Maaf...
Maafkan aku yang selalu menyakiti hatimu
Maafkan aku yang sudah membuat air matamu terjatuh
Aku tau, dan aku sadar akan perjuanganmu
Tapi hati dan otak selalu berdebat akan posisimu dihatiku
Membuatku seolah tak menyadari bahwa kau mencintaiku
Aku bodoh
Terlalu bodoh bahkan
Aku malu. Malu karena menjadi pengecut dan memilih diam saat aku sadar bahwa hati ini menginginkan dirimu
Kumohon... Jangan pergi, biarkan aku mengobati rasa sakit yang sudah kautorehkan dihatimu
Hanya seuntai kata maaf lah yang dapat kuberikan padamu
Maaf... Maaf karena diri ini yang menyakiti hatimu
Maaf... Maaf karena mulut ini yang membuat tumpahan air matamu
Sekali lagi... Mohon maafkan aku...
Ini author buat dari sudut pandang cowoknya ya... Jadi mulai sekarang tuh aku ubah konsepnya. Kalo hari ini so cowok, berarti chap depan si cewek. Kaya begitu aja
Mau tau gak kenapa author bikin puisinya jadi gini?
AKHIRNYA DIA PEKA!!! SI DOI YANG AUTHOR SUKA PEKA!!! Tapi peka pas author lagi pengen lupain dia... Gimana dong itu?
Huaaa... Pen nangis guling guling... Hiks hiks... Huaaa... Abaaaang... Hiks... Hiks...
Bodo ah, author mau lanjut story sebelah
Papay 😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Tanpa Cinta
PoetryHanya kumpulan puisi sang gadis yang mendambakan pangeran beku yang tak peduli padanya