Haiii gaiss aku kembali..
Kalo baca sesuai urutan nomor chapternya aja ya...Happy Reading💜
Seorang pemuda kini tengah bersiap untuk menghadiri konferensi pers, penampilannya begitu sempurna membuat siapa saja yang melihatnya terkagum kagum, tapi tidak ada yang tahu jika sedari tadi dia merasa takut dan gugup. Merasa takut jika setelah menghadiri konferensi pers, masalahnya akan semakin rumit.
Tetapi dia mencoba berpikiran positif, memang sebelumnya dia pernah menghadiri acara itu, tetapi bersama semua member. Dia menghembuskan napas berulang ulang demi bisa menghilangkan rasa gugupnya. Dia mendongak ke depan, melihat pantulan dirinya di depan cermin, sangat tampan. Pikirnya.
Cklek..
"Hyung.. Sejin hyung sudah menunggumu dibawah, kau sudah siap?" Tanya Jungkook dan menghampiri Taehyung.
"Kau sangat tampan hari ini hyung."
Ucap Jungkook dengan mata berbinar ketika melihat penampilan Taehyung dari atas sampai bawah. Taehyung merasa aneh, bagaimana bisa sang maknae tidak menyadari jika dirinya memang tampan dari dulu"Kau tak usah secemas itu hyung, kau juga pernah menghadiri acara itu kan? "Tanya Jungkook ketika melihat raut Taehyung yang begitu gusar.
"Tapi kali ini berbeda kook-ah, kali ini aku menghadirinya sendiri, walau ada sejin hyung, tapi tetap saja aku sangat gugup. "Ucap taehyung pelan
Jungkook menarik lengan Taehyung agar segera keluar dari kamarnya, saat sampai ditangga jungkook menyadari tatapan yang tidak mengenakkan dari para member, tatapan itu tentunya menuju pada pemuda dibelakangnya, jungkook menoleh, mendapati Taehyung yang menunduk dalam
"Jungkook-ah..a-aku takut, sungguh "
Taehyung meremas kemeja yang ia kenakan, Taehyung menyadari tatapan itu, bukan ini yang ia inginkan, dirinya mengira jika para member akan memberi dukungan padanya.
----Suara blitz kamera tidak lepas dari pendengarannya, tempat ini begitu ramai membuat rasa gugupnya semakin menjadi. Cahaya flash yang menyilaukan mata membuat keringat dingin mengucur bebas dikeningnya, taehyung menggelengkan kepalanya, menetralisir rasa pusing yang kembali mendera, bagaimanapun juga dirinya baru saja keluar dari rumah sakit, keadaanya belum cukup pulih untuk hadir ditengah-tengah keramaian seperti ini.
"Perhatikan pertanyaan yang dilontarkan. Siapkan jawabanmu, kau bisa menjawabnya dengan singkat dan padat tetapi usahakan jelas." Taehyung hanya menanggapi ucapan sang manager dengan anggukan kecil.
"Hyung, aku takut" Ujar Taehyung sembari mengikuti punggung tegak sang manager
"Aku percaya padamau Taehyung-ah"
-
-
-
-
-Sesudah diwawancarai dan menjawab semua pertanyaan dengan baik Taehyung dan sang manager bisa bernapas lega, setidaknya semuanya sedikit membaik, walau dugaan dugaan buruk tentang agensi belum juga hilang dari pikiran semua orang, banyak orang berpikir jika pihak agensi tidak mempedulikan anak didiknya, tetapi cara berpikir seseorang berbeda bukan?
Taehyung menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan dengan baik, seperti dirinya sudah menduga pertanyaan seperti apa yang harus dijawab. Dia juga menjelaskan kondisinya kepada semua orang yang menghadiri acara tersebut, tidak sedikit orang yang menatapnya kawatir.
Dirinya tak lupa juga memberi penjelasan jika pihak agensi tidak tahu menahu tentang kondisinya sebelum tampil di acara akhir tahun kemarin. Bukannya tidak memperhatikan tetapi dirinya lah yang tidak mengaku ketika ditanya tentang keadaanya.
Taehyung juga memberitahu jika dirinya saat itu merasa tidak enak badan, walaupun para member tidak memperbolehkan dirinya ikut tampil, dia tetap keras kepala dan alasanya menolak tidak ikut tampil yaitu tidak ingin grupnya tampil hanya berenam.
Taehyung menyunggingkan sedikit senyum ketika menyadari kehebatannya dalam berbohong, walau tidak sepenuhnya juga. Tidak mungkin kan semua member mempedulikannya apalagi tidak memperbolehkannya ikut tampil malam itu kecuali Jungkook yang sedikit mencurigainya, walaupun sudah berbaikkan dengan Seokjin tetap saja Seokjin tidak menyadari kondisinya saat itu.
Semua orang kini sudah mengerti alasan dibalik tumbangnya Kim Taehyung, beberapa orang juga sudah tidak menyalahkan pihak agensi.
Konferensi pers tadi ditanyangkan live di channel TV Korea, member bangtan yang sedang melihatnya pun ikut merasa gugup takut jika Taehyung melakukan kesalahan kecil yang berdampak besar. Selesainya acara tersebut member bangtan langsung mengelus dada dan bernapas lega, terutama Seokjin dan Jungkook yang sudah berteriak kegirangan. Entah mengapa, mereka bahagia karena Taehyung berhasil meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. Tak salah mereka percaya pada Taehyung.
* * * * * *
(Pukul 19.00 kst)
Kini mereka sedang berkumpul di meja makan, lengkap bertujuh dengan keadaan yang tak begitu canggung, tidak seperti biasanya.
"Aku minta maaf Tae, saat itu aku terbawa emosi sehingga menyalahkanmu begitu saja." Ucap sang leader pelan menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya.
"Tidak.. Ini memang salahku hyung, seharusnya aku tidak begitu memaksakan diri" Taehyung menyahut begitu tenang seolah olah tidak terjadi apapun diantara mereka.
"Hyung, apa kau tadi tidak merasa gugup sama sekali?Kau menjawabnya terlihat begitu tenang." Tanya Jungkook sedikit keras, berusaha memecah keheningan yang entah mengapa justru membuatnya merasa canggung.
"Sebenarnya aku sangat gugup, tetapi aku berusaha menyembunyikan kegugupanku dengan terus tersenyum." jawab taehyung dengan mengulas senyum tipisnya.
Entah kenapa ucapan taehyung membuat suasana di meja makan semakin hening, tak ada satupun yang menyahut seolah ada yang salah dengan kalimat yang dilontarkannya.
Pyar..
Gelas itu jatuh tak terbentuk setelah disenggol, Taehyung yang tak sengaja menyenggolnya meminta maaf pada member lain dan segera berjongkok membersihkan kepingan gelas itu.
"Bisa gak sih, sehari saja jangan membuat kekacauan?"
Suara yang terkesan dingin itu, ah Taehyung muak mendengarnya, bagaimanapun juga Taehyung tidak sengaja membuat gelas itu pecah, Taehyung tidak menanggapi ucapan itu dan memilih terus memunguti pecahan gelas yang ada dibawahnya, percuma jika ditanggapi pun malah dirinya yang akan lebih sakit hati mendengarkan perkataan hyung dinginnya itu.
"Aku selesai terima kasih makanannya." Pamit Taehyung sedikit membungkukkan badan setelah pecahan gelas itu bersih tak tersisa.
"Hyung tunggu aku." Sahut sang maknae sembari meletakkan sendoknya sedikit kasar sehingga mendapat decakan kesal dari para hyung.
-
-
-
-Taehyung menatap langit-langit kamarnya, menerawang kejadian bahagianya saat pertama kali dinyatakan lolos seleksi audisi, bagaimana bahagianya melihat sosok orang tua yang selalu ingin taehyung banggakan, bagaimana bahagianya melihat adiknya yang sangat antusias saat mengetahui kakaknya berhasil lolos audisi. Entah mengapa tiba tiba dia merindukan keluarga kecilnya itu.
Taehyung menoleh kesamping kanan dan kirinya, dirinya melihat teman se kamarnya itu tidur dengan memunggunginya, dengan pelan ia berucap...
"Jimin-ah_
_Aku merindukanmu yang dulu"
Mata indah itu memejam kala rasa kantuk berhasil merenggut kesadarannya, dirinya berharap agar hari esok akan lebih baik. Dirinya berdoa agar lebih tegar menghadapi segala cobaan yang diberikan Tuhan kepadanya.
Tbc...
Maap gais ini pendekTerima kasih
💜
Sampai jumpa di chapter selanjutnya_pawangnyathv_
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Road
FanfictionMaaf belum bisa menjadi sosok Taehyung seperti yang kalian inginkan dan terima kasih untuk luka yang telah kalian berikan. - - untuk itu aku pamit undur diri dari kehidupan kalian, semoga kalian bahagia selalu, walau tanpa aku - Selamat tinggal..