Chapter 4

313 33 3
                                    

Sebelumnya...
.
.
.

Pelatih Akashi meminta Time Out.

.
.
.

Pelatih meminta pergantian pemain.

Akashi tak menerima hingga sebuah perkelahian terjadi.

Hinata mengetahuinya. Berdiri meninggalkan kursi pengunjung dan menemui Akashi untuk menenangkannya.

"Tahan emosimu,  aku tidak bersamanya, sungguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tahan emosimu,  aku tidak bersamanya, sungguh. Kau bisa menanyakannya kepada Neji nii. "

Akashi menghembuskan nafasnya kasar.
Mengambil air minum dan handuk yang dibawakan Hinata untuknya.

Melihat kebersamaan mereka membuat Sasuke panas.

Mata sipitnya menatap tajam ke arah Akashi yang duduk di bangku cadangan bersama Hinata yang berusaha membujuknya.

Ketika Akashi sudah tenang, dua pengawal  yang sangat dikenalinya terlihat sekilas berjalan melewati lorong atas.

Mata Akashi membola.

Mulutnya menganga tak percaya.
Akashi berlari diwaktu istirahatnya.

Tanpa disadari Sasuke salah satu kawan Akashi yang menggantikannya bermain curang.  Dia mengetahui gerak Sasuke menghindari satu kakinya.

ARRRGGGHHHH!!

Tetiaknya menahan sakit.

Sasuke bersikeras tak ingin diganti. Mengetahui Hinata yang masih peduli dengannya membuat semangat Sasuke meningkat. Meski air keringat dingin membasahi wajahnya menahan sakit.

Karena permainannya yang termakan emosi tim Konoha terlihat kacau karena kecurangan tim lawan setelah insiden yang disebabkan pergantian pemain yang baru bergabung. Seandainya wasit melihat.

Sasuke menerima bola yang dilempar Naruto sempurna di saat terakhir untuk membalik kedudukan gagal dimasukkannya.

Cidera kakinya membuat Sasuke elong saat melakukan shoot.

Permainan dimenangkan oleh Suna dengan selisih 1 point

Hinata yang mengetahui kecurangan segera keluar mencari Akashi yang menghilang entah kemana.

🏀

Hinata menemukan sosok yang dicarinya.

Termenung di sebuah lorong sepi.

"Aka-kun? " sapanya pelan.

Akashi menghampiri Hinata dan memeluknya.

"Hinata, jawab aku" bisiknya.

"Um? " Hinata mengangguk

"Aku akan memberikan satu permintaan yang kau inginkan,  tapi sebelum itu"
Akashi menatap Hinata.

Konoha Basket | AkaHinaSasu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang