[✔] 3. WITH J : after he left me

20. For A Long Time

Happy Reading 

and Happy New Year friends! ^^

"Wahh, Jeha bener-bener udah sebesar ini ya, gue masih nggak nyangka loh dia dah nikah aja."

"Nah iya, kita semua aja yang udah tua gini boro-boro nikah." 

Segera setelah sepenggal kalimat itu terlontar, empat pria lain yang tengah berkumpul sembari minum alkohol langsung menoleh kearah Si pembicara yang duduk di ujung. 

"A-apa?" Tanya Kak Winwin, sadar teman-temannya menatapnya dengan senewen. 

"Gak usah diperjelas juga dong!" –Kak Jaehyun.

"Lu gak malu?!" –Kak Johnny. 

"Ehh gue sih ngga," –Kak Yuta.

"Ya lo mah udah tunangan ama Jisoo!" –Kak Taeyong. 

"Lo sama Jennie kapan nyusul? Kan dah balikan, awas putus lagi," cibir Kak Jaehyun. 

"Lo tuh ya dah jomblo, doyan amat julid." –Kak Taeyong.

"Yee lo tuh lambe turah!" –Kak Jaehyun.

"Kebalik anjeng! Lo tuh yang suka gibah duluan!" –Kak Yuta. 

"Eh napa gue dipojokin!" 

"Woe udah woe, napa lo semua jadi ribut?!" 

Kesal dengan teman-temannya yang berisik seperti mesin pemotong rumput, Kak Johnny menjitaki kepala mereka semua satu persatu– kecuali Kak Winwin tentunya. Mereka mengaduh, lalu mengomel tidak jelas, merutuki Si pria yang tertinggi. 

Saat itu The Catalist baru saja selesai menyanyi di taman belakang, untuk menghibur teman-teman terdekat dan juga saudara yang menghadiri pesta kecil di rumah Keluarga Jung malam itu. Mereka sedang duduk di kursi plastik yang sudah dihias dengan kain putih dan pita emas, duduk bergerombol sambil menikmati soju. 

Sebenarnya Jaehyun saat itu sedang tak menentu pikirannya, dibalik wajah tertawanya dan tingkah konyolnya, dia sedang gelisah memikirkan rencana mendadaknya untuk meraih gelar doktor di Australia. 

Sejauh ini hanya Guanlin yang tahu, benar-benar Guanlin. Dia tidak memberitahu kedua orang tuanya, adiknya, dan juga teman-teman band-nya. 

Ah, jika dia mengatakannya sekarang, timing-nya akan sangat tidak pas. Ini hari bahagia, dia akan merusak suasana. 

Melihat teman-temannya seperti ini, Jaehyun jadi merasa sedih jika harus pergi dari orang-orang yang sudah bersamanya selama bertahun-tahun. Dia akan sangat merindukan kebiasaannya menyanyi di cafe-cafe dengan band yang dia bentuk sejak SMP.