#LovTips
#KhususPemulaSelamat siang, Sahabat LovRinz.
Seperti yang Mimin bilang kemarin, hari ini Mimin mau share #LovTips lagi. Kali ini tentang tips gregedh, biar konsisten dalam menulis. Khususon pemula, yess. Karena kalau dalam hal tulis menulis, Mimin juga masih pemula banget soalnya. 🙈
Gimana sih, caranya nulis biar bisa konsisten?
Sering banget nulis, tapi nggak pernah selesai. Apalagi kalau habis baca cerita baru, bawaanya ide yang muncul seger-seger tapi nggak nyambung sama cerita yang ditulis. Walhasil, cerita lama terabaikan, dan muncul cerita baru lagi. Itu sering banget terjadi sama penulis pemula, kayak saiahh 😁😁😁
Terus gimana, dong?
Pertama, saat menulis cerita, pastikan itu adalah cerita yang 'Gue banget'. Maksudnya, bukan cerita yang sekadar ikut-ikutan, apalagi menaruh ciri khas orang lain dalam cerita kita. Nanti bakal kesulitan sendiri, dan pastinya tulisan kita juga bakal dibanding-bandingkan sama orang yang kita ikuti.
Nggak dipungkiri, gaya kepenulisan penulis favorit, itu sangat berpengaruh dengan gaya tulisan kita, tapi saat kita ingin menulis, usahakan tulisan itu tetep 'gue banget'.
Kedua, utamakan kenyamanan kita dalam menulis.
Jangan cuma ngikutin trend. Misalnya, sekarang lagi hebring banget tulisan tentang LGBT, ikutan nulis LGBT, lagi ada kasus pelakor yang viral, langsung latah nulis pelakor. Ya nggak masalah si, tapi usahakan tetep kamu banget.
Inget! Tulisan itu punyamu, dan kamu yang berhak sepenuhnya atas tulisan itu. Jangan bermanuver cuma gara-gara ngikutin kemauan pembaca.
Misalnya, ada yang komen "Yah, padahal udah greget banget. Pengennya Si A ama Si B jadian. Kan kesian mereka berdua harus jomlo di akhir cerita. 😂
Itu nggak usah dipaksain buat ngejodohin mereka. Nggakpapa lah jomlo, biar penulisnya ada temen senasib. Wkwk! Nggak perlu kita memuaskan keinginan pembaca yang nggak puas dengan klimaks yang kita bikin, sampai harus ngubah alurnya.
Jarang sih, tapi pemula kayak Mimin sering ngelakuin hal itu.
Mengubah alur hanya karena pembaca. Dulu....Padahal Mimin inget banget pesen Kak Eros SO7, saat TFT nanya; 'Gimana sih biar musik kita bisa bertahan kayak Om Iwan Fals?"
Ini mungkin agak nggak nyambung, kayak kisah hidup Mimin ama si dia. Yang ibarat dua titik sejajar, walau ditarik garis lurus sejauh apa pun, takdir kita nggak akan pernah bersinggungan.😭😭😭
Haha! Okke lanjut sebelum makin ngawur.
Terus, Kak Eros jawabnya apa?
"Kalian harus yakin dengan karya kalian. Jangan sekadar ngikutin arah angin. Mereka lagi berkiblat ke mana, kita ikutan ke mana. Itu nggak perlu. Kita harus percaya, kalau suatu karya yang baik pasti akan bertahan."
Kita juga sama. Dalam menulis, kita nggak usah ngikutin trend.
Tulisan yang cuma ngikutin trend? percaya deh, sama Mimin cantik— sodara kembarnya Bae Suzy dan kalau lagi tidur mukanya mirip Lisa Blackpink —pasti bakalan hangus oleh perkembangan jaman.Sooo....
Pastiin cerita kamu harus kamu banget.
Mulai dari jalan cerita, gaya bahasa, warna cover, judul, plot, inti cerita, sampai nama tokoh dan karakternya, itu harus klop sama kamu.
Mimin juga pas nulis novel pertama, dulu bertransformasi jadi amoeba yang membelah diri jadi beberapa karakter yang ada dalam tokoh novel Mimin. Bahkan ada banyak pengalaman pribadi yang Mimin sisipkan di dalam cerita.
Kenapa gitu?
Kalau kita nulis cerita tentang kehidupan kita, atau apa yang pernah kita alami itu rasanya sesuatu. Soalnya selain menebar manfaat dalam sebuah tulisan, kita juga bisa meluapkan emosi kita dalam tulisan itu. Sekakian tjurhat dapet duit juga, yakhaaan.
Efeknya terhadap semangat kita?
Yo mesti semangat. Wong kalau nulis status pesbuk aja nggak bosen curhat. Padahal belum tentu manfaat. Belum tentu juga si doi baca.Ketiga, jangan buru-buru.
Biasanya, penulis—rata-rata penulis wattpad kayak Mimin, sih—kejar tayang cuma gara-gara ditagih sama readers.Please, dehhh! Jangan takut nggak ada yang baca. Adek Mimin pernah bilang; "Setiap tulisan pasti akan bertemu pembacanya. Entah menemukan, atau ditemukan." Sama halnya jodoh. Pasti bertemu, karena tulang rusuk nggak akan pernah tertukar ama pemiliknya. Uhuuuy!
Keempat, kalau nemu inspirasi baru, jangan berpikir buat dituang ke cerita baru. Apa pun itu, ide seger yang datang harus kita fokuskan ke cerita yang sedang kita buat. Fokus sama satu cerita dulu, dan selesaikan!
*Udah sambungin ajah.
Lima, sering-sering riset.
Dengan begitu kita bisa buat cerita kita biar nggak terlalu fiksi, dan kelihatan cerdas.
Kita pasti bakalan lebih puas, plus bangga sama tulisan kita sendiri.
Kalau udah gitu, kecil kemungkinan buat kita nelantarin tulisan itu.Ini, balik lagi sama novel pertama Mimin, karena Mimin ini manusia lemah yang sangat minim pengalaman, Mimin nulisnya dari sesuatu yang emang tau dan kebanyakan kejadian nyata. Sampai latar tempatnya pun Mimin ambil dari daerah sendiri.
Soalnya cuma itu yang beneran paham, tapi jujur aja malah lebih semangat nulisnya. Sekalian bisa eksplor tempat wisata, dan budaya di kampung sendiri.Modus ulala, yang bikin semangat ulala.
Enam, Sering baca ulang cerita kita, dan JANGAN BOSEN BUAT REVISI.
Jangan bikin ada celah jelek, yang bikin kamu bosen sama cerita yang kamu buat.
Nggak apa-apa revisi mulu yang penting kan pas di hati.
Enggak apa-apa lama menunggu yang penting ketemu sama yang saling melengkapi.
Eh 🙊🙊🙊Sebelum makin ngawur, because oh karena Mimin ini emang sedang dalam mode setengah waras. Mending udahan aja, ya. 😂😂😂
Segini dulu aja. Semoga bermanfaat. Soalnya, Mimin sendiri masih dalam tahap mempraktekkan apa yang dituliskan.
Monggow sareng-sareng belajar.
***
Buat sahabat LovRinz yang butuh rekomendasi novel ketje dari LovRinz, kuy kita ngobrol di kolom komentar. Nanti Mimin juga bakalan share tentang novel-novel dengan alur 'Pating Jrenggul' dari LovRinz.
Ibarat jalan raya, dipenuhi bebatuan, tapi teteup shantuy pas kita baca.
Apa sajakah itu?
Jom, kita tengok satu-satu. Nanti.
Okkay?
LovRegards,
Mimin Syantiq