01

283 38 10
                                    

—————
Bumi
—————

Seorang pria terlihat sedang bersiap-siap, merapikan kerah bajunya, berulang kali menyisir rambutnya ke belakang tak lupa mengolesinya dengan pomade agar terlihat semakin klimis.

Menyemprotkan beberapa kali parfum pada tubuhnya, ia tersenyum puas melihat penampilannya, "Sempurna", gumannya.

Biasanya, malam-malam seperti ini dia habiskan dengan memandangi laptopnya semalaman dengan kaos oblong dan celana pendek, ditemani dengan secangkir kopi hitam panas agar tetap terjaga semalaman dan mengurusi laporan-laporan keuangan yang memuakkan.

Tapi malam ini berbeda, malam ini adalah malam yang istimewa dari malam-malam lainnya, oleh karna itu, ia harus memastikan penampilannya tak ada yang kurang sedikit pun.

Paling sempurna dari yang tersempurna, hiperbola memang, tapi tanpa perlu effort seperti saat ini, dirinya memang sudah tampan.

Ia ingin penampilannya sekarang lebih berkesan dibanding yang lain, ia ingin tampil sempurna, di malam istimewa, dan untuk orang yang istimewa pula. Karna malam ini adalah hari pernikannya maka ia tidak ingin penampilannya hari ini biasa-biasa saja.

"Ah sial, sudah jam segini! Aku bisa-bisa terlambat"

Dengan segera diambilnya jas hitamnya dan juga kunci mobil yang tergeletak di atas kasur, dengan segera ia beranjak pergi, ia tidak boleh terlambat di momen istimewa ini.

Sang bumi akan selalu ada untuk langitnya, bumi akan merasakan kebahagiaannya kala sang langit menunjukkan sosok cerah dan jernihnya, sang bumi akan ikut sedih kala sang langit menangis di kala hujan, menumpahkan segala kesedihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang bumi akan selalu ada untuk langitnya, bumi akan merasakan kebahagiaannya kala sang langit menunjukkan sosok cerah dan jernihnya, sang bumi akan ikut sedih kala sang langit menangis di kala hujan, menumpahkan segala kesedihannya.

Selalu seperti itu, sang bumi yang ada untuk langitnya. Mereka beresonansi, berbagi irama yang sama satu sama lain, berbagi kesedihan, kebahagiaan, dan perasaan masing-masing.

Layaknya bumi yang selalu ada untuk langit, maka seperti itulah Jaehyun, untuk Langit-nya, ia akan selalu ada untuk Langit-nya itu.

Ia akan merasa sedih jika Langit-nya terlihat murung tiba-tiba, ia akan merasa sangat senang dan bahagia hanya dengan mendengar suara tawa renyah Langit-nya, bucin memang, tapi seperti itulah nyatanya, kadang cinta membuat seseorang melakukan hal di luar wajar bukan?

Ia selalu ada untuk Langit-nya sejak mereka duduk di bangku taman kanak-kanak, menjalin hubungan ketika memasuki sekolah menengah atas, Jaehyun hafal, apapun itu mengenai Langit-nya, dan hal yang paling ia sukai dari langitnya adalah senyum bahagia dari gadis itu, gadis yang sejak dulu berhasil mencuri hatinya.

Ia selalu ada untuk Langit-nya sejak mereka duduk di bangku taman kanak-kanak, menjalin hubungan ketika memasuki sekolah menengah atas, Jaehyun hafal, apapun itu mengenai Langit-nya, dan hal yang paling ia sukai dari langitnya adalah senyum bahagi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sah!"

Seketika raut wajah gembira dan kebahagiaan menyelimuti gazebo kayu, yang menjadi saksi bisu ijab kabul dari kedua anak Adam dan Hawa yang malam itu telah resmi menjadi pasangan suami istri.

Seluruh pasang mata sekarang tertuju kearah mempelai wanita yang sekarang diperbolehkan 'masuk' ke tenpat ijab kabul, menemui sang imam keluarganya kelak.

Gadia itu terlihat sangat cantik, dengan gaun putih panjang sederhananya, berjalan anggun dengan seutas senyum cerah bahagia di paras ayunya.

Jaehyun tersenyum teduh menatapnya, senyum yang dari dulu sampai sekarang selalu menjadi favoritnya, tidak pernah berubah, malam ini ia begitu bahagia melihat Langit-nya.

Sang langit yang begitu bahagia, dan itu adalah senyuman sang langit yang ia tidak pernah melihat langitnya tersenyum sebahagia itu sebelumnya.

Cerah, tak ada awan mendung disana, wajah berseri layaknya langit malam yang jernih dihiasi bintang-bintang, layaknya malam ini.

—————
Daksha ; Bumi
—————

—————Daksha ; Bumi—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit Berbintang [ Jung Jaehyun ] || √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang