Bacanya sambil dengerin bgm nya ya^^
Happy reading~
***
Tahun ketiga setelah Jimin menyatakan perasaannya pada Aera. Hubungan jarak jauh tidak menjadi halangan bagi mereka untuk menjalin kasih. Mereka berkomunikasi lewat sosial media pribadi mereka. Aera tidak menuntut banyak dari Jimin. Ia sangat tahu, bagaimana pekerjaan Jimin. Dan Jimin juga mengerti posisinya sebagai kekasih dari seorang gadis London. Ia selalu mengabari Aera di waktu luangnya.
Saat ini, di ruangan latihannya, Jimin tengah memainkan ponselnya. Menghubungi Aera menjadi kebiasaannya dalam dua tahun terakhir. Bohong, jika Jimin tidak merindukan Aera. Ia sangat rindu. Merindukan segala tentang Aera. Terlihat buta cinta memang, namun begitulah faktanya. Lalu, terlintas di pikirannya untuk memberi sebuah kejutan pada Aera. Ia akan datang ke London tanpa sepengetahuan Aera.
"Kau akan dicap gila, Jimin!"
Sebuah suara mengejutkan sang idola. Ia sempat terlonjak mendengar suara itu.
"Kau selalu saja mengejutkan ku, hyung," ucap Jimin dengan nada malas.
"Aku sudah mengetuk pintu itu berkali-kali jika kau tahu."
Jimin hanya memutar bola matanya malas. Ocehan dari sang manager yang notabenennya adalah sang kakak membuatnya terlalu lelah untuk mendengar. Ia tidak akan menang jika harus berdebat dengan sang kakak.
"Pd-nim memberikanmu waktu liburan selama sebulan-"
"Sebentar sekali."
"Jangan menyela ucapan ku, Jeon ... Pd-nim memberikan waktu liburan selama sebulan. Setelahnya kau akan melakukan sebuah proyek."
"Proyek?"
"Ya, tetapi itu masih sebuah rencana. Aku tidak tahu benar akan dilakukan atau tidak." Jimin mengangguk.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan?"
Jimin tampak berpikir. Setelahnya, sebuah senyuman terpatri di wajah tampannya. Kebetulan sekali, ia akan datang ke London.
"Tentu saja ke London!"
"Menemui gadismu?"
Jimin kembali mengangguk. Ia membuka ponselnya, melihat tiket penerbangan ke London untuk beberapa hari ke depan.
"Kau ingin pergi sendirian ke sana?" Lagi, anggukan sebagai jawaban Jimin.
"Apa kau masih waras, Jimin? Pergi sendirian ke sana? Kau seorang idol dan berbahaya bagi mu, jika kau pergi sendirian ke sana."
"Lalu? Jika hyung ingin ikut katakan saja."
"Aku masih manager mu jika kau lupa."
Jimin kembali tersenyum. Lalu menatap sang kakak, melihat wajahnya yang sedang kesal. Jimin sangat menyukai wajah sang kakak jika sedang kesal. Sangat lucu. Apa benar dia sudah berumur hampir kepala tiga? Seperti bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aera, Please Choose!
FanfictionSebuah kisah yang menceritakan betapa rumitnya kisah percintaan seorang gadis bernama Shin Aera. Yang terjebak dalam sebuah hubungan yang tak tahu harus bermuara kemana. Yang mengharuskan dirinya untuk memilih salah satu di antara mereka, Jeon...