BAB 1

109 11 5
                                    

Mereka hanya penasaran bukan peduli. Bersabarlah jiwa yang lelah,dunia memang sekejam itu.

Semua sama hanya pura-pura peduli nyatanya basi.
Datang tanpa permisi lalu pergi
Kenapa hanya aku yang mengalami?
Ditempatkan pada posisi yang membuatku bingung
Ingin benci namun harus sadar diri
Ingin memberontak tapi harus berotak
Ingin melepas nyatanya terlepas
Lalu,aku diam . . . . . .
Biarlah semua mengalir seperti air
Saat ini yang kupunya hanyalah takdir.
-Billa Aletta Putri-

Bagaimana mungkin aku percaya?
Jika semua tampak tak nyata
Sembunyi dari fakta
Bermuka dua,rupanya.
Yang terlihat baik belum tentu apik
Jiwa yang segar belum tentu tegar
Semua tampak samar
Cukup,biar aku saja.
Cukup aku yang mengalami ketidakadilan ini.
Inilah aku,si rapuh yang tidak boleh mengeluh.
-Raga Malik Jauhari-

*****

Jika mengenalmu adalah bumerang bagiku,lantas untuk apa kita bertemu?
-Billetri-

Pagi yang mendung mengawali hari seorang gadis bernama Billa Aletta Putri,siswi SMA Rexicon salah satu SMA favorit di kota itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi yang mendung mengawali hari seorang gadis bernama Billa Aletta Putri,siswi SMA Rexicon salah satu SMA favorit di kota itu. Ia berjalan di sepanjang koridor sekolah yang masih sepi,sesekali sambil bersenandung menyanyikan lagu yang ia dengar dari earphone nya.


Wajar saja jika suasana sekolah masih sepi,karena jam menunjukkan pukul 06.15 WIB,ditambah dengan cuaca yang tidak mendukung membuat para siswa memilih berangkat mendekati jam bel masuk sekolah.

Sebagai ketua kelas ia merasa bahwa ia harus menjadi teladan yang baik,berangkat lebih awal dari yang lain,mengecek semua kelengkapan KBM,dan lain sebagainya.

Sibuk dengan fikirannya,tak terasa hujan turun dengan derasnya. Ia menaiki tangga karena kelasnya berada dilantai atas. Sesampainya di kelas betul fikirnya,tidak ada satu orang pun. Hanya sepi yang menyelimuti serta suara denting jam yang mendominasi.

Ia menarik nafas kasar,lalu berjalan menuju jendela kelas yang pemandangannya langsung tertuju pada jalan utama.

"Billa Aletta Putri,apapun yang terjadi hari ini. Lo gak boleh ngeluh apalagi nawar"ucap billa sambil menerawang jauh entah kemana.

Suara bising dari luar membuyarkan lamunannya. Ia pun bergegas menuju luar kelas untuk memastikan apa yang terjadi.

"Gara-gara lo nih,gue jadi basah kuyup gini"kata seorang gadis yang sedang membenarkan posisi rambutnya.

"Loh kok nyalahin gue sih?ini salah payung lo kali. Kena angin dikit langsung berubah bentuk kek parabola. Mending kalo ujan duit,lah ini ujan air"semprot seorang gadis tak mau kalah.

Billa hanya terkekeh melihat pertikaian antara dua sahabatnya itu. Mereka adalah Viola Quinida dan Marissa Aurita atau kerap dipanggil caca.

"Kalian ngapain sih ribut cuma gara-gara payung? Debat kalian gak elit banget sumpah"tutur billa melerai.

"Tau nih bill,cucunya fir'aun nyebelin banget. Bawaannya ngajak baku hantam terus"ucap caca.

"Ada kali lo yang nyebelin,udah syukur gue tebengin. Gak ada terimakasih nya banget. Tau gitu tadi lo gue tinggal aja di Halte".geram viola.

Viola tidak terima jika payung kesayangannya disalahkan. Pasalnya payung berwana putih dengan motif winny the pooh itu adalah pemberian dari mantan terindahnya. Hadeuh.

"Bill pengin tau ciri-ciri orang gak ikhlas nolongin temennya tuh kek gimana?"tanya caca.

Billa hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tak mengerti.

"Ya kaya spesies disamping lo lah"ujar caca sewot.

"Lo kira gue hewan? Spesies spesies spesies,Your Head!!" Kata viola sengit.

"Udah deh kalian ribut mulu,kasihan kuping gue pagi-pagi udah denger cuitan lambe turah kalian. Mending lo ganti baju vi, di ruang TU kek nya ada baju pinjeman. Dan lo ca,bukannya hari ini lo ada piket kelas?" Ujar billa panjang lebar.

Caca yang menyadari hanya menggeruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hah?aku siapa?aku dimana?kamu siapa? Semalam berbuat apa" ucap caca sambil berlalu dan berlagak seperti orang lupa ingatan.

"Sinting,gila,miring"kata viola sambil membentuk garis miring di dahi nya.

"Ya sebelas dua belas sama lo lah vi"kata billa sambil terkekeh.

"Dih sorry,sinting gue berkualitas. Lah dia sintingnya udah stadium enam" ucap viola sambil bergidig ngeri.

"Serah lo deh,udah ah gue mau cabut dulu" kata billa sambil melangkah jauh meninggalkan viola.

"Eh mau kemana lo?"ucap caca sedikit berteriak.

Billa menoleh kebelakang,lalu menjawab.
"Melakukan tugas paling menyebalkan di dunia" kata billa sambil mengangkat buku catatan kecilnya.

"Oke,good luck sist"

"Siappp,oh ya jangan lupa ganti baju vi. Kacamata kuda lo keliatan,warna pink kan?" Ujar billa lalu tertawa dan mempercepat langkahnya.

"Anjirrr lo bill,muka doang yang polos tapi otak omes"teriak viola sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Wih kira-kira tugas apa yang dilakukan oleh billa ya? Penasaran? Tunggu di part selanjutnya ya;)

_________________________________________

Hai teman-teman,ini cerita pertamaku jadi maaf kalo banyak typo dan banyak kesalahan penulisan. So,kasih saran boleh tapi jangan hujat wkwk.
Oh iya btw, Happy New Year🥳
Semoga yang single berubah status jadi jomblo, wadidaw😁
*
*
*
*
*
*
Jangan lupa vote,comment,and recomend ke teman-teman kalian ya;)

Find me on social media;)




Tired SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang