"Um.., sebenarnya apa hubungan kalian?"
Lucas terdiam tidak tahu harus menjawab apa.
"Hubungan..? Sepertinya hanya sebatas kenalan saja kurasa.." Ujar Lucas meski dia sendiri ragu.
Kening Chris mengerut, "Tapi di mataku kalian tidak seperti kenalan saja sepertinya."
Memang benar. Saat Chris melihat perdebatan tadi antara Tuan Mudanya dengan gadis tak dikenal, meski berdebat mereka tidak seperti perdebatan yang sudah-sudah.
Biasanya saat Lucas bertengkar dengan seseorang mereka akan terkesan brutal dan kasar seperti dua binatang buas yang sedang bertarung atas perebutan wilayah tempat tinggal.
Sementara yang satu ini terkesan agak...,
*uhuk* maaf,
kekanakan.
Bagaimana tidak?
Melihat mereka sebelumnya cubit-cubitan dan jambak-jambakan, sudah seperti melihat dua orang wanita yang ngamuk karena memperebutkan satu orang pria.
Jadi wajarkan ia berpikir seperti itu?
"Aku tidak bohong, kami memang baru saja bertemu tadi di pesta. Benar bukan, Gadis bodoh?" Ujar Lucas beralih ke Leslie.
Leslie mengembungkan pipinya mengerut kesal, "Siapa yang kau panggil bodoh, dasar pisang kuning jelek!"
"Apa--??!"
Dan sekali lagi mereka bertengkar.
Chris hanya bisa menatap mereka lelah. Memangnya mereka anjing dan kucing? Daritadi bertengkar terus, ingin rasanya Chris marah dan mengamuk karena sekian kali diabaikan. Tapi karena ia malas, ia kurung niat itu.
Melakukan itu hanya membuang-buang energi, jadi mari kita lihat dulu seperti apa akhir dari pertengkaran (bodoh) ini. Batinnya melihat mereka yang masih bertengkar bahkan mulai main tangan sekali lagi.
Tapi cukup mengejutkan Tuan Muda Lucas belum membunuh gadis itu. Apa karena dia perempuan sehingga Tuan Muda bermurah hati kepadanya? Kalau itu benar, enaknya. Andai aku adalah seorang perempuan jadi bisa bermalas-malasan setiap hari...
"Lepaskan dasar pisang kuning jelek!!"
"Siapa yang kau sebut pisang kuning, HAH?! Ini rambut pirang asli, kau tahu! Dan apa maksudmu tadi soal jelek?!"
"Pisang kuning tetap lah pisang! Tapi kau tidak seperti pisang karena kau tidak enak!"
"Apa hubungannya?!!"
Sungguh semakin lama pertengkaran mereka semakin tidak jelas. Apa yang diperdebatkan juga tidak jelas dan semakin lama melenceng dari topik seperti dari A tau-tau sudah ke J, kan gak jelas lama-lama dilihatnya.
Seperti pertengkaran anak 5 tahun saja lama-lama. Batin Chris geleng-geleng kepala meruntuki kebodohan tuan mudanya yang ikutan bodoh.
Chris menghela napas, Tak bisa dibiarkan mereka terus seperti ini, akan memalukan dan menjatuhkan martabat Tuan Muda nantinya jika ada yang melihat dirinya melakukan pertengkaran tidak elit ini.
"Hei kalian!"
"HAH?!" Sontak kedua pasangan itu menoleh dengan tampang garang.
Seketika nyali Chris menciut.
"Tidak bukan apa-apa, silakan lanjutan kalau perlu cakar-cakar juga sekalian, kalau cuma menjambak dan mencubit kurang lengkap." Ujar Chris berputar haluan seketika.
"Ck, memangnya kau pikir kami ini ap--"
"Leslie!"
Ketiganya pun menoleh dan melihat adanya orang asing yang tiba-tiba masuk ke lingkaran percakapan mereka. Mengetahui siapa yang berteriak namanya barusan senyum Leslie merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Apple
Romantizm"Cinta itu bagaikan Apel. Apel yang berwarna merah segar menandakan cinta yang tulus, murni dan juga manis, sementara yang berwarna merah gelap menandakan cinta yang palsu, kotor dan juga busuk." Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Lucas Steinsfo...