eps.1 Nama Panggilan

55 3 2
                                    

Aku lahir di karanganyar 12 November 1999, hasil dari pertemuan dua manusia yang saling mencintai walau berbeda umur 9 tahun. Aku adalah satu dari jutaan sel yang ikut lomba maraton di kelurahan rahim kecamatan tuba valopi. finishnya di ovarium.

Aku lahir normal, dibantu ibu bidan yang aku juga gak kenal, karena waktu itu aku gak ingat apa apa. pinginya cari nenen ASI aja. Keluar dari rahim ibuku itu bawaan nya haus.

Pagi itu aku hadir di dunia dengan nama Alfian Nur Fathoni

“kamu dulu pas lahir gak ada rambut pun di kepala” kata ibu gue. sepintas aku berfikir “Apa Om dedy corburizer juga demikian ma?”

Aku kecil anaknya Hommy banget, jarang keluar rumah, emang kuper sih.

“Pian!!!”, Nama panggilan pertamaku. entah siapa lagi pencetus nya, atas dasar apa nama Alfian Nur Fathoni, dipanggil “Pian”, apa nggak riset riset dulu gitu. atau emang tabiat orang jawa gitu, ada barang yang di gerak gerakin bunyinya kresek kresek, dinamain “Kresek”, kuncian helm gara gara bunyinya “cetek” pas di kunciin. jadi istilah “Dicetekin”, biasanya polisi polisi tu, “Mas tolong helmnya di “Cetekin”.

Tapi gue Happy Happy aja punya nama panggilan “Pian”, kayak nama nama Jenis alien dari galaxy bima Smash.

Berlanjut ke masa SD ni, lebih tepatnya madrasah sih, kenapa gue sekolah di madrasah, alasanya cuman satu, sekolhanya ada di samping rumah, 1 menit nyampai tuh, jadi bisa pulang terus. Masa SD gue masih tetap dengan diri ku yang susah bergaul, pemalu dan anak rumahan. Tapi jangan salah gini gini aku berprestasi di SD, gue selalu rangking satu sampai kelas 6 dan UN terbaik sekecamatan, tapi kayaknya enggak se hype yang gue kira. jadi kaya biasa aja, mungkin karena gue orangnya waktu itu Ansos(Anti sosial kurang bergaul).

Dari Semenjak SD gue suka banget yang namanya teknologi, ya walaupun di sekolahku waktu itu hanya ada satu komputer yang gedenya kayak TV tabung jaman dulu, yang menuhi satu meja. Gue inget banget saat itu pertama kalinya aku di beliin hadiah buat rangkingku, dan tepat sekali sama yang aku inginkan, bukan PS bukan Komik, tapi Laptop.

dari pagi siang sore malam, malam agak pagi, selalu aku bawa, bahkan tidur pun aku taruh di atas bantalku, saking senengnya. Dulu aku suka sekali oprek oprek laptop ku sampai pada masanya laptopku rusak. dann selesei sudah kisahku bersama barang kesayangan pertamaku itu. tapi itu adalah batu loncatanku di dunia Teknologi.

Bersambung…

Cerita CitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang