•awal mula•

8.8K 397 25
                                    

Pagi hari seperti biasanya, Nisa dan keluarga berkumpul di meja makan sambil menikmati nasi goreng dan es jeruk kesukaannya. Di sela acara makan pagi itu, orangtua Nisa mengatakan kalau Nisa diharuskan tanpa diberi alasan, untuk ikut acara makan bersama rekan kerja mereka malam ini.

Setelah keputusan ayahnya Nisa, alias Siwon aka ceo sebuah perusahaan besar ternama, Nisa yang kerap dipanggil Icha itu mendatangi sekolah dengan wajah masam, Guanlin yang notabe nya sebagai sahabat Nisa menyadari itu.
Tanpa permisi Guanlin langsung mencubit kedua pipi Nisa dengan kuat, Nisa yang tadinya hanya melamun langsung melotot, ia tak habis fikir kenapa bisa berteman dengan orang seperti ini.

"Umumu lucunyaa"
Gemas Guanlin yang masih memainkan pipi Nisa yang sudah memerah.

"Lwin lwepas"
Ucap Nisa yang diikuti tatapan sinis darinya.
Guanlin yang tau bahwa Nisa dengan di dalam mode galak lebih memilih melepaskan cubitannya.

"Ehehehehe, tuan putri ada apa? kayanya lagi badmood mau es krim ga? aa beliin"
Rayu Guanlin untuk mencegah kemarahan Nisa.

Nisa hanya menghela nafas pelan dan menidurkan kepalanya di atas meja.
"Gamau ga nafsu lin, kamu aja"

Guanlin yang sadar bahwa sahabatnya itu pasti baru saja dipaksa oleh orangtuanya, orang tua Nisa memang suka menentukan pilihan sendiri tanpa mementingkan keinginan anaknya.

"Cha , udahan atuh cemberutnya"
Ucap guanlin yang masih berusaha menyemangati temannya itu.

"Hm"
Guanlin hanya menghela nafas sampai akhirnya pelajaran pun dimulai.









Hari sudah malam namun Icha masih berkutat dengan laptopnya.

*tok tok tok

"Nisa, sudah siap?"
Panggil ibunya.

Nisa yang tadinya tengkurap sambil memakan camilan langsung sigap menutup laptopnya dan berdiri mengambil baju gaunnya.

"SUDAH BUNDA , DULUAN AJA NANTI NISA SUSUL"
Ucapnya sambil berusaha mengancingkan gaunnya.
Dia duduk di meja rias dan mulai merapikan rambutnya, serta memakai gincu merah muda yang sangat cocok dengan kulit putihnya.
Setelah itu Nisa langsung turun sambil mengigit kuncir rambut dan merapikan rambutnya.


"Nisa"
Panggil ayahnya
nisa menoleh dan mendapatkan tatap mengintimidasi dari ayahnya itu.

"Your neck, cover it"
Nisa langsung menggangguk cepat dan masuk ke dalam mobil.

Sepanjang perjalanan sunyi , hanya ada bunyi dari sekitaran jalanan. Sampai akhirnya mobil mereka telah sampai ke tujuan, orang tua nisa lebih dulu turun dan diikutin Nisa dari belakang.
Sadar bahwa dia meninggalkan hp nya di mobil, ia langsung bergegas memutar badannya dan

*byurr

Habis sudah, gaun Nisa yang tadinya putih menjadi coklat karena cipratan air dari pemuda songong yang masuk ke area parkiran dengan kecepatan tinggi. Ah rasanya Nisa ingin mengumpat.

Nisa menatap sinis ke arah pemuda itu , pria yang di tatap tadi hanya melihat Nisa dengan santai dan langsung masuk ke dalam restoran.

Lautan Bintang | Park jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang