"Chae Hyungwon!!! Bangun!! Waktunya makan siang" Dodo berteriak keras dari ruang makan untuk membangunkan kakaknya yang pemalas itu. Lalu satu pukulan mendarat di tangannya.
"jangan berteriak, kau bisa mengganggu tetangga Dodo-ya! pergilah keatas untuk membangunkan oppamu itu" Nyonya Chae yang kaget karna teriakan dari anaknya itu sontak melayangkan sebuah pukulan ke lengan Dodo.
"auu!! Eommaa!!" rengek Dodo.
"sudah sana cepat panggil oppamu suruh dia turun, dia akan mati jika tak makan" perintah nyonya Chae kembali.
"biarkan saja dia mati dengan tenang di atas kasurnya, lagi pula itu adalah salah satu impiannya" jawab Dodo cuek.
Kembali satu pukulan keras mendarat di lengan Dodo.
"Auu, Eommaaa!! Appoo!! Berhentilah memukulku!!" Dodo sudah mengusap lengannya yang sakit akibat pukulan nyonya Chae.
"Sana bangunkan Oppamu!" kali ini pukulan nyonya Chae mendarat secara bertubi di lengan dan punggung Dodo.
"Au!! Au!! Au!! Baiklah!! Baiklah!! Aku keatas sekarang, berhenti memukulku!!" akhirnya Dodo menyerah dan berjalan menaiki tangga dengan kesal untuk membangunkan oppanya itu.
Sungguh rutinitas yang menyebalkan bagi Dodo, sepanjang anak tangga Dodo terus manyun dan mencibir oppanya.
"lihat saja, akan kubunuh dia nanti!!" ucap Dodo kesal.
"Chae Hyungwon!!! BANGUN!!" tepat di depan kamar Hyungwon Dodo menggedor keras pintu kamarnya menggunakan kakinya yang jenjang.
"BANGUN ATAU KU DOBRAK PINTU KAMARMU!!" suara dan gedoran pintu Dodo kini sama besarnya, teriakan Dodo sungguh dapat membuat satu komplek rumah mereka bangun dari tidur siang mereka.
"CHAE HYUNGWON!!" Kesal Dodo akhirnya ia membuka pintu kamar Hyungwon dengan paksa, dan melihat tersangka yang disuruh bangun malah menutup telinganya dengan bantal.
"CHAE HYUNGWON!! BANGUN!!" Dodo menggunakan kakinya yang jenjang itu untuk membangunkan oppa nya yang masih senantiasa melekat diatas kasurnya.
"BANGUN!! BANGUN!!" akhirnya Dodo memakai senjata terakhirnya. Membuka baju Hyungwon adalah satu-satu nya jalan agar lelaki pemalas itu bangun.
Dodo terus mencoba membuka baju Hyungwon dengan paksa, agar dia bangun. Dodo tau benar kakaknya itu sangat benci jika bajunya dibuka dengan paksa.
"Bangun!! Bangun!! Kalau tidak kubuka semua pakaianmu!! Bangun!!" teriak Dodo sambil terus bergulat dengan Hyungwon yang mulai melawan.
"hentikan!! Hentikan Chae Dodo!!" dan pertengkaran tak dapat dihindari setelah Hyungwon sadar dan menyerang Dodo balik.
Nyonya Chae yang mendengar keributan diatas sana itu hanya dapat menggeleng kan kepalanya tak percaya, bahwa kedua anaknya yang sudah berumur 20 tahun itu masih saja sama seperti mereka dulu, tanpa disadari ada rasa lega di hati Nyonya Chae saat tau kedua anaknya itu masih seperti yang ia kenal.
"YHA!! YHA!! Aku sudah bangun!! hentikan!!" akhirnya pergulatan itu selesai saat Hyungwon sudah sepenuhnya sadar dan bangun dari tidurnya. Hyungwon bangkit dari kasurnya merapikan bajunya yang sudah setengah terbuka akibat tindakan Dodo yang keji barusan.
"Aku akan turun!! Dasar wanita bar-bar!!" Hyungwon berlari keluar kamar setelah mengatai Dodo yang berdiri di sudut kamar.
"APA KATAMU!!" Dodo mengejar sang kakak yang sudah sedari tadi mengambil langkah seribu menjauhkan diri dari kematiannya di tangan Dodo.
"EOMMA!!" saat sudah sampai diruang tengah Hyungwon bersembunyi di belakang sang ibu. Dan membuat Hyungwon juga Dodo terkejut adalah pukulan bertubi-tubi yang mendarat dipunggung Hyungwon oleh ibunya tentu saja pukulan itu adalah pukulan sayang, ibunya takut jika terlalu keras memukul Hyungwon ia bisa patah karna tubuhnya yang rapuh.
"Jangan! mengatai adikmu seperti itu!! Kamu! Susah untuk dibangunkan!! Dasar tukang tidur!!" kata demi kata diiringi dengan sebuah pukulan ke punggung Hyungwon yang akhirnya berlari dan bersembunyi di belakang meja makan.
"eomma!!! Tidak adakah wanita normal yang tinggal dirumah ini?" teriak Hyungwon protes
"tidak ada!!" jawab Nyonya Chae dan Dodo kompak.
Dodo dan ibunya tertawa kemudian melihat kelakuan mereka juga Hyungwon.
Tak lama pintu rumah terbuka dan Changkyun ada disana.
"Selamat si-" sebelum sempat Changkyun mengakhiri kalimatnya Hyungwon sudah mengitari lengannya dan meringkuk dibelakang changkyun
"Changkyun-a~~ dirumah ini tak ada wanita Changkyun-a, mereka hanya sekelompok preman tukang pukul!!" adu Hyungwon pada Changkyun sambil menunjuk ibu dan adiknya.
Changkyun balik menatap Dodo dengan tatapan bingung, yang hanya di balas gelengan kepala oleh Dodo.
"cepat kesini dan makan!!" teriak nyonya Chae pada anaknya.
"dan Changkyun~a ayo duduk ikut makan" sikap Nyonya Chae berubah 180 derajat saat berbicara dengan Changkyun
"Waaah~~ manis sekali sikap anda Nyonya Chae Yerim" protes Hyungwon pada ibunya yang lebih lembut kepada changkyun daripada dirinya-anaknya sendiri-.
Pernyaataan Hyungwon hanya dijawab dengan tatapan mematikan oleh Nyonya Chae yang membuat Hyungwon mendadak diam dan menurut.
"Dodo-ya~~ ambilkan nasi untuk Changkyun" suruh ibunya pada Dodo yang langsung bangkit dari duduknya.
"gwinchana eomma, aku akan mengambilnya sendiri" kemudian Changkyun bejalan menghampiri Dodo yang akan mengambil piring.
"kau duduk saja, biar aku saja" lanjut Changkyun setelah mengambil piringnya dari Dodo. Dodo mengangguk mengerti dan kembali ke meja makan.
"Dodo-ya, besok aku ada jam pagi di kampus, bangunkanaku oke?" Hyungwon berujar saat mereka mulai makan.
naaaah sampai sini dulu hehehe
YOU ARE READING
3 Of Us : Wonho | Changkyun
RomancePerasaan yang terbagi.... antara..... perasaan ingin memiliki.... perasaan tak ingin kehilangan.... juga perasaan yang seharusnya tak melewati batas.... Kisah cinta yang di batasi oleh persahabatan masa kecil....