Alee

32 7 0
                                    

       "Alee, kenapa dihancurkan? Ei sudah bersusah payah membuat ini!" ucap seorang anak perempuan yang tengah merengut.

       "Hey, aku tidak sengaja!" bentak seorang anak laki-laki.

       Si anak perempuan terdiam saat mendengar bentakan dari anak laki-laki itu. Wajah yang mulanya merengut tidak suka, perlahan-lahan menunduk dan menjadi sendu. Air matanya tidak dapat lagi ditahan dan berakhir dengan sebuah tangisan ketakutan dan kekesalan seorang anak kecil.

       "Alee. Kau membuat Ei menangis lagi?" ucap seorang wanita yang kalang kabut menghampiri mereka karena mendengar suara tangisan Eilish.

       "Aku tidak sengaja menjatuhkannya, mom. Aku sudah meminta maaf padanya. Dia saja yang berlebihan," ucap anak lelaki itu dengan wajahnya yang memerah menahan amarahnya.

       "No! Alee bohong! Dia tidak meminta maaf pada Ei. Alee membentak Ei, hiks,"

       Sang pelaku hanya memutar matanya malas. Sikap kekanakan Eilish membuat Alee jengah, terutama pada ibunya sendiri. Sang ibu selalu memanjakan Eilish yang bahkan bukan anaknya. Bahkan Alee sering melarang sang ibu untuk memanjakan Eilish, hanya saja sang ibu selalu menolak. Sang ibu sangat menyukai anak kecil seperti Eilish dan Alee, karena Alee memiliki pribadi yang mandiri, Alee selalu melarang sang ibu untuk memanjakannya.

       "Sshh, sudah ya sayang. Alee tidak sengaja, nanti mom suruh dia membuatnya lagi untuk Ei," pujuk sang ibu.

       Lagi, Alee hanya memutar bola matanya malas, menggelengkan kepalanya terlalu lelah dengan sikap manja Eilish. Meskipun begitu, Alee tetap melakukan apa yang ibunya katakan.

~~~

       "Eilish, Alee. Ayo makan dulu sayang!" teriak sang ibu dari arah dapur.

       Tidak lama kemudian, dua orang anak kecil datang dengan terburu-buru dari arah tangga, membuat sang ibu was-was melihat mereka, takut jika mereka jatuh lalu menggelinding ke bawah. Mungkin tidak masalah bagi mereka, tetapi tidak untuk jantung sang ibu. Sang ibu akan berteriak histeris melihat anaknya menggelinding ke bawah bagaikan drum. Hey, tentu saja! Mana ada seorang ibu yang bisa saja melihat anak mereka terjatuh seperti itu.

       Sang ibu menangkap keduanya, takut mereka akan terjatuh. Setelahnya menggendong sang anak menuju ruang makan untuk makan bersama.

       "Kalian selalu saja membuat mom terkejut. Jangan begitu lagi! Mom takut kalian jatuh, sayang," ucap sang ibu sambil memeluk dua anak kecil itu.

       "Sorry mom, kami tidak akan mengulanginya lagi," lirih mereka.

       Raut wajah mereka berubah murung. Tampak penyesalan di wajah mereka karena telah membuat sang ibu khawatir. Setelahnya air mata turun perlahan dari pelupuk mata mereka. Menyesali perbuatan yang telah mereka lakukan, tidak tega melihat wajah sang ibu yang khawatir karena tingkah mereka.

       "Hey, sayang. Mengapa menangis?"

       "Ei sama Alee buat mom sedih ... Hiks ... Ei nakal, Ei bad," ucap salah satunya sambil sesegukan.

       "Alee dan Ei sorry, mom. Alee ... Hiks ... dan Ei tidak akan begitu lagi, promise," ucap Alee sama terbatahnya dengan Eilish.

       Sang ibu yang hanya diam memerhatikan, ternyata menahan gemas pada dua orang anak kecil itu. Ekspresi mereka sangat lah lucu di mata sang ibu. Membuat sang ibu tidak sanggup untuk tidak memeluk bayi kecilnya. Sang ibu mengusap punggung bayi kecilnya, mengelus lembut rambut mereka. Mengucapkan kata-kata penenang untuk mereka. Mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Kemudian, mencium ujung hidung dan mata kecil mereka. Sangat lucu, melihat mata dan hidung mereka telah memerah karena menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aera, Please Choose!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang