Energi kasat mata

5 0 0
                                    

Deru angin bercampur hujan kian membuncah.Angin bergerak laksana pasukan tak kelihatan yang hendak memusnahkan musuhnya.Hati bergidik ngeri menatap liukan angin yang semakin deras.Takut...ngeri...heran...takjub...segala rasa bercampur baur menjadi satu .Dalam sekejap porak poranda alam ini.Namun puji syukur tetap terucap dalam hati.Kareba nasih diberi kesempatan untuk berbenah diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Energi kasat mayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang