pegal itung-itung olahraga, jarang juga kan Airin berolahraga.

"Iyauda deh Ai, hati-hati ya kamu, kalau ada apa-apa kabarin aku ya Ai." kata Felix tersenyum manis.

"Iyaa gue duluan." ucap Airin dan langsung pergi meninggalkan cowo bernama Felix tersebut.

"Andai aja lo mau sedikit nerima perasaan gue Ai, gue udah senang banget, sekalipun hanya pura-pura." batin Felix tersenyum miris meratapi nasib cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

🔸🔸🔸

"Cogan kek lewat anterin tumpangan, sedih amat deh gue, gapunya duit, rumah jauh, huh nasib orang cantik selalu diberi cobaan." ujar Airin yang memuji dirinya sendiri sambil berkomat kamit membaca doa siapa tau doa nya terkabul dan cogan yang ia harapkan segera datang.

Brum brumm

"Hai cantik, kita ketemu lagi sayang." kata cowo tersebut yang berhenti di samping Airin.

"Lo siapa hah! Bilang gue sayang-sayang, cih ga sudi gue!" bentak Airin tidak terima jika dirinya di panggil sayang oleh laki-laki yang tidak di kenal nya, dikarenakan laki-laki tersebut masih menggunakan helm dan belum melepaskannya.

"Gue cowo gila dan kudanil gila yang lo maksud tadi di kantin." jawab cowo tersebut sambil membuka helm nya dan Airin pun terkejut bahwa laki-laki nyebelin ini yang bikin darah tinggi, siapa lagi kalau bukan Danil Angga Hoor.

"Lo! Ngapain si lo hah?! Ga punya kerjaan banget ikutin hidup orang terus!"

"Gue cuman lewat jalan sini, ini kan bukan jalanan punya lo, jadi wajar dong gue lewat mana aja dan kebetulan juga ketemu lo yang lagi doa buat ngasih tebengan ke cewe cantik ini." kata Danil santai.

"Gue ga butuh tebengan lo, makasih!"

"Yakin nih ga butuh? penawaran gue masih berlaku nih, sebelum gue berubah pikiran."

"Iya gue yakin seyakin yakin nya. Kalau pun di dunia ini cuman lo yang nawarin gue tebengan? Lebih baik gue jalan walaupun pegel, ga bikin darah gue naik sama cowo nyebelin kaya lo!"

"Aduh si ewneng cantik, cewe susah ya kalau udah gengsi, diajak enak malah nolak hanya karena gengsi. Yauda lah kalau lo ga mau toh ga repot di gue nya juga." Kata Danil santai dan memakai helm nya untuk bersiap pergi dari cewe cantik bergengsi ini.

"Ayo Ai turunin gengsi plis! Demi kaki dan badan lo, dari pada cape mending naik walaupun harus nurunin sedikit gengsi." batin Airin seraya menggigit bibirnya menahan gengsi sekaligus gugup untuk mengatakan nya.

"Penawaran gue masih berlaku nih, gue itung satu, dua, ti..."

"Oke gue ikut bareng lo! Tapi awas jangan macem-macem, gue putusin pala lo dari belakang nanti." putus Airin seraya menghembuskan nafas kasar dan langsung naik ke motor yang terbilang cukup tinggi untuk dinaiki.

"Ih atut, cantik-cantik serem juga." Kata Danil bergidik ngeri melihatnya.

"Yauda pegangan ya cantik, abang mau ngebut." lanjut Danil dan langsung menancapkan gas tersebut dengan kencang, dan si pembonceng tersebut pun kaget dan refleks memeluk perut si Danil.

"Ciee ewneng meluk abang ni yee." goda Danil pada Airin.

Dan pada saat itu juga siapapun tolong tutup kuping kalian, karena ada gemuruh suara yang paling menggelegar di banding petir.

"KUDANIL GILA! COWO NYEBELIN! COWO GILA! AND I HATE U!!!" teriak Airin dan langsung menggeplak kepala si pengendara tersebut. Dan pengendara tersebut pun hanya tertawa kecil, menahan rasa senang yang bergejolak di hati.

Sial. Hari yang menyebalkan untuk seorang Airin.

🔸🔸🔸

SALAM MANIS UNTUK PEMBACA YANG MANIS-MANIS INI!❤ jangan lupa klik star and comment😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

there hurt meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang