RINDU 2

21 2 0
                                    

Jalan setapak yang membekas jejak arah hati
Ingin dia ukir palangi itu yang menutupi gemuruh matanya
Menunggu senja yang tak pernah hadir dibuat rindu, saat ia merenung malam
Patahkan! Dan hancurkan saja!
Jika memang merindu yang tak dirindukan, merindukan cintanya...

By; alkhansa

Aku dya,...
Ini kisah ku yang penuh pertanyaan kenapa rindu itu menyebalkan!

Dia yang kurindukan merindukan sahabat ku. Hmmm... Hari ini adalah masa orientasi siswa baru, tepatnya aku salah satu dari mereka. Aku terkenal diam dan gak suka bicara.

Bela, dia teman sebangku. Harusnya aku tak sebangku dengannya karena teman ku Widi tak mau duduk dengan ku ya karena aku memang pendiam. Tapi bela mungkin gak ada pilihan selain hanya tersisa dia sendirian duduk di deretan belakang. Dia sangat cantik, tak jarang hampir semua Kaka kelas datang ke kelas ku hanya untuk berkenalan dengannya tapi yang ku lihat darinya dia tak juga enggan merespon. Tak cukup lama aku semakin akrab dengannya, dia pintar, baik dan manja.

"Lu suka buat origami?" ucap lelaki yang kini berdiri tepat didepan.
Aku tersenyum saat menimpali pertanyaannya. "Hmmm ... Nih buat lu" tanpa ku sadari ia sudah memberiku origami burung bangau yang dibuatnya.
"Bela lagi sakit? " Tepat pada sasaran yang dia tuju pikir ku.

"Iya, makanya gak bisa ikut acara diluar..."

"Gw juga gak ikut acara, ngebosenin paling cuma pembagian kelompok buat ldks, oh iya gw Marwan" dia menyodorkan tangan.

"Dya... "

"Manis juga..." Aku kini menatap nya "eh maksud gw origami yang lu buat"

"Ah.... Bisa aja lu kang goreng ngajak kenalan nya... Hai bela..." Ia datang tepat dibalakang ku. " gw dah beliin roti buat lu plus minumannya, oh iya gw Heri yang duduk dipojok sana sama Marwan" ucap lelaki itu yg menunjuk ke arah yang dia tuju. "GWS ya... Oh iya eluuu??..."

"Dya..."

"Hmmm.... Cocok lu sama Marwan, ya kan bel"

"Makasih ya rotinya" dengan senyum lebarnya.

"Yaudah gw sama Marwan ke luar dulu ya... Dah bela"

"Tumben lu senyum sama cowok bel..."

"Gw suka sama dia, Heri perhatian banget ya sama gw, bukan sekedar kata kata kaya yang lain, sebenarnya gw juga udah merhatiin dia dari awal pas dia masuk"

Awalnya aku tak paham, begitu rasa yang menikuk berbalik arah yang ku pendam sendiri, begitu sakit tapi tak berdarah. Cukup tau pada akhirnya mereka berdua jadian, dan orang pertama yang mengetahui itu aku! Beranggapan orang paling spesial Dimata mereka berdua yang berusaha mati mati an untuk menutup luka dengan senyum palsu.

"Gak terasa ya gw sama Heri udah 6 bulan aja. Padahal baru kemarin kayanya dia nembak gw"

"Ya kalo gak dipikirin gak bakal terasa lah..."

"Lu mau sampai kapan buat origami kupu-kupu mojok dikelas, kalo begini terus lu gak bakal dapet pacar dya!"

"Males gw pikirin itu..."

"Terserah... Terserah lu dah... Oh iya yang ke 6 bulan ini gw mau rayain, kita nonton yuk... Lu sama Marwan gw sama Heri?"

"Ahh... Males ahhh..."

"Ih kok gitu lu gak seneng ya... Gw dah 6 bulan. Lagian ngumpung sekarang ini lu sekaligus deketin Marwan jangan sampe Marwan direbut sama sri"

"Apaan si lu..."

"Ayok lah.... Ayokkk dya plisss kali ini aja nobar"

"Ah... Iya iya...."

°°°

origami poetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang