Penyelesaian-LastChap

2.1K 103 17
                                    

"Akhirnya kau datang juga." Ice yang membuka pintu lebar lebar menampilkan seseorang yang tadi mengetuk pintu hanya memasang wajah datar saja, Dirinya susah mau ekspresi senyum jika banyak beban dipikirannya.

"Hai Frezze."

Suara seseorang mengundang perhatiannya menampilkan sok sok yang ia rindu yang ada didunianya, Bagaimana Gempa tersenyum lembut kepadanya seerti dulu sebelum berubah menjadi senyuman dingin.

"Hai." Balasan Frezze melepaskan sepatu miliknya dan meletakan di rak sepatu sambil melangkah masuk, Tidak lupa Ice yang menutup pintu langsung menyipit tajam jika melihat hal yang ia tidak sukai.

Frezze yang memeluk Gempa mendekatinya lalu mencium keningnya dengan lembut, Membuat Gempa terdiam melihat sok sok Ice yang berasal dari dunia lain itu. Dia mengerti bagaimana rasa rindu yang tidak pernah bertemu lagi dan ditinggalkan.

"Ey ey, Jangan cium istri aku." Ice langsung merampas Gempa dari Frezze yang hanya menyeringai aja melihat wajah Gempa yang merona merah "Kau kan punya Gempamu sendiri."

"Bukannya kau bilang... Mereka adalah dirimu dan aku adalah dirimu. Berati aku boleh cium Gempa loh." Ice mengutuk dirinya telah salah bilang kepada dia hanya bisa terdiam namun matanya tidak bosa berhenti melihat Frezze mengelus kepala Gempa dengan lembut. "Aku hanya merindukan Gempa-ku aja."

Gempa berdehem pelan, Bisa bisa ia akan menggila jika ada dua Ice disini bahkan dia bisa mencium bau bau tidak enak yang menguar dari suaminya. Mungkin dia malam ini akan diperlakukan kasar oleh suaminya sendiri.

Astaga, Dia tidak bisa membayangin jika besok dia tidak bisa jalan dan terus berdenyut sakit.

"Udah kita makan malam, Sambil bahas masalahmu."

Frezze mengangguk diikuti Ice sambil ketiga Lelaki itu masuk ke ruang makan disambut oleh FrostFire dan Glacier yang memandang kehadiran seseorang dengan tatapan polos tidak mengetauhi apapun, Sesuai rencana mereka.

Bayangin aja polos kayak Thorn.

"Dia Frezze yang pernah datang kerumah kita malam malam" Ice langsung merangkul pundak Frezze yang hanya meliriknya dengan tatapan aneh, Sedangkan yang tengah ditatap itu hanya memasang wajah tanpa dosa seakan akan sampingnya itu adalah Saudaranya sendiri.

Iya, Saudara. Saudara yang ngak tau apapun.

:v

"Pantas kok mirip ya" Frostfire yang hanya mengangguk angguk saja sambil mengambil satu buah yang sudah dikupas dan dipotong menggunakan tangan lalu melahapnya membuat Gempa melotot horror kepadanya.

"Kotor! Cuci tangan!" Pekik Gempa melihat Frostfire yang hanya tertawa kecil tidak peduli dengan omongannya sedangkan Glacier yang mengerti tatapan Gempa lalu mencubit pinggang Frost menggunakan jari telunjuk dan jempol lalu diputarkan.

"WOE DEMI AYAM! SAKETTTT!" Frostfire dengan cepatnya menepis tangan Glacier yang hanya memasang wajah datar tidak peduli apapun, Dirinya melihat pinggangnya yang tampak memerah akibat cubitan yang tidak main main. "Sakit oy."

"Cuci tangan daripada sakit perut malam hari," Ucapnya datar sambil menarik kerah baju Saudaranya menyeret ke dapur lebih tepatnya wastafel disana yang untuk mencuci piring kotor bahkan buah dan sayuran. Frezze yang tertawa lucu melihat tingkah mereka berdua, Namun hanya sementar saja jika dia mengingat masalah lagi membuat wajahnya kembali murung.

Berjalan dengan lancar bermula Ice dan Gempa memasang wajah serius mendengar masalah Frezze jika Gempa yang ada dimensi lain meninggalkannya akibat masalah klub malam itu yang adalah ujian cinta dia terhadal Gempa, Dan ia gagal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Help[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang