Manusia itu lucu ya?
.
.
.
.
.Bulan bersinar terang menyinari malam. Dari kejauhan di sebuah hutan dengan remang-remang cahaya bulan terdengar suara meleking yang sangat menyakiti telinga.
Crat!
Ada 3 hal yang sangat diinginkan manusia.
"JANGAN! JANGAN PERNAH LAGI MENDEKATI APA YANG MENJADI MILIKKU!!!" Teriak kencang seorang laki-laki terdengar sangat gila sambil menganyunkan pedang ke perut seorang pemuda yang jatuh terlentang lemas berkali-kali.
Pertama, kekayaan. Padahal mereka tahu kalau uang tidak akan dibawa sampai mati. Tapi mereka tetap saja berjuang mati-matian mempertahankan kekayaan mereka itu.
"Argh! T-tolong! Tolong ampuni aku! A-aku berjanji tidak akan mendekatinya lagi--AAARGH!!!" Jeritan terdengar lagi dari pemuda tersebut saat matanya disodok dengan pedang berulang kali.
Kedua, wajah yang rupawan. Mereka selalu membangga-banggakan wajah mereka yang rupawan. Padahalkan saat mereka mati juga wajah rupawan mereka hanya menjadi bangkai, lalu untuk apa mereka membangga-banggakan 'nya?
"Berjanji? PEMBOHONG! PEMBOHONG SEPERTIMU HARUSKU PERCAYA DARIMANANYA?!!!" Teriak laki-laki itu marah dan semakin menggila saat dia mengayunkan pedangnya tepat di dahi pemuda tersebut berulang kali membuat jeritan pemuda tersebut semakin meleking.
Ketiga..
"Ma..afkan.. aku.." Tidak terdengar sedikit pun suara dari pemuda itu setelah mengatakan itu. Tubuhnya yang sudah menjadi mayat tidak membuat laki-laki itu puas sedikit pun.
..cinta.
Laki-laki itu menatap mayat di hadapannya dingin seolah masih belum puas dengan apa yang ia lakukan. Darah dari pedangnya terus mengucur dari atas sampai bawah membuat genangan darah dibawah pedang itu karna laki-laki itu tidak bergerak seinci pun dari tempatnya berdiri seolah menjadi patung.
Mereka selalu berharap bisa bersama dan dijadikan satu-satunya oleh orang yang mereka cintai. Dan karena hal itu juga membuat semua orang selalu menghalalkan segala cara supaya bisa membuat orang yang dicintainya hanya milik mereka satu-satunya. Itulah kenapa banyak orang selalu bilang cinta itu buta karena mereka sering terbutakan pikirannya oleh hal yang namanya cinta.
Setelah sekian lama akhirnya laki-laki itu bereaksi. Laki-laki itu menghela napas dan mendongakkan kepalanya ke atas memandang langit berbintang.
Tidak berhenti sampai situ, mereka bahkan rela membuang rasa kemanusiannya hanya demi mengejar ambisi tidak berguna mereka. Padahal mereka tahu bahwa orang yang membuang rasa kemanusian mereka hanya untuk mencapai suatu ambisi sudah tidak pantas dipanggil manusia lagi. Tetapi tetap saja mereka melakukannya..
"Akan kupastikan.."
Sungguh manusia itu..
"..hanya cintaku yang bukan Bad Apple"
..lucu ya?
~~~
5 tahun lalu..
Langit menampilkan warna jingga senja. Terdengar suara para kicauan burung yang hendak kembali ke sarang mereka. Cahaya matahari yang perlahan mulai memudar tampak masih menyinari sebagian sekolah elit yang berdiri kokoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Apple
Romance"Cinta itu bagaikan Apel. Apel yang berwarna merah segar menandakan cinta yang tulus, murni dan juga manis, sementara yang berwarna merah gelap menandakan cinta yang palsu, kotor dan juga busuk." Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Lucas Steinsfo...