DOA PENGHUJUNG MEI*

15 2 0
                                    

mei yang basah, ketika aku menangkup gigir hati dari tikam kelam terdahulu.
apa yang kurapal-rapal dalam doa tak kunjung ranum juga.
tepi kain serupa mantra kesumat yang tak berkesudahan.
masih terengah sesaknya.

aku perlahan membuka apa yang tak pernah tuntas,
mencari ujung temali kusut.
merunut, mematut, membarut lebam menghitam.
prasangaka yang disuluh-suluh angin pada hati kuat-kuat kutepis.

Ilahi rabbi,

apa yang kurangkai-rangkai dalam kata-kata adalah milikmu semata.

igau-igau dalam angan berlaku atas hendakmu jua.

maka angkatlah segala resah nan tak sudah-sudah.

beri terang hati,
beri sabar diri,
beri seri hari-hari.

___
Padang, 25 Mei 2018

*sajak ini terpilih dalam Antologi Puisi “Wangian Kembang” Persatuan Penyair Malaysia dalam rangka Konvensyen Penyair Dunia (KONPEN) 2018 (World Poet Convention 2018), yang diadakan di Pantai Chap-Bachok, Kelantan-Malaysia 20-22 Juli 2018.

MEMOIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang