Chapter 9

276 32 1
                                    

Canda gurau itu menggema diruang tengah, membuat semua orang yang mendengarnya merasa ingin mendekatkan diri dan bergabung mengurai tawa bersama mereka

Tak terkecuali pada seorang pemuda yang mengintip dibalik celah pintu yang bertuliskan " V, JM, JH ROOM", yang tak lain adalah taehyung

Taehyung merotasikan pandangannya ke ruang tengah, menatap para member yang bersenda gurau dengan tawa bahagia, tentu saja tanpa kehadirannya disana

Apa yang diharapkan lagi dari mereka -member bangtan- yang kini menjaga jarak dengannya, taehyung merasa bodoh karena terlalu mengharapkan kehangatan itu kembali

Tapi setidaknya ia bersyukur, karena kepedulian mereka kembali ia rasakan saat dirinya tumbang beberapa hari yang lalu, Taehyung tersenyum kecut mengingat teman temannya kembali mengabaikan kehadirannya

Lucu memang, apakah ia harus sakit dulu agar dipedulikan?

Taehyung menghiraukan pikiran yang tengah berkecamuk itu, dirinya melangkah pelan, berniat ingin bergabung bersama teman temannya, namun langkah itu terhenti kala menyadari bahwa kehadirannya hanya akan mengganggu ketenangan mereka, percuma saja menawarkan diri jika akhirnya ia ditolak

Langkah kaki itu berbelok membawa sang empu menuju meja pantry, tangannya bergerak gesit mengambil dua lembar roti tawar lalu mengoleskannya dengan selai strowbery

Taehyung mencoba abai dengan tawa yang masih terdengar samar hingga ke dapur, ia menepis jauh rasa iri yang kian mencuat menyesakkan dadanya

"Taaehyung_"

Gerakan tangannya terhenti saat suara dari salah satu member menyapa rungunya di pagi ini, taehyung menoleh ke sumber suara, mendapati Seokjin yang tengah memandanginya dari ruang tengah yang jaraknya cukup dekat dengan posisinya sekarang

"Iya?"

"Bisa tolong ambilkan aku minuman itu ?"

Mata Taehyung bergulir mengikuti arah tunjukkan seokjin yang tertuju pada segelas jus mangga di meja yang tak jauh darinya, kemudian ia menganggukkan kepala tanda setuju dengan perintah seokjin

Tungkai itu melangkah ragu dengan tangan yang membawa segelas jus mangga, merasa gugup dengan tatapan tajam dari beberapa temannya, hingga tak menyadari jika ada kaki yang sengaja diselonjorkan untuk menghalangi jalannya

Duk

Taehyung terjatuh kala tungkainya terjegal oleh kaki seseorang, ia mendesis merasakan lututnya yang menghantam lantai dingin itu cukup keras. Tubuhnya menegang kala menyadari jika segelas jus yang dibawanya, kini jatuh mengenai seseorang

"Bangsat, bajuku basah sialan"

Brukk..

Hoseok sontak berdiri saat segelas jus mangga jatuh mengenai baju mahalnya, lantas ia menarik kerah baju yang taehyung kenakan kemudian mendorongnya kasar hingga sang empu menabrak meja kayu yang ada dibelakangnya

Tangannya kembali menarik paksa kerah baju taehyung, memaksanya berdiri dan hampir melayangkan bogeman mentah pada Taehyung, dirinya tersulut emosi hingga tak menyadari raut yang kian memucat dengan ringisan tertahan dari pemuda dihadapannya

"Apa yang kau lakukan hah?" Seokjin menarik kerah belakang hoseok, hingga  berbalik menghadapanya

"Apa? Kau mau memukulku?"

Hoseok memicing, merasa kesal dengan perlakuan hyung sulungnya itu, ia menghentak kasar cengkeraman seokjin yang bertengger pada lengan putihnya

"HENTIKAN"

Mereka sedikit terkejut kala bentakan tegas Namjoon menggema di ruangan, Hoseok berdecih sinis, merasa muak dengan drama yang dilakukan teman temannya

"Taehyung tidak sengaja! kau tidak perlu mendorongnya seperti itu, kenapa kau begitu marah hanya karena hal sepele?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Goodbye RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang