Prolog

56 11 0
                                    

>>>×××<<<

Sabtu, 2 Mei 2019.

Jam yang sudah menunjukkan pukul 11.14 malam itu tidak membuat remaja perempuan ini beranjak dari kursinya yang terletak di sudut cafe.

Chesgy Cafe, cafe yang menjadi tempat favoritnya sejak ia beranjak SMA.

Banyak pengunjung yang berlalu lalang datang dan pergi. Entah dengan keluarga, sahabat, ataupun pasangannya. Tetapi perempuan ini, Reanne Junetthe yang kerap dipanggil Re, lebih nyaman dengan kesendiriannya.

Tring

Bel berbunyi, menandakan ada lagi pelanggan yang datang. Re melihat ke arahnya, menatap wajahnya dengan intens.

Dia tipe yang pendiam, tidak banyak bicara, tidak mudah bersosialisasi, tidak peduli dengan apapun yang tidak penting.

Beberapa detik kemudian ia tersadar bahwa ia terlalu lama menatap orang itu.

Ck ngapain sih gue.

Re menatap gelas nya yang sudah kosong. Ia akhirnya beranjak dari kursinya, berniat untuk memesan minuman lagi padahal hari sudah hampir tengah malam.

"Macchiato nya satu."

"Macchiato nya satu."

Re dengan reflek menengok ke arah seseorang yang menyebut menu yang sama. Orang yang sama dengan yang tadi Re perhatikan. Sedangkan orang itu hanya berdeham pelan.

"Atas nama siapa, mba?"

"Re."

Setelah menyebutkan namanya, Re berjalan ke depan meja pick up order. Ia masih bisa mendengar suara pelayan yang menanyakan nama orang itu.

"Atas nama siapa, mas?"

"Uta."

Re dapat merasakan kehadiran orang itu, ralat, lelaki yang bernama Uta itu semakin mendekat. Setelah itu keheningan melanda, keduanya hanyut dalam diam.

"Re! Uta!" teriak pelayan.

Keduanya terlonjak kaget. Re langsung mengambil gelas minumannya dan kembali ke kursinya.

Ting

Re membuka handphone nya, terlihaf notifikasi pesan masuk yang dikirim kakaknya.

Bang Eno
mau pulang jam berapa?

Reanne
bentar lagi
jemput ya bang

Bang Eno
rewel
mesen apa aja si? betah amat

Reanne
sent a picture

Bang Eno
lo ama siapa?

Reanne
sendiri

Bang Eno
uta siapa?
ganti nama lo?

Re langsung melihat nama yang tertera di gelasnya.

'Uta'

Shit, ketuker. Untung pesenannya sama.

Re terus merutuki kebodohan dirinya. Ia langsung melihat sekitar, dan menemukan lelaki bernama Uta itu sedang menatapnya juga, namun dengan cepat ia melepas pandangannya.

Sial.

>>>×××<<<

Vote + Comment ᕙ( ͡◉ ͜ ʖ ͡◉)ᕗ

Chesgy CafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang