Prolog

46 9 3
                                    

   "Aku mengerti paman!"

***

  Siang itu seorang Revan kecil tengah berjalan kaki menuju rumahnya.Padahal supir pribadinya sudah memerintahkan ia untuk dijemput menggunakan mobil pribadi.Namun memang pada dasarnya Revan kecil keras kepala,mau tak mau sang supir membiarkan majikan kecilnya tersebut pulang kerumah tanpa pengawasan.

Saat tengah berjalan sambil bersenandung ria,ia terhenti didepan sebuah rumah yang nampak tidak terurus.Bukan rumah itu yang menjadi perhatian utama Revan,melainkan aroma yang tercium dari dalam rumah tersebut.Aroma darah yang tercampur dengan aroma tanah yang menjadikan perpaduan 2 aroma tersebut sangat pekat di siang yang terik ini.

       Tentu saja Revan kecil penasaran dengan aroma tersebut.Ia menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari orang dewasa supaya mau menemaninya mengecek rumah tersebut.Namun yang ia lihat hanya kebun-kebun kosong,ia tak sadar bahwa ia sudah jauh dari keramaian.
  
"Ckk..Yasudahlah aku cek sendiri saja.Kata bunda Revan itu kan anak pemberani!"

     Saat sudah memasuki pekarangan rumah tersebut Revan sempat takut dan ragu.
    "Bagaimana jika didalam adalah seorang serigala yang sedang memangsa kakek tua??Bagaimana jika itu adalah nenek sihir yang sedang menghisap darah wanita muda supaya bisa muda kembali??!Bagaimana jika..Bagaimana jika..." Kira-kira seperti itulah pikiran Revan sebelum masuk rumah tersebut.
    
     Tetapi karena rasa penasaran yang menggebu,ia mengesampingkan rasa takut dan ragu itu.
       Ketika ia memasuki rumah tersebut,ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.Kejadian yang teramat tragis untuk disaksikan oleh anak berumur 7 tahun itu.

      Ia melihat seorang pria dewasa tengah mengobrak-abrik isi perut seorang nenek tua yang sudah kehilangan 2 bola matanya.Mungkin dengan keadaan mengenaskan itu sang nenek sudah tidak bernyawa,begitu pikir Revan.
      Ia memberanikan diri untuk menegur sang pria itu walaupun ia sudah ketakutan setengah mati.

  "Paman sedang melakukan apa dengan mayat nenek itu!Paman sangat kejam dan tidak berakal!!Paman iblis!!"

    Setelah mengucapkan kalimat tersebut Revan segera pergi dari rumah tersebut.Namun baru saja ia berbalik dan hendak melangkah,tangannya dicekal oleh seseorang yang ia yakini adalah pria iblis itu.Mau tak mau Revan berbalik,dan yang pertama ia lihat adalah pergelangan tangannya yang putih bersih sudah berubah warna menjadi merah darah dengan tangan sang pria yang masih menggenggamnya.
    Dengan perlahan ia mencoba untuk mengangkat kepalanya dan yang ia lihat adalah wajah rupawan sang pria yg memiliki beberapa bercak darah di sekitar pipinya.

    "Kau tahu mengapa aku membunuhnya?"Ucap sang pria kepada Revan.

    " Aku tidak tahu paman!"Dengan segenap keberanian yang masih ada Revan memberanikan diri menjawab pertanyaan sang pria tersebut.

    "Itu karena aku mau membantu mengakhiri penderitaannya.Daripada dia menghabiskan waktu lebih lama lagi di rumah jelek ini,lebih baik aku segera mengakhirinya.Ia pasti tengah berbahagia sekarang,dan supaya ia lebih bahagia lagi aku berikan organ tubuhnya kepada anjing-anjing kelaparan disini.Bukankah itu lebih baik??Dengan mati pun dia masih berguna untuk hal di sekelilingnya."

    Revan pun memikirkan jawaban sang pria tersebut.Jika dipikir-pikir ia pun ada benarnya,daripada sang nenek harus berlama-lama tinggal di rumah jelek ini lebih baik ia segera mati supaya cepat terbebas dari sini.

   "Saat kamu bisa membantu orang lain dengan perbuatanmu,kenapa harus tanggung-tanggung?Biarpun dengan cara kejam,siapa tahu cara itu yang lebih berguna.Jangan lihat sesuatu dari sudut pandangmu saja nak,lihat dari sudut pandangku dan lihat dari sudut pandang nenek itu."Lanjut sang pria.

    Dan entah kenapa semua perkataan sang pria itu amat membekas di ingatan Revan,mungkin saking sangat membekasnya ingatan tersebut takkan hilang.Perkataan sang pria seperti menghipnotis Revan kala itu.

    Dan Revan pun hanya menjawab
   " Aku mengerti paman".

Dan sejak kejadian itu pun,Revan kecil telah berubah.Seorang anak kecil yang lucu dengan pola pikir layaknya psikopat.Dan terus membekas dalam ingatannya perkataan sang paman tersebut,mungkin tak kan terlupakan,Begitu pikirnya.

---------------------------------
Hai guys^^

Semoga kalian suka yaa sma storyku..
Cuma story abal² buat ngilangin gabut anak SMP ko hehe

Happy a nice day💞

Siskaansh_
24 Desember 2019

BAGASKARA [On Going√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang