See you there 2019!

413 23 13
                                    

Disclaimer! Ini hanya sekumpulan potongan-potongan cerita dari book yang mangkrak dari tahun 2019, mau publish di tahun 2022 tapi masih maju-mundur ragu sampai kena writer's block.

















💍💍💍




















Permukiman mulai terlihat di kedua sisi jalan setelah mereka berjalan selama dua puluh menit. Seokjin langsung menelepon bengkel mobil dari bawah papan penunjuk jalan yang ia temukan pertama kali. Selama Seokjin menelepon, Taehyung memperhatikan sekelilingnya dengan saksama. Seokjin menjelaskan posisinya secara akurat kepada operator bengkel sambil memandangi Taehyung yang sedang memperhatikan situasi sekitar. Operator itu mengatakan kalau Seokjin harus menunggu selama tiga puluh menit karena lokasinya yang jauh. Seokjin tidak memiliki pilihan lain selain menunggu.

"Katanya kita harus menunggu," kata Seokjin dengan lemas setelah ia menutup telepon. Taehyung hanya mengangkat bahu.

Seokjin duduk di atas batu yang ada di bawah papan penunjuk jalan. Saat itu, Taehyung memanggil Seokjin.

"Heiii..."

Seokjin langsung menolehkan kepala kepada Taehyung yang ada di depannya. Ia sedang menunjuk sebuah bangunan di antara bangunan-bangunan yang lain. Bangunan itu adalah bar kecil dengan papan nama bertuliskan 'Pub' yang dihiasi lampu neon yang berkedip-kedip.

"Mau minum?" tanya Taehyung dengan datar sambil menunjuk bar kecil itu dengan dagunya.

"Oke"

Seokjin memang sedang sangat membutuhkan alkohol, sehingga ia langsung melangkahkan kakinya menuju bar itu. Saat mereka membuka pintu, Seokjin merasa seperti sedang berada di negeri yang aneh. Orang asing memenuhi bar yang sedang menyetel musik berirama cepat. Para pengunjung yang terlihat sangat bersemangat menari-nari sambil memegang gelas bir. Di sebelah kerumunan orang itu, terlihat orang Korea yang sepertinya penduduk lokal, sedang tertawa keras sambil bertepuk tangan.

"Ada apa ini?"

Seokjin dan Taehyung terlihat kebingungan. Saat itu, seorang pelayan menghampiri mereka dan mengantarkan mereka ke tempat duduk.

"Di sini banyak tamu asing ya?" tanya Seokjin kepada pelayan saat duduk di kursinya.

"Sekarang kan sedang musim festival," jelas pelayan itu dengan suara ceria khas seorang pedagang.

Sepertinya ia bukan pelayan, melainkan pemilik tempat ini.

"Festival?"

"Perayaan Daging Sapi Khas Korea dan Kecambah Gunung. Anda tidak tahu?"

Tatapan mata pemilik bar itu seperti mengatakan "kau tidak tahu perayaan besar yang sudah mendunia itu? Memang kau mata-mata?".

"Ah..."

Seokjin mengangguk berpura-pura tahu. Seokjin merasa kalau dunia memang benar-benar sangat di luar perkiraannya. Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan banyak orang asing di sebuah daerah kecil karena sebuah festival.

"Mau pesan apa?" tanya pemilik bar yang terlihat seperti pelayan.

"Mau minum apa?" tanya Seokjin kepada Taehyung. Taehyung menoleh ke kiri dan kanan sebelum akhirnya menunjuk ke meja sebelah. Bir dan ayam. Apakah itu merupakan kombinasi yang disukai orang dari belahan dunia mana pun?

Seokjin tidak berkomentar dan langsung memesan bir dan ayam. Setelah pemilik bar yang terlihat seperti pelayan mengangguk, ia langsung menghilang sambil melayangkan senyum yang mematikan.

LITTLE SWEET THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang