Part 2

111 2 2
                                    

Bel istirahat berbunyi
Seluruh siswa siswi Garden high school berhamburan keluar

"Eh lo mau ke kantin ya? Gw ikut donk" Deven
"Emang lo siapa mau ikut" Liora
"Udah ra gapapa dia mau ikut, lagian dia kan anak baru, dia belum kenal sama yang lain" Hanna
"Tapi han..." ucap liora terpotong
"Biarin ra gapapa, ayo deven kalo mau ikut bareng kita" hanna
"Noh, temen lo aja ga ngelarang, kok lo yang sewot" Deven
"Oke kali ini aja, besok2 gw ga mau lagi" Liora
"Oke sayang" Deven
"Ga usah manggil gw sayang jijik, lagian lo siapa gw" Liora. "Ya suka2 gw lah mulut2 gw"jawab Deven.

Mata Liora mengeluarkan tatapan maut, yang seolah2 akan menerkam Deven.

"Seandainya dia bukan anak baru, udah gw patahin  semua tulang rusuknya," lirih Liora dalam hati.

"Ra, ntar kita gak bisa pulang bareng ya, soalnya aku ada urusan dulu dikit," ucap Hanna tiba-tiba. Liora menaikkan sebelah alis tebalnya memandang kebingungan pada Hanna. Seolah-olah menanyakan apa alasan Hanna mengatakan itu pada Liora.

Hanna memang biasa pulang bareng dengan Liora, mereka selalu di jemput oleh kakaknya Liora. Tapi kali ini entah apa alasan Hanna untuk tidak pulang bareng.

Dan saat mereka duduk di kantin Liora mendapat telepon dari abangnya.

"Eh, bentar ya abang gw nelfon nih" ucap Liora sembari mengangkat teleponnya.

"Halo bang? ada apa?" ucap Liora.
"Ra, sorry banget nih, abang ga bisa jemput kamu soalnya abang lagi ada tugas tambahan jadi pulangnya agak kemalaman, kamu bisa pulang sendiri kan?" jawab max.

"Lah, kok gitu sih? Liora kan takut pulang sendirian bang," ucapnya manja.

"Masa seorang Liora takut sih pulang sendirian," ucap max.

"Ya gak takut juga sih, tapi waspada aja gitu," jawab Liora mengelak.

"Itu mah beda tipis, ya udah deh abang mau lanjutin tugas dulu. Ntar kita dinner nya ga dirumah, nanti abang kirim alamatnya. Bye ra," jelas max sambil menutup teleponnya.

"Siapa ra?" tanya Hanna. "Abang gw, katanya ga bisa jemput gw hari ini," jelas Liora.

"Itu abang apa babang?" ucap Deven tiba-tiba. Mata Liora semakin tajam menatap Deven.

"Lo bisa ga sih, ga ngurusin hidup gw! dan lo bisa ga sih ga bikin gw badmood! resek  banget!" ucap Liora kesal.

Deven memandang Liora dengan tersenyum, entah apa yang dipikirkan Deven. Tetapi yang jelas dia tidak tersinggung dengan makian Liora.

Skip pulang sekolah.....

Liora menendang satu per satu kerikil yang ada di tepi jalan. Liora tampak kesal tapi apalah daya nasib nya orang jomblo mah gitu.

"Eehh coba aja ada yang jemput gw, dan coba aja gw punya pacar, pasti gw ga Ketergantungan sama abang gw," cerutu Liora kesal.

Tiiiiitttttt...
Terdengar suara motor dari belakang Liora. Liora tersontak kaget dan lansung berteriak.

"Aaaaaa! Woi lo bisa ga sih bawa motor! Kalo ga bisa jalan kaki aja nih bareng gw!" teriak Liora.

"Heh, yang salah tu lo, ngapain jalan di tengah jalan kayak gembel aja, sambil nendang batu lagi!" balas lelaki itu.

Anehnya suara lelaki itu seperti tak asing bagi Liora. " woi lo siapa, beraninya ngatain gw gembel, sini liatin wajah lo!" tukas Liora.

perlahan-lahan pria itu membuka helmnya, alangkah kagetnya Liora ternyata lelaki itu adalah si parasit dalam hidupnya.

Typo bertebaran.
Tinggalkan jejak dan vote nya supaya lebih sering dan semangat update
Jangan kaya doi yang pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak😪
(Kok jadi curhat sih)-author

Cold grilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang