Xiao Zhan mengangkat wajahnya dengan ekspresi yang sangat tidak bisa dijelaskan, ia terlihat bahagia dan juga terlihat termenung. Entah sudah berapa kali dia bersyukur ketika kedua kepingan matanya menangkap pantulan wajahnya dari cermin besar yang mempunyai cahaya oranye hangat.
Ia bersyukur lagi dan lagi.
Kalau dia berpikir mungkin dalam 2 tahun ini dirinya sudah menangkap semuanya, hidupnya sudah sangat lengkap? Tapi tidak apabila kalau menambah jadwal kerjanya, itu sangat tidak sehat.
Apabila Xiao Zhan bisa memberi tau kepada dirinya di masa lalu ketika seorang Xiao Zhan yang belum bisa apa-apa dan hanya menjadi seorang insan pemuja salju, ia ingin sekali memberi tau bahwa akan ada seseorang yang sangat mencintaimu daripada dirimu dan membuatmu mencintai dirimu juga.
Ingin sekali ia katakan kepada lelaki naif di masa lalunya yang adalah dirinya itu.
Mengatakan bahwa Xiao Zhan, berhenti berpikir negatif dan kau akan bahagia!
Dan disinilah dia, setiap hari akan duduk sebentar di depan kaca yang menampilkan pantulan dirinya yang terlihat sangat tampan dan dengan pakaian mahal itu, Xiao Zhan bersyukur dan bersyukur.
Tanpa keluarga dan temannya yang terus mendukung dan memberi semangat saat syuting CQL, dan teruntuk lelaki yang sudah menjadi bagian hidupnya yang sangat berharga walau baru 3 tahun mereka bersama.
3 tahun yang menjungkir balikkan hidupnya ke jalan yang tidak pernah ia sangka dirinya akan ada disana.
Tidak. Xiao Zhan tak menyangka hal itu.
"Xiao Zhan, ingat daratan. Dan terus bersyukur dan berterima kasih."
Ia beranjak dari kursi itu dan mendadak memberhentikan langkahnya di ambang pintu, ia baru sadar dengan sesuatu hal, dan dengan cepat ia merogoh ponselnya, bergaya dengan peace yang menampilkan punggung tangan serta cincin yang melingkar di jari tengahnya
"Hari baik. Selamat pagi semuanya." Gumam Xiao Zhan.
----
28th December, Around MorningPagi ini adalah pagi yang sangat ramai di Beijing terutama yang ada di sekitar hall pengadaan acara Tencent Award, gedung yang akan dimeriahkan oleh berbagai bintang bintang besar yang bisa membuat seisi gedung terpecah belah karena teriakan serta sorakan yang entah apakah mereka menangis atau tidak siapapun tak akan bisa menjelaskannya.
Fans fans sudah berkumpul dari subuh, hanya demi menantikan untuk berdiri di barisan paling depan saat acara red carpet nanti, sangat niat bukan? Tapi ada juga orang orang yang memakai momentum ini untuk menjadikannya sebagai moment tertentu, seperti fancam atau foto foto langka nanti.
Siang semakin meninggi dan acara red carpet itu pun terjadi, berbagai fans yang saling berdesak-desakkan untuk memperebutkan barisan terdepan demi mendapatkan potrait terbaik bintang yang mereka cintai. Suara shutter dan flash kamera membuat semua mata mengernyit dan apalagi bintang yang melewati karpet merah itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Wang YiBo & Xiao Zhan [ 博 X 站 ]
FanfictionMy imagination based on the real event beetwen Wang YiBo and Xiao Zhan moments. Imajinasiku yang berdasarkan momen-moment manis antara Wang YiBo dan Xiao Zhan di kehidupan nyata. ------ cover belong to credt (message me if you know the owner of this...