prolog

77 9 4
                                    

"bunuh keluarga kerajaan!! Mereka tidak memikirkan rakyat biasa dan hanya menghamburkan uang" teriak seorang kakek yang memimpin jalan, ia membawa tombak serta mengajak para rakyat untuk melakukan pemberontak terhadap kaum bangsawan.

"Bunuh raja Byun, ganti Raja yang baru!!"

"Tidak peduli bahaya yang menghadapi, kami serta bangsawan yang setuju untuk melakukan pemberontakan akan menghadapi kekejaman yang Raja Byun lakukan!"

"Jangan sampai negara kita semakin miskin karena peperangan yang terus menerus dan tidak menghasilkan kemenangan!"

"BUNUH SEMUA ANGGOTA KERAJAAN,HYAAAAAH"

Teriakan dari para rakyat terus terdengar di luar, Raja Byun menggigit jempolnya dan menghela napas dengan pasrah. Apa salahnya? Bukankah ia selalu melakukan yang terbaik untuk rakyatnya? Apakah ada yang menghasut pemberontakan ini dan menyebar berita palsu dan fitnah hingga para rakyat marah dan melakukan pemberontakan?

Padahal dia sudah melakukan semaksimal mungkin untuk keuangan, apakah ada yang melakukan korupsi? Mengapa ia baru sadar akan hal ini?  Ia menjambak rambutnya sendiri memikirkan nasib yang akan ia hadapi nanti.

"Ayah..." Putra mahkota memandang sedih ayahnya yang sedang dilanda panik, ia juga tidak mengerti mengapa semua ini terjadi?

"Baekhyun, apakah Chanyeol selalu menghubungimu saat ia bertugas untuk meredakan pemberontakan?" Tanya Raja Byun, ia memandang cemas kearah Baekhyun. Baekhyun menggeleng kepalanya dan bergumam," Chanyeol bahkan tidak mengirimku surat sama sekali saat dia berada disana... Dia bahkan tidak peduli denganku, Ayah."

Ia menunduk dengan sedih ketika tunangannya tidak peduli dengannya, bahkan walaupun dia selalu berada disampingnya dan menghiburnya. Dia bahkan sama sekali tidak tersenyum ketika dia memuat lelucon.

"Sepertinya dugaanku benar." Ujar Raja Byun dengan memekik pelan, Baekhyun memandang tidak mengerti kearah Raja Byun.

"Apa maksudmu, ayah? Aku tidak mengerti." Ujar Baekhyun, Raja Byun memegang tangan Baekhyun dengan erat.

"Dia yang melakukan rencana ini, Baekhyun!!" Mendengar ucapan sang ayah, Baekhyun melebarkan matanya tidak percaya dan melepaskan tangan ayahnya.

"Tidak mungkin Ayah, biar bagaimanapun dia adalah tunangan saya." Ujar Baekhyun sedih, ia menahan air mata yang ingin mengalir.

"RAJA, PARA RAKYAT SUDAH SAMPAI. SAYA MOHON RAJA DAN PUTRA MAHKOTA PERGI DARI SINI." Suara prajurit terdengar dari luar, Baekhyun menahan napas lalu memandang ayahnya dengan takut.

"Tidak apa apa, aku akan memanggil Sehun untuk menjagamu." Ujar Raja Byun, ia menepuk kepala anaknya dengan sayang lalu menjetikkan jarinya.

"Tuan memanggil saya?" Ujar sosok dalam bayangan hitam, ia memakai baju seperti ninja dan membawa dua pedang di punggungnya. Raja Byun mengangguk dan memberi perintah kepada prajurit bayangan.

"Tolong kau jaga anakku, bawa dia pergi dari sini. Dia adalah keluargaku satu satunya setelah ratu meninggal." Ujar Raja Byun, Baekhyun menggeleng dan menahan Isak tangis yang sudah menetes.

"Tidak tanpamu, ayah. Kau juga keluargaku, lalu bagaimana nanti aku tanpamu?" Ujar Baekhyun menangis, ia menggeleng serta memberontak ketika tubuhnya dibawa oleh Sehun. Ia bahkan dengan nekat menggigit tangan yang menahannya.

Disana ayahnya sedang tersenyum sedih melihat kepergiannya, bagaimana ia tidak tega meninggalkan sang ayah sendirian menghadapi takdir yang kejam. Ia tidak ingin mempunyai kehidupan seperti ini? Ia yakin bahwa sang ayah sudah melihat para rakyat yang sengsara bahkan menyuruh para menteri untuk memberi semua harta kerajaan kepada rakyat namun apa yang ia dapatkan? Malah pemberontakan dari rakyatnya membuat ayahnya menderita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

運命の人 (Takdir Dari Manusia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang