Ketika dunia sudah mulai lelah, dan memperlihatkan wujud asli jati dirinya. Sebuah kekejaman tekhnologi untuk membuat sebuah kloningan manusia. Menciptakan manusia-manusia pilihan, untuk projek kebangkitan masa depan.
Menghilangkan ingatan para man...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sehuna.. sepertinya ada yang membuntuti kita." Baekhyun beberapa kali menoleh kearah belakang.
Keringat dingin nya bercucuran.
"Suho hyung masih di dalam. Kita tidak mungkin meninggalkan nya bukan?" Sehun berjalan cepat. "O.. mereka semakin dekat. Bagaimana ini?" Baekhyun panik. Ia menoleh kanan dan kiri untuk mencari jalan keluar.
"Kau pergi ke arah kanan, dan aku akan ke arah kiri. Kita berpencar. Jika setelah matahari terbenam kami tidak kembali. Tolong pergilah." "..." baekhyun tidak tega meninggalkan sahabat nya di dalam gedung kosong.
"Kita tidak mungkin berpisah bukan?" Baekhyun melirik sehun. "Suho hyung, aku akan mencari suho hyung di dalam. Pergilah hyung. Dan jangan menungguku.." Sehun berjalan penuh keyakinan. Ia harus membawa Suho keluar dan membawa pulang bersama.
Sehun pun menyusup masuk kedalam gedung.
"Tolong jaga dirimu. Dan cepat kembali." Baekhyun melihat sehun yang menghilang begitu cepar dalam kegelapan.
Baekhyun pun berlari kedalam mobil guna mengelabui mereka.
___
[Didalam gedung kosong]
"Suho hyung... sss..huo hyung.." sehun berjalan pelan, sedikit mengendap-ngendap.
Tidak ada suara apapun kecuali langkah kaki nya sendiri.
"Suho hyung, kita harus pergi sekarang. Semua orang sudah berkumpul diluar. Hyung semua yang dibutuhkan sudah siap. Ayo kita kembali ke mobil. " sehun menaiki tangga perlahan. Ia tetap berhati-hati sesekali menoleh kearah belakang.
Perlahan ia mendengar suara seseorang merintih kesakitan. Apakah itu suho?
"Hyung? Apakah itu kau?" Sehun menghampiri dimana suara berasal. Tapi nihil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba-tiba dua orang laki-laki berjas hitam berjalan dibelakang menghampiri sehun.
Sehun pun kembali berjalan cepat mencari jalan keluar, dan tetap mencari suho.
"Aish.." sehun berlari dan menaiki tangga. 2 orang laki-laki berjas hitam itu mengejar nya.
"Ya suho hyung! Kau dimana!! Tolong katakan padaku!" Sehun berteriak kesal, ia terus belari.
Tiba-tiba langkah sehun terhenti. Ketika ia melihat darah yang mengalir di lantai.
"Sss..uho. hyung..." Sehun gemetar ketakutan, ia mencari sumber dimana darah itu berasal.
Dan akhirnya Ia temukan Suho yang tergeletak bersimbah darah..
"Hyung. Ayo kita pergi dari sini, kita cari jalan keluar.. mereka semua sudah mengepung kita hyung." Sehun memangku kepala suho di pangkuan nya.
"Se..hun.. pergilah.. carilah tem..pat yang aman.. sekarang.." suho mengerjapkan matanya berkali-kali.. kepalanya begitu sangat berat..
Tembakan obat bius sudah mulai bekerja padanya, kepalanya terbentur hingga membentur lantai yang menyebabkan darah mengalir dari pelipis kepala nya.
"Tidak hyung. Kita harus bersama, tolong jangan katakan itu." Mata sehun mulai berkaca-kaca. Ia tidak mau berpisah dengan sahabatnya.
Hanya mereka yang sehun miliki sekarang.
"Se..hun.. per..gi... se..karang.." Suho mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia begitu banyak kehilangan darah.
"Andwe hyung.. tolong.."
Tiba-tiba.
Dua orang berjas hitam muncul, mereka menyodorkan pistol obat tepat di pelipis kepala sehun.