two

33 3 7
                                    

"Jika dia bisa membuat sahabatku bahagia maka aku akan mengalah untuk kebahagiaannya, meski aku merelakan kebahagiaanku sendiri"

Autorr


Sebuah langkah kaki menampakkan kakinya di lantai marmer.Zinka, gadis cantik itu baru saja tiba di rumah barunya setelah menempuh perjalanan selama 3 jam.

Zinka meneliti rumah bergaya minimalis ini, zinka berdiri di depan pintu rumahnya dan menatap rumahnya kembali.

Rumah bertingkat dua ini, tidak terlalu besar tapi cukup terlihat hangat dan nyaman. Zinka menatap ke samping dimana kedua orang tuanya berada di sebelahnya dan memegang koper di belakangnya.

"Ini rumah baru kita ayo masuk" Ajak Rozi

Cklekkk..

Pintu terbuka sangat lebar, dan betapa indahnya rumah barunya ini sangat klasik.

Zinka memasuki rumah barunya ini sangat nyaman, dan ia pun pergi ke lantai dua dimana semua kamar berada di lantai dua.

Kini zinka berada di depan pintu bercat abu, dan ia pun membuka kamar itu.

Cklekkk..

Dan lihat, papahnya sangat pandai mendisain kamarnya ini.zinka pun masuk dan merapikan barang-barangnya setelah semuanya rapi, ia merebahkan tubuhnya di ranjang yang sangat empuk, tak terasa rasa kantuk pun menghantui dan zinka pun tertidur.

"Zinka,bangun sayang kita makan malam dulu" Ucap Ratih, dengan menggedor gedor pintu

Cklekkk..

"Iya mi, mami duluan aja zinka mau mandi dulu" Jawab zinka dengan wajah bantalnya

"Yaudah mami tungguin di meja makan" Balas Ratih sambil meninggal kan kamar putrinya

20 menit menunggu akhirnya zinka pun datang, dan bergabung makan malam bersama orang tuanya, hening itulah suasana saat makan hanya suara detingan sendok dan piring yang sedang berperang itu.

Setelah makan malam berakhir kini keluarga zinka sedang berkumpul di ruang keluarga,sambil bercanda ria menciptakan kehangatan keluarga.

"Zinka mulai besok kamu sekolah di sekolah om kamu"ucap Rozi

"Iya pah" Balas zinka

"Ywdah kamu tidur besok kan hari pertama kamu memasuki sekolah baru" Ucap mami

Zinka pun mengangguk sebagai balasan ucapan maminya, ia pun segera beranjak dari ruang tamu menuju kamar tidur.

.....

Sedangkan di sebuah cafe sepasang kekasih sedang asik mengobrol.

"Hardiel? " Ucap neysa kepada kekasih tampannya itu. Yaa dia Hardiel Trityaz seorang lelaki yang humoris, dibesarkan dari keluarga yg sederhana, ayahnya kepala sekolah di SMA Texas 1.

"Apa Nes?" Balas hardiel cuek.

"Aku ngerasa akhir-akhir ini kamu cuek" Ucap neysa

"Cuek gimana sih nes? Udah lah udah malem kita pulang gabaik anak perempuan kelayapan kayak Kuntilanak" Canda hardiel, sambil beranjak dari kursinya

"Mau kemana? " Tanya Nesya

"Pulang ayo" Balas hardiel sambil menarik tangan kekasihnya menuju parkiran kafe.

Nexttt...

HardielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang