"Siapa nama kamu?"
"Tari bu",
"Lestari"
"panggilannya Tari", Jawab Tari
"Ok, Tari hari ini kamu bisa mulai kerja, tugas kamu kayak bi minah bersih- bersih, nyuci menyetrika sama nyiapin makanan".
"Kamu bisa masak kan?".
"Bisa bu"
"ya sudah mari saya antar ke kamar kamu", bu Yulita bangun dan berjalan.
Tari hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang.
"Nah, ini kamar kamu, Bekas kamar bi minah", katanya sambil membuka kamar baru Tari.
Kamar berukuran .. x .. m terlihat rapi. Sepertinya bi minah membersihkannya dahulu sebelum meninggalkannya.
Di dalamnya ada kasur berukuran single sebelah kanan nya terdapat lemari pakaian yang tingginya sekitar 1 setengah meter dan disebelah kanannya terdapat sebuah meja dengan kipas angin berukuran sedang.
"Tari disebelah sana kamar mandinya",
Katanya sambil menunjuk sebuah pintu di samping lemari pakaian
"Iya bu".
"Ya sudah , semoga kamu betah ya, sebentar lagi anak - anak saya pulang jadi nanti kamu bantuin saya masak".
"Iya bu terima kasih".
"Bu, maaf apa saya boleh merubah kamar ini?".
"Merubah?, bu yulita kaget
"ma..maksud saya menggeser tempat tidur itu ke sebelah sana?".
"Oh, saya kira apa, ya silahkan saja anggap saja kamar sendiri".
"Kamu juga boleh merubah warna cat nya".
"Oya, bi minah tidak suka pakai AC kalau kau mau, saya bisa memasang AC di kamar ini", bu yulita melanjutkan kalimatnya.
"Oh, ndak usah bu, saya juga ndak suka pake AC bu, dingin".
"Lho kan bisa diatur suhunya",
"Oh, ndak bu makasih, ndak usah",
"Oh ya udah, saya tunggu di dapur".
"Ya bu".
Tari memandang punggung bu yulita yang berangsur - angsur menghilang dari pandangannya.
"Benar kata bi minah , bu yulita orangnya baik.
kamar ini lebih bagus dari kamar ku di rumah", bisik Tari
Tari mengganti pakaiannya.
"Aku harus cepat - cepat, bu yulita udah nunggu", imbuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Tari
Teen FictionKata siapa anak yang lahir dari keluarga tidak beruntung akan tetap tak beruntung. Kisah perjuangan gadis sederhana yang merantau menjadi ART ( asisten rumah tangga ). Tari , gadis tangguh yang berjuang demi masa depannya."aku memang tak seberuntung...