jangan beritahu dia

1.3K 128 6
                                    

Seorang wanita berjalan menghampiri Dera lalu duduk di sebelahnya, "kamu ada waktu?"

Dera mengangguk.

"Aku ingin berbincang sebentar denganmu"

Dengan senyum indahnya dia mengiring Dera ke tepi pantai, membawanya duduk dan mengusap tangannya.

Dera terpana melihat wanita dengan paras bak dewi di depannya.

"Kamu manusia?" Tanyanya.

Wanita itu menggeleng, "dulunya aku adalah manusia yang sama seperti kamu. Mencintainya"

Dera menarik tangannya cepat-cepat, "jadi kamu hantu?"

Wanita itu terkekeh kemudian menggeleng lagi dengan senyumannya, "bukan, hanya tidak bernyawa"

Dera meneguk ludahnya kemudian menatap ke belakang, menatap punggung Seungyoun yang masih membayar bakso pesanan mereka.

Melihat sikap Dera yang gelisah karena penuturannya, wanita itu mengerutkan dahinya lesu lalu mengehela nafas sambil tersenyum.

"Ayo, kubawa kau kembali kepada pria dengan sejuta warna itu"

Dera menolehkan kepalanya, "kau kenal Seungyoun? Sebenarnya siapa kau?"

Wanita itu hanya tersenyum lalu menarik tangan Dera agar bangkit sembari melihat ke dalam mata gadis itu dengan pandangan hangat.

Tanpa paksaan, Dera mengikutinya begitu saja. Membuat kakinya merasakan lembutnya pasir pantai dan wanginya udara pantai di sana.

Entah, rasanya hari ini terlampau lebih nyaman daripada biasanya.

Susasana sejuk dan damai. Suatu hal yang selalu diinginkan oleh Dera.



"Dera?"

Seseorang menguncang tubuhnya.

"Hah?!" Dera terbangun dengan peluh dingin di sekitar bagian atas mulut dan dahi serta leher.

"Kamu kenapa? Mimpi aneh?"

Dera melihat ke selilingnya, dia menghela nafas lalu menggeleng.

"Terus? Mimpi apa?"

Dera menggeleng lagi.

"Youn, kamu kenal seseorang dengan wajah bak dewi?"

Seungyoun memiringkan kepalanya ke kanan berlagak berfikir, "kamu?"

Dera berdecak kemudian menjiwit lengan Seungyoun, "beneran! Gausah gombal!"

"Ih! Aku beneran tau!"

Seungyoun mengelus lengannya kemudian balas menjiwit pipi Dera.

"Kenal gak?!"

"Jangan galak-galak dong, entar aku makin gak mau lepasin kamu"

"Apa sih Youn?!" Kesal Dera.

"Ya bener, kamu. Emang siapa lagi?"

Dera mengusap rambutnya kebelakang sambil menahan senyumnya.

"Cie salting!"

Seungyoun mencolek hidung Dera lalu menggesekkan hidungnya pada hidung lancip milik Dera.

"Siapa orang yang mencintai kamu sebagaimana aku mencintai kamu?"

Seungyoun tiba-tiba terdiam. Dia memegang rahang Dera, "kenapa?"

Dera mengernyitkan dahinya, "kenapa apanya? Ya jawab aja" timpal Dera.

"Kenapa kamu tanya?"

Dera menjatuhkan kepalanya ke bahu Seungyoun lalu meringis, "tadi aku ketemu" jujurnya.

"Ketemu?"

Tangan Seungyoun mengelus rambut halus Dera lalu mengecupnya.

"Di mimpi"

"Emang dia ngomong apa?"

"Kamu pria sejuta warna"

Deg!

Seungyoun terdiam.

San yang baru saja kembali dari dapur juga ikut terhenti dari langkah besarnya. Dia melebarkan matanya.

Lelaki itu mendekatkan diri pada pintu kamar Seungyoun.

"Dia, bukan siapa-siapa"

"Kalo bukan siapa-siapa kenapa gak mau kasih tahu?"

"Soalnya dia bukan siapa-siapa, alias aku gak pernah tau ada yang ngomong gitu Dera sayang"

"Tapi, dari cara dia natep kamu kayaknya dia ada hubungan sama kamu"

"Perasaan kamu aja"

San mengoyangkan segelas minuman berperisa anggur miliknya kemudian mendengus pelan sambil tersenyum miring.

"Namanya Yuna"

"Dan gue harap bang Seungyoun gak ngasih tau dia tentang Yuna" sambungnya.

San menghela nafasnya lalu kembali ke tujuan awalnya.
















Dera mencoba menghubungi Yena di pagi buta.

Sedangkan Yena sedang dipeluk oleh kekasih 5 tahunnya, Yohan.

Terganggu dengan suara bising telepon, Yena bangun dengan susah payah sambil memegang selimut.

Takut-takut terbuka dan memperlihatkan anggota tubuhnya yang telanjang.


"Iya kenapa?"

"Hari ini ayo adain rapat"

"Buat? Bukannya udah gaada masalah ya?"

"Anak buah calon suami gue ada di markas, menurut lo?"

"Oke, kita kesana"


Dera menutup panggilannya lalu membalikkan badannya.

"Habis ngomong sama siapa?"

Tubuh Dera menegang, "s-sama temen"

"Yakin?"

Dera mengangguk kemudian memeluk pinggang Seungyoun dan menuntunnya masuk ke dalam.

Semoga dengan cara ini Seungyoun tidak banyak bertanya dan sibuk cuddling dengannya.

Dan cara itu ampuh. Seungyoun langsung memeluknya di tempat tidur sambil terus mengecup leher Dera.


"Youn, San itu siapa kamu?"

"Adik kandung aku"

Dera terdiam.

"Kenapa?"

"Dia anak buah Seungwoo"







bawa kabur - cho seungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang