.
.
.
.
.
.
Happy New Year ...
BACA: Alur story ini maju mundur, jadi baca keterangan tanggal biar mengerti rentet waktunya.
01 Januari 2026
"Miss Lisa saat ini tidak bisa ditemui karna sedang berada di Amerika untuk mengurus pekerjaannya. Mewakili miss Lalisa Manoban selaku kuasa hukumnya, aku mengkonfirmasi kebenaran gugatan cerai yang dilayangkan client ku pada Mr. Jongin Kim. Sekian pernyataan pers yang bisa ku berikan hari ini" suara berisik memenuhi ruang pers conference.
Begitu banyak suara yang membesar dan melengking, berlomba-lomba menyuarakan pertanyaan pada pria tambun yang baru saja mengakhiri pernyataannya dan bangkit dari duduknya serta langsung turun dari meja diatas stage.
Cukup banyak wartawan mengeluarkan suara sumbang, membuat kegaduhan untuk menunjukan kekecewaan dan rasa tidak puas mereka atas informasi yang diberikan oleh satu-satunya informan untuk berita terpanas dinegara Korea, bahkan berulang kali menjadi trending topic didunia, yang menjadi buruan selama satu bulan terakhir ini.
Pintu ruangan terbuka. Pria tambun itu memasuki ruang ganti yang sangat tenang, dan hanya terdapat satu sosok wanita yang berdiri membelakanginya, menghadap pada kaca rias didepannya dengan penyamaran lengkap, namun tanpa pelindung mata sehingga nampak jelas jika matanya benar-benar merah dan berair.
Wanita itu merapatkan topinya, lalu menarik maskernya turun hingga dibawah mulut, sembari berbalik dan menatap tenang pada pria yang ditunggunya sejak tadi.
"Kau baik-baik saja" wanita ber-hoodie hitam itu merapatkan hoodie nya sambil bergunam pelan.
"Akan lebih baik setelah ini semua berakhir"
Pria tambun itu menghelah nafas sembari mengangukan kepalanya.
Nama wanita itu Lalisa, dan Lalisa tengah memakai jasa pria tambun itu untuk melayangkan gugatan cerai pada suaminya Kim Jongin.
"Aku akan menemui tim kuasa hukum suamimu, agar semua ini berjalan cepat dan mudah serta tidak terlalu menarik perhatian media"
"Ku harap ..."
__________"Kau tahu tentang semua ini?" Kim Jongin tidak menanggapi pertanyaan pria itu, dan hanya menatap tenang layar kaca yang menampilkan konferensi yang digelar oleh kuasa hukum istrinya.
Atau sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya.
Pria kekar itu menghelah nafas melihat Jongin yang masih saja terdiam dalam posisi berdiri dan menatap fokus pada televisi yang menggantung disudut ruangan ganti itu.