Chapter 7

224 16 1
                                    

Haiii gaiss aku kembali..
Kalo baca sesuai urutan nomor chapternya aja ya...

Happy Reading💜

Seorang pemuda kini tengah bersiap untuk menghadiri konferensi pers, penampilannya begitu sempurna membuat siapa saja yang melihatnya terkagum kagum, tapi tidak ada yang tahu jika sedari tadi dia merasa takut dan gugup. Merasa takut jika setelah menghadiri konferensi pers, masalahnya akan semakin rumit.

Tetapi dia mencoba berpikiran positif,  memang sebelumnya dia pernah menghadiri acara itu, tetapi bersama semua member. Dia menghembuskan napas berulang ulang demi bisa menghilangkan rasa gugupnya. Dia mendongak ke depan, melihat pantulan dirinya di depan cermin, sangat tampan. Pikirnya.

Cklek..

"Hyung.. Sejin hyung sudah menunggumu dibawah, kau sudah siap?" Tanya Jungkook dan menghampiri Taehyung.

"Kau sangat tampan hari ini hyung."
Ucap Jungkook dengan mata berbinar ketika melihat penampilan Taehyung dari atas sampai bawah. Taehyung merasa aneh, bagaimana bisa sang maknae tidak menyadari jika dirinya memang tampan dari dulu

"Kau tak usah secemas itu hyung, kau juga pernah menghadiri acara itu kan? "Tanya Jungkook ketika melihat raut Taehyung yang begitu gusar.

"Tapi kali ini berbeda kook-ah, kali ini aku menghadirinya sendiri, walau ada sejin hyung, tapi tetap saja aku sangat gugup. "Ucap taehyung pelan

Jungkook menarik lengan Taehyung agar segera keluar dari kamarnya, saat sampai ditangga jungkook menyadari tatapan yang tidak mengenakkan dari para member, tatapan itu tentunya menuju pada pemuda dibelakangnya, jungkook menoleh, mendapati Taehyung yang menunduk dalam

"Jungkook-ah..a-aku takut, sungguh "
Taehyung meremas kemeja yang ia kenakan, Taehyung menyadari tatapan itu, bukan ini yang ia inginkan, dirinya mengira jika para member akan memberi dukungan padanya.
----

Suara blitz kamera tidak lepas dari  pendengarannya, tempat ini begitu  ramai membuat rasa gugupnya  semakin menjadi. Cahaya flash yang menyilaukan mata membuat keringat dingin mengucur bebas dikeningnya, taehyung menggelengkan kepalanya, menetralisir rasa pusing yang kembali mendera, bagaimanapun juga dirinya baru saja keluar dari rumah sakit, keadaanya belum cukup pulih untuk hadir ditengah-tengah keramaian seperti ini.

"Perhatikan pertanyaan yang dilontarkan. Siapkan jawabanmu, kau bisa menjawabnya dengan singkat dan padat tetapi usahakan jelas." Taehyung hanya menanggapi ucapan sang manager dengan anggukan kecil.

"Hyung, aku takut" Ujar Taehyung sembari mengikuti punggung tegak sang manager

"Aku percaya padamau Taehyung-ah"

-
-
-
-
-

Sesudah diwawancarai dan  menjawab semua pertanyaan  dengan baik Taehyung dan sang  manager bisa bernapas lega, setidaknya semuanya sedikit  membaik, walau dugaan dugaan  buruk tentang agensi belum juga  hilang dari pikiran semua orang, banyak orang berpikir jika pihak agensi tidak mempedulikan anak didiknya, tetapi cara berpikir seseorang berbeda bukan?

Taehyung menjawab semua  pertanyaan yang dilontarkan dengan baik, seperti dirinya sudah menduga  pertanyaan seperti apa yang harus  dijawab. Dia juga menjelaskan  kondisinya kepada semua orang  yang menghadiri acara tersebut, tidak sedikit orang yang menatapnya kawatir.

Dirinya tak lupa juga memberi penjelasan jika pihak  agensi tidak tahu menahu tentang  kondisinya sebelum tampil di acara  akhir tahun kemarin. Bukannya tidak memperhatikan tetapi dirinya lah yang tidak mengaku ketika ditanya tentang keadaanya.

Taehyung  juga memberitahu jika  dirinya saat itu merasa tidak enak  badan, walaupun para member tidak  memperbolehkan dirinya ikut tampil, dia tetap keras kepala dan alasanya menolak tidak ikut tampil yaitu tidak  ingin grupnya tampil hanya  berenam.

Taehyung menyunggingkan sedikit  senyum ketika menyadari  kehebatannya dalam berbohong, walau tidak sepenuhnya juga. Tidak  mungkin kan semua member  mempedulikannya apalagi tidak  memperbolehkannya ikut tampil  malam itu kecuali Jungkook yang  sedikit mencurigainya, walaupun  sudah berbaikkan dengan Seokjin  tetap saja Seokjin tidak menyadari  kondisinya saat itu.

Semua orang kini sudah mengerti  alasan dibalik tumbangnya Kim  Taehyung, beberapa orang juga  sudah tidak menyalahkan pihak  agensi.

Konferensi pers tadi ditanyangkan live di channel TV Korea, member bangtan yang sedang melihatnya pun ikut merasa gugup takut jika Taehyung melakukan kesalahan kecil yang berdampak besar.  Selesainya acara tersebut member bangtan langsung mengelus dada dan bernapas lega, terutama Seokjin dan Jungkook yang sudah berteriak kegirangan. Entah mengapa, mereka bahagia karena Taehyung berhasil meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. Tak salah mereka percaya pada Taehyung.

* * * * * *

(Pukul 19.00 kst)

Kini mereka sedang berkumpul di meja makan, lengkap bertujuh dengan keadaan yang tak begitu canggung, tidak seperti biasanya.

"Aku minta maaf Tae, saat itu aku terbawa emosi sehingga menyalahkanmu begitu saja." Ucap sang leader pelan menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya.

"Tidak.. Ini memang salahku hyung, seharusnya aku tidak begitu memaksakan diri" Taehyung menyahut begitu tenang seolah olah tidak terjadi apapun diantara mereka.

"Hyung, apa kau tadi tidak merasa gugup sama sekali?Kau menjawabnya terlihat begitu tenang." Tanya Jungkook sedikit keras, berusaha memecah keheningan yang entah mengapa justru membuatnya merasa canggung.

"Sebenarnya aku sangat gugup, tetapi aku berusaha menyembunyikan kegugupanku dengan terus tersenyum." jawab taehyung dengan mengulas senyum tipisnya.

Entah kenapa ucapan taehyung membuat suasana di meja makan semakin hening, tak ada satupun yang menyahut seolah ada yang salah dengan kalimat yang dilontarkannya.

Pyar..

Gelas itu jatuh tak terbentuk setelah disenggol, Taehyung yang tak sengaja menyenggolnya meminta maaf pada member lain dan segera berjongkok membersihkan kepingan gelas itu.

"Bisa gak sih, sehari saja jangan membuat kekacauan?"

Suara yang terkesan dingin itu, ah Taehyung muak mendengarnya, bagaimanapun juga Taehyung tidak sengaja membuat gelas itu pecah, Taehyung tidak menanggapi ucapan itu dan memilih terus memunguti pecahan gelas yang ada dibawahnya, percuma jika ditanggapi pun malah dirinya yang akan lebih sakit hati mendengarkan perkataan hyung dinginnya itu.

"Aku selesai terima kasih makanannya." Pamit Taehyung sedikit membungkukkan badan setelah pecahan gelas itu bersih tak tersisa.

"Hyung tunggu aku." Sahut sang maknae sembari meletakkan sendoknya sedikit kasar sehingga mendapat decakan kesal dari para hyung.

-
-
-
-

Taehyung menatap langit-langit kamarnya, menerawang kejadian bahagianya saat pertama kali dinyatakan lolos seleksi audisi, bagaimana bahagianya melihat sosok orang tua yang selalu ingin taehyung banggakan, bagaimana bahagianya melihat adiknya yang sangat antusias saat mengetahui kakaknya berhasil lolos audisi. Entah mengapa tiba tiba dia merindukan keluarga kecilnya itu.

Taehyung menoleh kesamping kanan dan kirinya, dirinya melihat teman se kamarnya itu tidur dengan memunggunginya, dengan pelan ia berucap...

"Jimin-ah_

_Aku merindukanmu yang dulu"

Mata indah itu memejam kala rasa kantuk berhasil merenggut kesadarannya, dirinya berharap agar hari esok akan lebih baik. Dirinya berdoa agar lebih tegar menghadapi segala cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya.

Tbc...
Maap gais ini pendek

Terima kasih
💜
Sampai jumpa di chapter selanjutnya

_pawangnyathv_

Goodbye RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang