Pada dasarnya, seseorang akan menjelaskan pada lawan bicaranya tentang maksud dan tujuan tindakannya. Yang menjadi pertanyaannya, "Apakah setiap kalimat cukup mampu membuat seseorang paham begitu saja?"
"Tidak!" sanggahnya cepat."Ga,gue ga ngerti..."
"Lu-nya aja gak ngerti apalagi dia?!" kesal sudah Miski dibuatnya. Kalo boleh ingin sekali dirinya merendam kepala itu ke ember berisi air deterjen dan merendamnya semalaman. Siapa tahu kebodohannya luntur."Dahhh,gue males udah dengerin lu ngoceh doang. Bisa darah tinggi gue temenan lama ama lu."
"Ki,selama 18 tahun gue hidup... Ini pertama kali gue ngerasa kek orang bego."'Udah dari orok lu bego!' batin Miski mencaci.
"Bodoamat Len." ketus Miski.
"Ribet banget jadi cowok." celetuknya setelah menyesap batang rokoknya.
"Sono lu jadi transgender! Sana! Yang ngebikin ribetkan lu,dan sekarang gue malah ikutan ribet gara-gara siapa coba? Luuu!! Galen Heidinata!"Miski yang sudah terlanjur enek dengan tingkah kawannya itu spontan berteriak. Dengan sebatang rokok yang diberi Galen tadi, Miski mulai mematikan korek api dan membakar pucuk putung rokoknya.
"Lahh,ngeggas."
"Bodoamat Lennnn,bodo!"Sembari menyesap rokok, Miski berpikir bagaimana caranya membasmi teman seperti Galen. Sungguh,ini merepotkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Word
RandomAda yang lebih jelas dari sebait kalimat. . . . Started: 2 Januari 2020