Part 21

2K 88 0
                                    

Aku ingin segera keluar sekarang, ingin pergi menjauh dari ketegangan yang ada di meja ini.

"Okay, semuanya, ini adalah waktu yang kita tunggu-tunggu, silahkan untuk pasangan dan para tamu yang memiliki pasangan kita berdansa bersama" ucap seorang MC yang akhirnya mengalihkan topik ini.

"Aku mengerti sulit untukmu Alex, maafkan kami" ucap Amelia. "Ayo, aku ingin melanjutkan pesta ini dengan tenang" lanjutnya merangkul tangan William bersama berjalan  menuju tengah ruangan. "Dia sudah berusaha untuk datang ke pernikahan kita, berikan dia waktu, kau terlalu terburu-buru" ucap Amelia yang aku dengar, Aku yakin Alex di sampingku juga mendengarkannya.

Tangan Alex mengepal keras, aku dapat melihat urat biru di tangannya. Apa aku membuat kesalahan membawanya ke tempat ini?. Aku menyentuh tangan Alex, berharap dapat membuatnya lebih tenang.

"Apa kau tidak akan ikut berdansa?" Ucapku memberikan senyuman padanya. "Let's have much fun tonight" lanjutku berbisik padanya kemudian berdiri menariknya untuk ikut bersamaku menuju tempat dansa.

Kami berdiri berhadapan. Aku meraih tangan Alex untuk meletakkannya diatas pinggangku, tanganku aku letakkan di atas pundaknya. Ia meraih tanganku yang lainnya untuk dipegang. Dia mengikutiku sekarang, kami bergerak ke kiri dan kanan, mengikuti irama musik yang sangat menenangkan.

"Kau tau, aku tidak pernah suka untuk berdansa" ucap Alex. "Apakah ada yang kau sukai?" Ucapku membalasnya. Ia tersenyum miring, tangannya terulur, Ia memberikanku kesempatan untuk berputar, melihat tatapannya itulah waktuku untuk berputar mengembangkan gaun putihku yang indah. Ia kembali menangkapku setelah berputar.

"Kau" ujar Alex jari telunjuknya menyentuh dahiku hingga turun ke rahang. "Apa maksudmu?" Aku bertanya padanya, apa yang dia maksud adalah dia mengatakan bahwa dia menyukaiku?.

"Kau bertanya apa yang aku sukai dan itu kau" ucap Alex terdengar sangat lembut seketika aku merasa diriku berada diatas awan. Kakiku tidak menginjak tanah, Aku dibawa terbang oleh perkataannya dan tatapan dalamnya padaku, sesuatu yang tidak mungkin aku dapatkan dari orang lain.

"Aku menyukaimu, jadi, jangan tinggalkan aku, karena hanya kau yang aku sukai" ucap Alex memelukku, ia menyembunyikan kepalanya di leherku. Aku dapat merasakan nafasnya yang hangat menyentuh leherku, membuat bulu kudupku berdiri.

Aku membalas pelukannya lebih erat lagi. Dia tidak mengatakan apapun, dia hanya mengatakan jika dia menyukai dan tidak ingin aku meninggalkannya. Aku tidak tau dengan hanya kata suka aku dapat merasa bahagia. Tentu aku harus merasa senang jika yang mengatakannya adalah Alex Ryder.

Setelah pesta dansa aku dan Alex berjalan untuk mengambil segelas anggur merah. Tangan Alex terus berada di pinggangku selama ia berbincang dengan para tamu bisnis lainnya. Dari kejauhan aku melihat Ryan yang berjalan ke arah aku dan Alex.

"Hey" sapa Ryan padaku karena Alex yang sedang berbicara dengan yang lain. "Mmm..hai, apa kabar?" Aku membalasnya dengan senyuman di wajahku. Alex menyelesaikan perbincangannya dan menghadap pada Ryan.

"Kau datang juga" ucap Alex. "Aku diundang jadi aku harus datang" balas Ryan. Aku harap tidak ada lagi suasana menegangkan lainnya.

"Okay, kau datang saat kami bersiap untuk pulang, terima kasih sudah datang" ujar Alex meraih tanganku untuk ia genggam. Ryan tertawa, tawanya terdengar seperti meremehkan. "Silahkan menikmati hidangan, kita bertemu lagi saat ada pekerjaan" lanjut Alex ia berbalik melangkahkan kakinya, membuatku terpaksa harus mengikutinya dengan tangan yang tergenggam olehnya. Aku bahkan tidak sempat mengatakan selamat tinggal pada Ryan.

"Kenapa kau bertingkah seperti tadi? Dia datang dengan sapaan yang baik" ucapku saat berjalan di koridor menuju ruang apartmentnya.

"Dia menyapamu dengan senyuman dan aku tidak suka itu, aku tidak ingin membicarakannya, Apa kau ingat aku menyimpan sesuatu untuk malam ini" ucap Alex membuka pintu apartemen tanpa melepaskan genggaman tanganku. Aku menarik nafasku mengantisipasi apa yang akan dilakukannya.

There You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang