1. PROLOG

248 30 1
                                    

"Apa wanita itu begitu berarti bagimu?" Aku menatap wajah Vee dingin.

"Ae.. aku kan sudah bilang padamu jika dia adalah sahabat kecilku. Aku harus datang ketika ia membutuhkanku" Vee menatapku dengan wajah yang sedikit santai, seolah-olah menganggap perkataannya itu sangat enteng.

"Apa itu harus? Apa kau tidak mementingkan istri dan anakmu? Apa kau tidak mengerti jika Goo sangat membutuhkanmu?. Ingat Vee, kau sudah memiliki istri dan anak" elakku dengan mata yang membendung akan menjatuhkan air di kedua irisku.

"Dengar Ae. Aku tidak perduli kau mengatakan apapun padaku, aku tau aku memiliki istri dan anak. aku tidak akan meninggalkan kewajiban ku sebagai suami. Jadi, kumohon agar kau tidak berkata yang tidak-tidak padaku" mendengar penjelasan itu, lantas Goo berlari ke arah kami berdua.

"Aku tau. Coba kau pikir sekali lagi Vee. Apa kau tidak mementingkan keluargamu dulu di banding orang lain?" Aku menarik nafas sekuat mungkin dan melanjutkan semua amarah yang aku pendam selama ini.
"Aku tak percaya jika hubungan kalian hanya sekedar sahabat. Aku tau kau memiliki perasaan padanya, jika kau sangat menyangiku dan Goo. Jangan pernah menemui wanita itu lagi"

Plak..

Satu tamparan itu mendarat di pipiku. Vee menamparku dengan sangat keras hingga membuat pipiku terasa perih dan sakit. Tapi, semua itu tak sebanding dengan rasa sakit selam tiga tahun ini. Baru pertama kali ini Vee menamparku, bahkan ia menamparku di depan Goo. Aku hanya menahan air mataku agar tidak mencelos keluar. Namun, tidak berhasil. Dan di sisi lain aku melihat Goo yang menangis sesenggukan.

"Oh. Kau berani menamparku hanya demi membela wanita itu?"

"Dengar Ae. Kau seperti ini karena ku, kau bahkan tidak memiliki siapapun di sini. Jadi, jangan menentang ku" Vee mengangkat rahangku semabari menekan pipiku lalu menghempaskannya secara kasar.

Vee keluar dari pintu utama dan menuju bagasi.

"Vee!! Tunggu sebentar. Ayo kita akhiri semuanya" teriakku dengan nada emosi sembari menggendong Goo. Kesabaranku sudah berada di titik akhir, dan amarah itu semakin menjadi-jadi.

"Oke" ucapnya dengan nada entengnya.

COULD YOU?

1. Vee

 Vee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2. Eun Ae

 Eun Ae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Jae

 Jae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
COULD YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang